Sosok Pemudi Jagoan Negeri Aing Lulusan S3 Termuda Teknik Industri

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Selasa, 12 Oktober 2021
Sosok Pemudi Jagoan Negeri Aing Lulusan S3 Termuda Teknik Industri

Patahkan stigma studi sistem & industri tidak cocok bagi perempuan. (Unsplash-Thisis Engineering RAEng)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DIVA Kurnianingtyas (24) bukan gadis biasa. Ia sosok pemudi tangguh membuat bangga ibunya, Iffah Nur Rahmiyati. Tidak tanggung-tanggung, predikat S3 atau gelar doktor berhasil disabetnya saat usia baru menginjak kepala dua. Bidang studinya, Departemen Teknik Sistem dan Industri.

Ketika teman-teman sebayanya lulus kuliah, mencari pekerjaan, Diva justru menjadi seorang lulusan termuda S3 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Gelar S3 miliknya berhubungan dengan sistem, perangkat lunak, dan data di dalamnya.

Baca Juga:

Raju, Pemuda NTT Berprestasi di PON Papua Bermodalkan Uang Pribadi

Predikat lulusan S3 diterima Diva pada prosesi wisuda ke-124 di ITS, (10/10). Di balik predikatnya, Diva bukan meraihnya dengan mudah. Perempuan berusia 24 tahun tersebut harus jatuh bangun menjalani pendidikannya sedari S1.

Terlebih studi sistem & industri menjadi favorit mahasiswa pria ketimbang perempuan. Oleh karena itu, Diva tertantang mempelajari rumitnya dunia industri nan selalu lekat dengan dunia laki-laki.

diva
Diva Kurnianingtyas (kiri) sosok tangguh banggakan ibunya, Iffah Nur Rahmiyati. (IG@divakurniaa)

Perjumpaannya dengan dunia pendidikan tinggi berawal di Universitas Brawijaya. Saat itu, Diva mengambil prodi Teknik Informatika dengan lama studi cukup cepat dari mahasiswa umumnya. Ia menempuh tiga setengah tahun untuk lulus.

Secara umum teknik informatika menggeluti software engineer & developer (pengembang perangkat lunak), analis, konsultan, ahli jaringan, keamanan sistem, dan bertanggung jawab mengoordinasi pembangunan, pemeliharaan, serta perluasan sistem komputer.

Baca Juga:

Pemuda Negeri Aing Serukan Gerakan Anti Sampah Plastik demi Kebaikan Lingkungan

Diva tidak berhenti namun justru menancap gas menuju gelar lainnya. Sempat bekerja sebagai Data Engineering selama tiga bulan, Diva lantas menlanjutkan studinya.

Petualangan Diva berlanjut ke program Pendidikan Magister Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS jurusan Teknik Sistem dan Industri. Kali ini, Diva menggunakan strategi belajarnya. Ia mengambil jalur beasiswa sebagai pilihannya, sehingga pelajaran sistem dan industri itu diterimanya dalam kurun satu tahun.

diva
Diva bekerja sebagai Data Engineering selama tiga bulan sebelum mengambil studi S2. (IG@divakurniaa)

Teknik sistem, mengutip laman akupintar, secara mendalam adalah pendekatan multidisiplin ilmu untuk tujuan menciptakan atau mengelola sistem besar serta rumit nan mampu memenuhi berbagai kebutuhan teknis maupun bisnis.

Sementara itu, teknik industri secara rinci merupakan ilmu mempelajari pengoptimalisasi kegiatan manusia melalui produksi, pengelolaan, dan ekonomi.

“Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya,” ungkap Diva, dilansir tempo.co.

Setelah mendapatkan gelar S2, gadis muda berhijab tersebut langsung tancap gas menambah wawasan dirinya melalui S3 selama tiga tahun. Diva harus beradu kecepatan supaya studinya tepat waktu.

