Rumah Sakit dan Hotel di Jayapura Alami Kerusakan Akibat Gempa


Gempa dengan magnitudo 4,9 yang terjadi pada Senin dini hari (2/1/2023). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 yang terjadi pada Senin (2/1) dini hari di Kota Jayapura, Provinsi Papua, menjadi bencana awal tahun yang merusak di Indonesia.
Manajer Pusat Komando dan Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa mengatakan gempa dilaporkan menyebabkan kerusakan pada beberapa bangunan hotel dan rumah sakit.
Baca Juga:
Gempa M5,2 di Nias Selatan akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa, menurut dia, antara lain Hotel Horizon Kota Jayapura (ubin lantainya rusak), Rumah Sakit Provita Jayapura (bagian dindingnya rusak), Mall Jayapura (bagian dindingnya retak), dan Hotel Sunny Abepura (bagian dinding dan kacanya retak).
Jonathan mengatakan, sampai saat ini tidak ada warga yang dilaporkan terluka atau meninggal dunia akibat gempa.
BPBD Provinsi Papua, masih menunggu laporan lanjutan dari BPBD Kota dan Kabupaten Jayapura mengenai dampak gempa bumi.
Petugas Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Jambari mengatakan bahwa gempa yang terjadi pada Senin dini hari semula dilaporkan bermagnitudo 5,6 tetapi kemudian diperbarui menjadi 4,9.
Menurut dia, gempa yang pusatnya berada di koordinat 2,58 Lintang Selatan dan 140,67 Bujur Timur, sekira 13 km timur laut Kota Jayapura, pada kedalaman sekitar 10 km itu dirasakan pada skala IV MMI di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Hingga pukul 11.25 WIT telah terjadi 61 kali gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 4,9 yang terjadi pukul 03.24 WIT dan enam gempa di antaranya dapat dirasakan getarannya.
Warga kawasan Dok IX Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura Sony Benyamin mengaku akibat gempa mereka sekeluarga langsung terbangun dan berlarian keluar rumah.
Bahkan beberapa barang rumah tangga terjatuh dari lemari penyimpanan.
"Kami tidak berani masuk rumah karena sempat terjadi gempa susulan," ungkap Sonny dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Sebulan Gempa Cianjur, Anak-Anak Butuh Penanganan Psikologis
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Seluruh Jaringan Komunikasi Terputus

Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Lepas Pantai Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan Khusus untuk Alaska

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

4 Langkah Pemkab Tangerang Hadapi Bencana Alam Akibat Cuaca Ekstrem

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali
