Kesehatan

Ancaman Gangguan Kesehatan di Balik Bubble Tea

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 15 September 2019
Ancaman Gangguan Kesehatan di Balik Bubble Tea

Kenali dampak buruk kesehatan jika minum bubble tea berlebihan (Foto: nationalpost)

Ukuran:
14
Audio:

BUBBLE tea atau yang kerap disebut 'boba' merupakan minuman kekinian yang banyak beredar di pasaran. Minuman bercitarasa manis ini berasal dari Taiwan dan diperkenalkan pada 1980-an. Satu dasawarsa sejak dikenalkan di Taiwan, boba mulai merambah ke Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Lantaran tampilannya yang menarik serta rasanya yang lezat dan manis, minuman kekinian dengan pugasan boba ini banyak disukai masyarakat, khususnya para kalangan milennial. Pesebarannya pun makin meluas, dari Malaysia, Vietnam, Korea, hingga Indonesia.

Namun, di balik manisnya boba, kamu perlu tahu bahwa mengonsumsi bubble tea secara berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatamu. Teh yang menjadi salah satu bahan dasar minuman ini sejatinya dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan tubuh. Teh kaya akan antioksidan dan dapat menangkal radikal bebas.

Baca Juga:

Jangan Asal Pilih Klinik Kecantikan, Perhatikan Beberapa Hal ini agar Kamu tak Menyesal

Namun, predikat itu tak bisa diberikan pada bubble tea. Bahkan bubble tea tak disarankan untuk dikonsumsi secara berlebihan. Seperti yang dilansir Alodokter, berikut berbagai dampak buruk kesehatan yang ditimbulkan boba.

1. Kelebihan Berat Badan

Bubble tea bisa memicu kenaikan berat badan (Foto: pixabay/jarmoluk)

Miuman teh kerap disarankan untuk diet penurunan berat badan, tapi bubble tea justru bisa memicu kenaikan berat badan. Hal itu disebabkan tambahan susu, sirup, creamer, perisa buatan, dan berbagai bentuk lain dari gula akan menghapus istilah teh yang rendah kalori.

belum lagi tambahan boba atau bola kenyal dari tapioka yang menjadi ciri khas minuman ini. Itu juga semakin membuatnya tinggi kalori. Contohnya segelas bubble tea ukuran 500 ml lengkap dengan boba yang mengandung sekitar 500 kalori.

Mengejutkannya, boba atau bubble kenyal kesukaanmu itu menyumbang 100-200 kalori dari 500 kalori itu. Alasannya, boba terbuat dari tapioka dengan bahan dasar singkong yang merupakan sumber karbohidrat.

Dalam ukuran sehat nih, orang dewasa sehat, hanya membutuhkan 1.800-2.000 kalori per hari. Jadi mengonsumsi segelas bubble tea telah mencukup 25% asupan kalori harianmu. Padahal, seusai mengonsumsi minuman kekinian itu, biasanya kamu tetap makan makan berat dan mengonsumsi camilan lainnya. Nah, masuk akal kan berat badanmu cepat naik jika kerap mengonsumsi minuman ini.

2. Menggangu Kesehatan Gigi

Jika dikonsumsi berlebihan, bubble tea bisa membuat gigi berlubang (Foto: pixabay/rgerber)

Bubble tea umumnya terdiri dari campuran susu, teh, serta gula yang disajikan dalam bentuk dingin. Meski susu baik untuk kesehatan gigi, tapi bahan-bahan tambahan lainnya justri bisa membuatmu rentan terkena masalah kesehatan pada gigi, salah satunya gigi berlubang.

Hal tersebut lantaran gula dan bahan tambahan lain pada bubble tea bisa diubah menjadi zat asam oleh bakteri di dalam mulut, yang dapat mengikis enamel gigi dan membuat gigi kamu jadi berlubang.

Baca Juga:

Kenali Dampak Berbahaya Sandal Jepit Untuk Kesehatan Kaki


3. Memicu Sembelit

Boba rendah serat sehingga bisa menyebabkan sembelit.(foto: pixabay/nastya_Gepp)

Boba pada minuman bubble tea rupanya rendah kandungan nutrisi, termuask serat. Karena itulah, mengonsumsi minuman kekinian itu secara berlebihan dapat memicu sembelit. Lalu, tambahan zat bernama guar gum sebagai bahan campuran di dalam boba juga dinilai bisa memicu sembelit.

Ada juga berbagai isu kesehatan lainyna yang kerap dikaitkan dengan minuman manis ini. Salah satunya ialah bola-bola kenyal (boba) pada bubble tea dikatakan bisa memicu kanker, lantaran mengandung polychlorinated biphenyls (PCBs). PCBs merupakan senyawa karsinogen (pemicu kanker). Namun, rumor itu tak terbukti kebenarannya.