Di dalam kuliahnya, ia harus cerdas mengatur sisi emosi menerima keadaan di luar ekspektasi banyak orang sebagai mahasiswa termuda. Meskipun begitu, Diva tidak kekurangan ide, mengombinasikan perangkat lunak dan asuransi kesehatan Nasional.

diva
Disertasi Diva Kurnianingtyas melengkapi penelitiannya saat S3. (Unsplash-Thomas Lefebvre)

Disertasi Diva bertopik perancangan, pengembangan, dan perencanaan sistem asuransi di Indonesia. Tujuannya untuk memperoleh strategi alternatif mekanisme rujukan kesehatan agar anggaran keuangan tetap stabil, premi terjangkau, dan kualitas program meningkat. Terutama pengguna sebagai pihak pembayar premi asuransi.

“Hal ini karena dapat mengurangi terjadinya anggaran keuangan mengalami defisit.” tambahnya.
.
Disertasi itu melengkapi beberapa penelitian gadis kelahiran 17 Desember 1996 ini. Beberapa penelitian gadis semata wayang dalam keluarganya ini, sudah ditayangkan lewat konferensi internasional sampai publikasi jurnal akademik, scopus.

Diva Kurnianingtyas berasal dari keluarga sederhana. Ia menjadikan motivasi dirinya meraih gelar setinggi langit demi membahagiakan ibunya. Diva membuktikan seorang mahasiswi mampu berbicara banyak melalui Teknik sistem, Industri, dan Informatika.

“Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut pada usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau (ibu), saya bisa mencapai titik ini,” katanya.

Pilihan Diva secara tidak langsung mematahkan stigma banyak pihak bahwa studi Teknik Sistem & Industri tidak cocok bagi perempuan. (Bed)

Baca Juga:

Pemuda Taekwondoin Maluku Berjuang di PON XX Papua 2021

#Oktober Pemuda Jagoan Negeri Aing #Pendidikan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Minta Maaf Langsung ke Kepala SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Arlan Ngaku Tindakannya di Luar Kontrol
Arlan mengaku menyesal dan berjanji menjadikannya pelajaran.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Minta Maaf Langsung ke Kepala SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Arlan Ngaku Tindakannya di Luar Kontrol
Indonesia
Wali Kota Prabumulih Dapat Sanksi Keras dari Kemendagri, Disebut Main Copot Kepala SMPN 1 tanpa Prosedur Tepat
Teguran tertulis tidak bisa dianggap enteng.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
Wali Kota Prabumulih Dapat Sanksi Keras dari Kemendagri, Disebut Main Copot Kepala SMPN 1 tanpa Prosedur Tepat
Indonesia
Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral
Ironisnya, pemukulan terhadap guru itu terjadi di hadapan ayah sang siswa, Aiptu Rajamuddin, yang merupakan anggota Polri.
Wisnu Cipto - Kamis, 18 September 2025
Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral
Indonesia
Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan
Walaupun kepala sekolah batal dicopot, kasus itu sudah telanjur menjadi sorotan publik.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Kepala SMPN 1 Prabumulih Batal Dicopot, Komisi II DPR Tegaskan jangan Ada lagi Kepala Daerah yang Arogan
Indonesia
Wali Kota Prabumulih Bantah Kepala SMPN 1 Dicopot karena Tegur Anaknya yang Bawa Mobil ke Sekolah
Hanya ditegur agar kasus yang dimaksud tidak terulang kembali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Wali Kota Prabumulih Bantah Kepala SMPN 1 Dicopot karena Tegur Anaknya yang Bawa Mobil ke Sekolah
Indonesia
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk
Atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Rabu pagi tadi ketika kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk
Indonesia
Kurikulum Cinta di Madrasah tak Boleh hanya Sloganistik
Kurikulum apa pun harus mampu menjawab tantangan zaman dan memberikan dampak nyata dalam pembentukan karakter generasi muda.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Kurikulum Cinta di Madrasah tak Boleh hanya Sloganistik
Indonesia
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas
Pertama, tidak boleh ada perundungan dari siapapun kepada siapapun di Sekolah Rakyat
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas
Indonesia
Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)
Beberapa sekolah di berbagai tingkatan mulai taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA) memberlakukan pendidikan jarak jauh (PJJ) pada Senin (1/9).
Dwi Astarini - Senin, 01 September 2025
Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)
Indonesia
Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator
ITPLN dan APERTI menggelar kuliah bersama. Kolaborasi perguruan tinggi sangat penting dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator
Bagikan