Rusia Mulai Wajibkan Pembelian Gas dan Minyak Pakai Mata Uang Rubel


Kilang Minyak Rusia. (Foto: Antara/ Reuters)
MerahPutih.com - Pemerintah Rusia telah menandatangani dekrit yang mengatakan pembeli asing harus membayar dalam rubel untuk gas Rusia mulai 1 April, dan kontrak akan dihentikan jika pembayaran ini tidak dilakukan.
Pemberlakukaan ini, diterapkan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah berbagai sanksi ekonomi diberikan oleh Amerika Serikat dan berbagai begara Eropa karena melakukan serangan ke Ukraina.
Baca Juga:
Gagal ke Piala Dunia Dicoret FIFA, Timnas Rusia Mau Hijrah dari UEFA ke Asia
"Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia,pengiriman gas mulai besok," kata Putin dalam sambutannya yang disiarkan televisi.
Ia menegaskan, jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, Pemerintah Rusia, menganggap ini sebagai default (gagal bayar) dari pihak pembeli, dengan semua konsekuensi berikutnya.
"Tidak ada yang menjual kami apa pun secara gratis, dan kami juga tidak akan melakukan amal. Yaitu, kontrak yang akan berhentim," kata Putin dikutip Antara.
Perintah yang ditandatangani oleh Putin menetapkan mekanisme bagi pembeli untuk mentransfer mata uang asing ke rekening khusus di bank Rusia, yang kemudian akan mengirim rubel kembali ke pembeli asing untuk melakukan pembayaran gas.
Peralihan itu dimaksudkan untuk memperkuat kedaulatan Rusia, dan itu akan tetap pada kewajibannya pada semua kontrak.

Saat ini, Rusia memasok sekitar sepertiga dari gas Eropa. Energi adalah pengungkit paling kuat yang dimiliki Putin saat mencoba untuk membalas sanksi Barat atas invasinya ke Ukraina.
Keputusannya untuk memberlakukan pembayaran rubel telah mendorong penguatan mata uang Rusia, yang jatuh ke posisi terendah setelah invasi 24 Februari.
Perusahaan-perusahaan dan pemerintah-pemerintah Barat telah menolak langkah tersebut sebagai pelanggaran kontrak yang ada, yang ditetapkan dalam euro atau dolar.
Menteri ekonomi Prancis mengatakan Prancis dan Jerman sedang mempersiapkan skenario yang memungkinkan aliran gas Rusia dapat dihentikan dan bisa menjerumuskan Eropa ke dalam krisis energi besar-besaran. (*)
Baca Juga:
Krisis Diplomasi Berbagai Negara Eropa dan Rusia Kian di Titik Terendah
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pelapor Khusus PBB Sebut 680.000 Orang Gaza Tewas Akibat Serangan Israel, Itu Angka Terendah

Di Debat Darurat Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Indonesia Kecam Serangan Israel ke Qatar

Media Belanda de Volkskrant Temukan Dugaan Serangan Tembakan Yang Disengaja ke Anak-Anak di Gaza

DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah

Mikrofon Bocor, Xi Jinping dan Vladimir Putin Terekam Ngobrolin Transplantasi Organ dan Kehidupan Abadi

Bertemu di Beijing, Rusia dan Korut Bakal Tingkatkan Hubungan Bilateral Bikin Program Jangka Panjang

Ketemu Kim Jong-un di China, Putin Berterima Kasih karena Prajurit Korea Utara Bertempur di Ukraina

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

China Pamer Kekuatan Militer dalam Parade Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
![[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat](https://img.merahputih.com/media/57/be/b4/57beb4f39c46834d56d0e5242ebe5b5d_182x135.png)