Sidak Ganjil Genap Pedagang, Dirut Pasar Jaya Dibombardir Protes


Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin (kiri) saat diprotes pedagang sayur di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, terkait sosialisasi perdana ganjil genap operasional kios, Senin (15/6/20
MerahPutih.com - Pedagang sayur Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur ramai-ramai memprotes Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin soal pemberlakuan sistem ganjil genap operasional kios sebab khawatir dagangan mereka busuk.
Keluhan itu disampaikan kepada Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin saat meninjau pemberlakuan sistem ganjil-genap yang dimulai Senin pagi ini.
"Kalau sistemnya ganjil-genap, seperti tomat, daun bawang dan sayur-sayuran lainnya otomatis busuk Pak, tidak ada yang mau beli," kata pedagang sayur Sri Pujiati (42), saat kunjungan Dirut Pasar Jaya, Senin (15/6).
Baca Juga:
Hati-Hati, Ini 5 Pasar Tradisional di Jakarta yang Pedagangnya Positif COVID-19
Menurut Sri, pembatasan operasional pedagang membuat separuh dari total 1.000 lebih pedagang hanya diperbolehkan tiga kali berdagang dalam sepekan. Padahal, keluh dia, dagangan sayur mayur yang distok pedagang harus dijual pada hari yang sama agar tetap segar saat dikonsumsi pembeli.
Pedagang lainnya Ismah (49) menginginkan operasional pedagang tetap diberlakukan secara normal setiap hari. "Enggak apa-apa, saya juga patuh kok sama protokol kesehatan, pakai masker, face shield, cuci tangan," ujar dia.

Imah juga mempertanyakan fakta terkait 18 rekan seprofesi mereka yang dinyatakan positif COVID-19 usai agenda pemeriksaan kesehatan beberapa pekan lalu.
"Sebab yang saya tahu, 18 pedagang itu negatif COVID-19. Mereka hanya reaktif saja. Gara-gara kabar itu pembeli jadi sepi pak," imbuh dia.
Terkait keluhan pedagang itu, Arief seperti dikutip Antara, tetap bersikukuh seluruh pedagang harus patuh pada pemberlakuan ganjil genap. "Mungkin di awal-awal akan kurang nyaman, tapi kebijakan ini untuk menjaga kita semuanya," tutup orang nomor satu di Pasar Jaya itu.
Sistem ganjil genap disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal, kios dengan nomor ganjil buka pada tanggal ganjil dan kios pada tanggal genap dibuka pada tanggal genap. Sementara lapak pedagang yang tidak memiliki kios diberikan jarak masing-masing satu meter agar tidak berimpitan. (*)
Baca Juga:
Picu Klaster Baru, Pemerintah Diminta tak Gegabah Buka Pasar Tradisional
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Pemprov DKI telah Revitalisasi dan Bangun 12 Pasar Sejak 2023

Loyalis Anies dan Ketua Forkabi Jadi Dewan Pengawas Pasar Jaya

Warga Jakarta Pemilik KJP Bisa Dapat Sembako Murah, Ini Cara dan Syaratnya

Sukses Bangun Digitalisasi, Perumda Pasar Jaya Raih Top Digital Corporate Brand Award 2025

Pj Heru Groundbreaking Pembangunan Pengolahan Sampah Mandiri, Anggaran Capai Rp 70 Miliar

Mengintip Kebun Cabai Manfaatkan Lahan Rooftop Pasar Mayestik Jakarta

Pasar Jaya Sediakan Paket Sembako Murah dengan Harga Rp 100 Ribu

PD Pasar Jaya Segera Revitalisasi Blok G Tanah Abang

DPRD DKI Segera panggil Dirut Pasar Jaya Bahas Bansos COVID-19 Tahun 2020
