Sejumlah Buzzer Diduga Sebar Hoaks Terkait Kerusuhan di Papua
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Foto: Humas Polri
MerahPutih.Com - Mabes Polri menyelidiki kemungkinan keterlibatan sejumlah kreator dan buzzer yang menyebarkan hoaks atau berita bohong melalui media sosial terkait kerusuhan di Papua.
Diduga para buzzer dari kelompok tertentu 'menggoreng' kerusuhan di beberapa kota di Papua dalam bentuk konten hoaks dan negatif.
Baca Juga:
Jamin Keamanan, Kapolda Papua Ajak Pelaku Usaha Kembali Beraktivitas
"Sudah kita pantau khususnya yang ada di Indonesia, kreator sudah kita dalami, buzer-buzernya. Sampai saat ini konten-konten hoax ada 52 ribu, kita bekerja sama dengan Kemenkominfo, Badan Siber untuk melakukan breakdown ke akun-akun tersebut," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/9).
Dedi belum mengungkap siapa saja pelaku penyebar hoax di media sosial yang memicu rusuh di Papua. Dia pun menyebut Polri belum bisa menindak para pelaku yang berada di luar negeri.
"Polri bekerja sesuai fakta hukum, dan kita belum bisa melakukan tindakan hukum terhadap oknum-oknum yang berada di luar negeri, karena locus, tempus, dan perbuatan melawan hukum di sana," katanya.
Dedi juga memastikan jika kondisi di Papua saat ini sudah kondusif dengan hadirnya aparat TNI-Polri.
"Kkehadiran (TNI-Polri) di sana bekerja sama juga dengan pemerintahan daerah tokoh masyarakat, tokoh agama pemuda memberikan edukasi ke masyarakat. Untuk tidak terpprovokasi oleh isu-isu berita yang sifatnya provokasi," imbuhnya.
Polri menegaskan kabar yang menyebut 7 sampai 8 warga di Deiyai, Papua tewas saat kerusuhan tidak benar. Polri menyatakan 1 anggota TNI gugur.
"Sudah saya konfirmasi langsung ke Polda Papua, bahwa informasi tersebut (7 sampai 8 warga tewas) tidak benar," ucap Dedi.
Baca Juga:
Pemuda Papua Sepakat Tolak Aksi yang Ingin Memisahkan Diri dari Indonesia
Menurut Dedi, data terbaru adalah 2 warga sipil dan 1 anggota TNI meninggal saat kerusuhan di Deiyai. Sementara 3 anggota Polri terluka.
"Itu masih kita update semuanya," imbuhnya.
Dedi mengimbau semua pihak turut menjaga situasi di Papua kondusif. Dengan begitu, masyarakat bisa beraktivitas normal.
"Anggota di sana sudah bekerja secara maksimal. Yang jelas dan yang terpenting bagaimana kita menjaga situasi Papua tetap kondusif, seluruh aktivitas masyarakat bisa berjalan normal seperti biasa," imbuhnya
Sebelumnya, jumlah tersangka kerusuhan yang terjadi di Provinsi Papua Barat bertambah menjadi 20 orang. Mereka terlibat dalam kerusuhan di Manokrawi, Sorong dan Fakfak.(Knu)
Baca Juga:
Redam Ketegangan, Freddy Numberi Sampaikan Pesan kepada Warga Papua
Bagikan
Berita Terkait
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Asal China yang Pimpin Laga Indonesia vs Irak Dipecat FIFA
[HOAKS atau FAKTA]: DPR Dibubarkan Karena Dianggap Tak Berguna dan Selalu Menghalangi Rakyat
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia
Mafindo Catat 1.593 Kasus Hoaks Infeksi RI Tahun Ini, Terbanyak Isu Politik Kedua Lowongan Kerja
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang Kalau Mau Ekonomi Maju