Kesehatan

Saran Ahli Gizi Agar Anak Gemar Makan Sayur

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 22 Februari 2021
Saran Ahli Gizi Agar Anak Gemar Makan Sayur

Ahli Gizi memberikan tips ampuh agar anak gemar makan sayur. (Foto: pixabay/svenhilker)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MEMBERIKAN makanan pada anak gampang-gampang susah. Terkadang keinginan anak sulit ditebak. Terlebih bila memberikan sang anak sayuran, yang tidak jarang mengalami penolakan.

Padahal, menurut Dokter spesialis gizi klinik Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Luciana B Sutanto, orang tua perlu mengenalkan sayuran pada anak sejak dini.

Baca Juga:

Literasi Digital Bantu Anak Lebih Mandiri

Menurut dokter Luciana, cara yang ampuh untuk mengenalkan sayuran pada anak yaitu memberikan jenis sayuran dengan rasa manis. "Pertama pilih sayur untuk anak yang agak manis, dimasak matang agar rasanya enak dan empuk," tutur Luciana dikutip dari Antara.

Bila si kecil sudah punya kesan pertama yang buruk pada sayuran, maka akan sulit untuk membujuknya makan sayur di hari berikutnya. Jadi bunda harus pintar memilih jenis sayuran yang sesuai dengan selera anak.

Wortel cocok bagi anak karena memiliki banyak vitamin dan manfaat. (Foto: pixabay/ritaE)


Seperti halnya wortel, yang kaya akan vitamin A bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh si kecil. Atau labu yang berbahan lembut cocok untuk makanan pertama anak.

Selain itu, orang tua juga bisa memasak ubi yang mengandung serat, vitamin C, hingga vitamin B. Perlu diingat, buatlah tekstur sayuran hingga benar-benar halus, dan pastikan buang kulitnya sebelum kamu berikan pada si kecil.

Sementara itu, untuk anak yang sudah mulai besar dan sulit untuk memakan sayuran, kamu bisa mengakali dengan mencincang, memarut atau menyelipkan sayuran ke dalam isi piring. Seperti halnya menyelipkan sayuran yang sudah dicincang ke dalam bola-bola nasi, kentang tumbuk atau bakso.

Selain itu, Dokter Luciana juga menyebutkan dalam sepiring makan anak, disarankan ada 30 persen sayur dan buah. Bunda jangan hanya fokus dengan protein dan karbohidrat pada porsi makan si kecil.

Baca Juga:

TK Internasional Kipina, Tawarkan Salah Satu Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia

Buatlah sayuran hingga benar-benar halus. (Foto: pixabay/ben_kerckx)

Dalam memberikan gizi yang seimbang untuk anak di usia lima tahun pertama, cukup krusial. Bila nutrisi tidak seimbang, akan membuat pertumbuhan si kecil tidak optimal. Ini membuat si kecil mengalami stunting, masalah gizi kronis lantaran kurang asupan gizi dalam jangka panjang.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2018, menujukkan sekitar 30,8 persen atau 7 juta balita menderita stunting. Bahkan di 2013, balita yang menderita stunting jumlahnya 37,2 persen.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting di Asia pada 2017, dengan angka mencapai 36,4 persen. Sementara menurut data Riskesdas angka stunting di Indonesia menurun hingga 23,6 persen. (Ryn)

Baca Juga:

Sekolah Diliburkan Karena Corona? Ini Deretan Situs Belajar Online yang Bisa Kamu Akses

#Kesehatan #Gizi Anak #Sayuran Berserat
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan