Sejak Gus Dur Jadi Presiden, TNI Selalu Konsisten Dampingi Masyarakat Papua

Iustrasi: Pemuda Papua melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Kamis (22/8) (MP/Kanugraha)
Merahputihcom - Peran TNI dalam penanganan Papua dinilai sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah yang mengedepankan pendekatan antropologi dibandingkan pendekatan keamanan.
"Sejak Presiden Abdurrahman Wahid, TNI selalu konsisten mendampingi masyarakat Papua menghadapi berbagai persoalan sosial," kata Pengamat intelijen dan pertahanan, Susaningtyas Kertopati di Jakarta, Kamis (22/8).
Baca Juga: Wiranto Kobarkan Semangat Kedamaian di Papua
Hal itu katakan menanggapi peran TNI dalam menangani persoalan kerusuhan di Papua. Karena, apa yang sedang terjadi saat ini dapat dikatakan sebagai 'unintended consequence' atas suatu dinamika relasi antara masyarakat dengan pemerintah daerah setempat.
Kejelian aparat di lapangan membaca situasi dan kondisi sosial masyarakat Papua justru yang berhasil melokalisir permasalahan tidak berkembang menjadi ekses.
"Keberanian pimpinan TNI didukung pihak Polri merupakan kunci keberhasilan meredam berbagai hoaks," jelas dia.
Kemenkominfo juga turut serta menetralisir berbagai anasir yang ingin membuat permasalahan menjadi berlarut-larut.

"Agar tidak terulang kejadian yang sama, maka prajurit TNI perlu mendapatkan pembekalan antropologi Papua agar paham budaya dan lingkungan masyarakat Papua. Pendekatan Sosial Budaya dan dialog antar pihak yang memiliki kepentingan harus dilaksanakan secepatnya," kata wanita yang biasa disapa Nuning ini.
Dalam kesempatan itu, Nuning menyebutkan selama bertugas prajurit TNI selalu berusaha memberikan bantuan fisik untuk membantu pembangunan daerah sekaligus berperan menjadi guru di sekolah-sekolah yang terpencil di pelosok Papua.
"Banyak juga prajurit TNI yang bertugas sebagai tenaga medis membantu penyuluhan kesehatan dan pertolongan pertama pada kecelakaan," kata Nuning.
Baca Juga: Konten Provokatif di Media Sosial Ikut Andil Dalam Kerusuhan Manokwari
Doktrin TNI untuk membantu masyarakat Papua dijalankan sepenuhnya oleh para prajurit di lapangan dalam kerangka operasi teritorial dalam aspek pembinaan dan penggalangan.
"Banyak pengamat dari dalam dan luar negeri yang memberi apresiasi peran TNI tersebut," ucapnya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

Sorong Memanas: Mobil Dinas Gubernur Papua Barat Daya Ikut Hancur Dirusak Massa
