Si Kecil Tertunda untuk Bicara? Atasi dengan Cara Ini

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Rabu, 26 Januari 2022
Si Kecil Tertunda untuk Bicara? Atasi dengan Cara Ini

Waspada saat anak terlambat bicara (Sumber: Pexels/sikham)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KATA pertama yang meluncur dari mulut si kecil begitu dinantikan oleh ibu. Masuk usia satu tahun, dua tahun, tiga tahun. Loh... Kok bicaranya masih belum sejelas anak seumurannya ya? Tidak pelak pertanyaan seperti "Dok, anak saya kok bicaranya belum jelas ya?" atau "Anak saya kok belum ngomong kata apapun ya dok" menghiasi ruang praktik dokter anak.

Keterlambatan tertundanya bicara pada anak tentu membuat orang tua cemas. Di satu sisi, orang tua bisa begitu paranoid dan mengonsultasikannya pada dokter anak. Di sisi lain, kadang kala orang tua menghibur diri dengan berpikir bahwa suatu hari anak akan bicara. Untuk pikiran kedua, biasanya orang tua akan menunda membawa anaknya ke dokter.

Baca Juga:

Jangan Tunda Lagi Cari Tahu Dunia Investasi di The Investment House

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan keterlambatan bicara dan bahasa dialami oleh 5 hingga 8 persen anak usia prasekolah. Tahapan interaksi si kecil di mulai sejak usia 3 bulan. Namun ia baru bisa coba berkomunikasi saat ia menginjak usia 6 hingga 12 bulan.

Menurut informasi yang dilansir IDAI, Usia 6-9 bulan bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti ya, tidak, habis. Ia pun cenderung menggunakan intonasi atau nada bicara yang serupa dengan bahasa ibunya saat berceloteh.

Pada beberapa anak, dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti 'mama' dan 'papa' meski ia tidak mengerti artinya. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.

Mereka juga menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk saat menginginkan sesuatu, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Pada usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.

anak 12 bulan
Anak 12 bulan mulai mengerti 70 kata (Sumber: Pexels/shotpot)

Ketika usia 12 hingga 18 bulan, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain. Mereka juga bisa mengikuti perintah sederhana seperti ambil mainan atau membereskan sesuatu. Pada fase ini, kosakata anak bertambah dengan pesat.

Pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Orang tua boleh waspada bila tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan.

Memasuki usia 18-24 bulan, anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada usia dua tahun, sekitar 50 persen bicaranya dapat dimengerti orang lain. Waspada bila tidak ada kalimat dua kata yang dapat dimengerti saat anak berusia 24 bulan

Setelah usia 2 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak telah dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2-3 kata, Mendekati usia 3 tahun bahkan tiga kata atau lebih. Di fase ini, anak mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi.

Memasuki usia tiga tahun anak tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat panjang (lebih dari 4 kata) saat berbicara. Pada usia 4 tahun, bicaranya sepenuhnya dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci tentang hal-hal yang dialaminya.

Baca Juga:

Ngapain Sih Betah Berlama-Lama Menggulir Layanan Pesan-Antar Makanan Sampai Seharian!

Apabila terdapat salah satu tanda waspada di atas, bawalah anak ke dokter anak. Secara umum, pada usia berapapun, bawalah anak ke dokter jika ia menunjukkan kemunduran dalam kemampuan berbicara atau kemampuan sosialnya.

anak
Ledakan bahasa pada anak usia 18 bulan ke atas (Sumber: Pexels/shotpot)


Keterlambatan bicara dapat disebabkan gangguan pendengaran, gangguan pada otak (retardasi mental, gangguan bahasa spesifik reseptif dan/atau ekspresif), autisme, atau gangguan pada organ mulut yang menyebabkan anak sulit melafalkan kata-kata (dikenal sebagai gangguan artikulasi). Untuk menegakkan diagnosis penyebab keterlambatan bicara, perlu pemeriksaan yang teliti oleh dokter. Terkadang juga membutuhkan pendekatan multidisiplin oleh dokter anak, dokter THT, dan psikolog anak.

Tata laksana keterlambatan bicara bergantung pada penyebabnya, dan juga melibatkan kerja sama antara dokter anak, dokter spesialis lain yang terkait, terapis wicara, dan tentunya orang tua.

Lalu apa yang harus kamu lakukan sebagai orang tua?

Jangan panik moms. Perlu diingat bahwa orang tua dan lingkungan sekitar memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa seorang anak. Kosakata anak berbanding lurus dengan jumlah kata yang didengarnya pada masa kritikal perkembangan bicaranya. Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan perkembangan bicara dan bahasa anak antara lain rajin berbicara dan berkomunikasi dengan anak, dimulai pada masa bayi.

Kapanpun, di manapun saat kamu berada bersama anak, katakanlah apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dilakukan. Sebutkan nama benda-benda yang ditemui. Walau bayi yang sangat muda belum bisa berbicara, kata-kata yang didengarnya akan menjadi bekal dalam perkembangan bicara dan bahasanya.

anak
Ajak anak bicara. (Sumber: Pexels/shotpot)

Kedua, cobalah untuk membacakan cerita. Ini adalah cara yang baik untuk meningkatkan kosakata anak. Bayi dan anak kecil biasanya tertarik pada cerita yang bersajak. Sembari membaca, anak dapat diajak menunjuk gambar dan menyebut nama benda yang ditunjuk.

Keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa sebaiknya dapat dikenali oleh orangtua sedini mungkin. Dengan begitu, tata laksana yang diberikan dapat memaksimalkan kapasitas bicara dan bahasa yang dimiliki anak. (avia)

Baca Juga:

Tundapedia, Kamus Besar Si Tukang Nunda

#Januari +62 Bicara Yang Tertunda #Anak #Anak Kecil #Bayi
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
KPAI sudah tiba di Polda Metro Jaya sejak pagi tadi untuk mengawasi proses pemeriksaan terhadap ratusan anak yang diamankan karena terlibat unjuk rasa depan Gedung.
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus
Berita Foto
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Anak-anak dengan penuh keceriaan mengikuti pawai karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kawasan Juraganan, Grogol Utara, Jakarta, Sabtu (23/8/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta
Indonesia
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Program pemerintah sebenarnya lengkap, tinggal bagaimana memastikan petugas lapangan benar-benar aktif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Berita Foto
Wajah Bahagia Anak-anak Player Escort Piala AFF 2025 Dampingi Timnas Indonesia U-23
Anak-anak player escort menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama punggawa Timnas Indonesia U-23 dalam laga penyisihan Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jum'at (18/7/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 18 Juli 2025
Wajah Bahagia Anak-anak Player Escort Piala AFF 2025 Dampingi Timnas Indonesia U-23
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Indonesia
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Perubahan pola makan tidak cukup hanya dengan menyuruh anak, tapi harus dimulai dari kebiasaan seluruh keluarga.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie
Indonesia
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Aksi pelecehan terjadi di dalam pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada hari Senin (14/7) malam
Wisnu Cipto - Rabu, 16 Juli 2025
Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma
Indonesia
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Anak-anak adalah masa depan bangsa
Angga Yudha Pratama - Rabu, 16 Juli 2025
Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas Sindikat Perdagangan Bayi Lintas Negara
Bagikan