Bubble tea juga pernah dilaporkan mengandung bahan kimia DEHP (di-ethylhexyl phthalate). Bahana kimia itu berfungsi meningkatkan warna dan tekstur produk. DEHP juga terbukti menurunkan tingkat kesuburan pertumbuhan pada hewan. Namun, hal itu belum terbukti pada manusia.

Selain berbagai risiko kesehatan itu, bubble tea juga mengandung zat-zat yang dinilai tak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan, yaitu berbagai pemanis buatan, pengental, dan pengawet. (Ryn)

Baca Juga:

Mendengarkan Musik Sambil Berolahraga Baik Bagi Kesehatan, Ini Penjelasannya

#Bubble Tea #Minuman Manis #Minuman Kekinian #Milenial
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Cukai Minuman Manis, Kemenkeu Terima Usul BAKN DPR
(BAKN) DPR mengusulkan tarif cukai MBDK pada 2025 sebesar 2,5 persen.
Dwi Astarini - Rabu, 11 September 2024
Cukai Minuman Manis, Kemenkeu Terima Usul BAKN DPR
Indonesia
Minuman Manis akan Kena Cukai di 2025
Pengenaan cukai mendukung menciptakan kesehatan masyarakat.
Dwi Astarini - Rabu, 28 Agustus 2024
Minuman Manis akan Kena Cukai di 2025
Lifestyle
Perumnas Hadirkan Hunian Smart Living untuk Milenial dan Gen Z
Perumnas menghadirkan hunian smart living untuk Milenial dan Gen Z. Perumnas juga berkolaborasi dengan Telkomsel.
Soffi Amira - Rabu, 24 April 2024
Perumnas Hadirkan Hunian Smart Living untuk Milenial dan Gen Z
Fun
Studi: Milenial akan Jadi Generasi Paling Tajir Sepanjang Sejarah
Generasi yang lahir antara tahun 1980 dan 1994 diperkirakan akan menjadi generasi terkaya dalam sejarah.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Maret 2024
Studi: Milenial akan Jadi Generasi Paling Tajir Sepanjang Sejarah
Berita
Kemenkes Sahkan Aturan Cukai Minuman Berpemanis Tahun Ini
Kemenkes akan meresmikan cukai minuman berpemanis pada tahun ini. Saat ini, aturan tersebut tinggal menunggu sosialisasi.
Soffi Amira - Senin, 29 Januari 2024
Kemenkes Sahkan Aturan Cukai Minuman Berpemanis Tahun Ini
Kuliner
Anak Muda Indonesia Miliki Keunikan Saat Kulineran
Tren anak muda yang gemar eksplorasi kuliner membuat tren makanan di Indonesia unik dan tidak bisa disamakan dengan negara lain.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 27 Januari 2024
Anak Muda Indonesia Miliki Keunikan Saat Kulineran
Lifestyle
Menurut Survei, Gen Z dan Milenial Rela Habiskan Setengah Anggaran untuk Belanja dan Liburan
Minat tinggi dalam berlibur turut mendorong wisatawan untuk berbelanja, seperti yang terungkap dalam riset terbaru dari Klook.
Pradia Eggi - Kamis, 25 Januari 2024
Menurut Survei, Gen Z dan Milenial Rela Habiskan Setengah Anggaran untuk Belanja dan Liburan
Indonesia
Milenial dan Gen Z Harus Bergerak Selamatkan Demokrasi
Generasi Milenial dan Generasi Z, khususnya kalangan akademisi dan mahasiswa, diharap untuk bergerak melawan proses pelemahan demokrasi itu.
Andika Pratama - Rabu, 13 Desember 2023
Milenial dan Gen Z Harus Bergerak Selamatkan Demokrasi
Indonesia
Kaesang Ajak Anak Muda Tidak Golput saat Keliling Kota Bandung
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berkeliling beberapa daerah di Bandung, Jawa Barat, Minggu, untuk mengajak para pemilih muda menggunakan suaranya saat pemilihan umum alias tidak golput.
Mula Akmal - Senin, 09 Oktober 2023
Kaesang Ajak Anak Muda Tidak Golput saat Keliling Kota Bandung
Indonesia
Milenia Berburu Rumah Subsidi
Bank BTN menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan rumah subsidi baik KPR FLPP maupun KPR Tapera sekitar Rp 182.250 unit.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 Agustus 2023
Milenia Berburu Rumah Subsidi
Bagikan