Radikalisme dan Politik Identitas Menguat Dalam Berbangsa dan Bernegara

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Minggu, 18 Agustus 2019
Radikalisme dan Politik Identitas Menguat Dalam Berbangsa dan Bernegara

Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Pendeta Merry Kolimon (tengah) berpose dengan sejumlah pengemarnya di Kota Kupang. (Antara Foto/ Kornelis Kaha)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Indonesia dinilai akan semakin banyak menghadapi berbagai macam tantangan kedepannya. Salah satunya adalah mengelola keberagaman bangsa.

"Salah satu isu yang saya pikir perlu mendapatkan perhatian serius Indonesia ketika secara ekonomi kita berkembang maju adalah tantangan untuk mengelola keberagaman," ujar Tokoh Agama NTT yang juga Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), Pendeta Merry Kolimon, Minggu (18/8) dikutip Antara.

Baca Juga: Di Depan Sidang Tahunan, Jokowi Soroti Perbedaan dan Ancaman Radikalisme

Indonesia sendiri patut berbangga karena kondisi perekonomian terus meningkat selama empat tahun terakhir ini. Bahkan Indonesia saat ini bukan lagi disebut sebagai negara miskin di dunia tetapi masuk kategori negara midlle class.

"Namun di satu sisi seperti yang saya katakan tadi radikalisme dan juga politik berbasis identitas menguat dalam dinamika politik berbangsa dan bernegara," ungkap dia.

Ilustrasi teroris
Ilustrasi teroris

Masalah seperti keberagaman itu, kata, dia bukan hanya tugas pemerintah, namun juga tugas semua masyarakat di Indonesia.

Karena menurut dia kemajuan secara ekonomi, juga harus disertai dengan komitmen bersama untuk memelihara persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Pidato Jokowi Singgung Radikalisme, Setara: Intoleransi Adalah Hulu Dari Terorisme

"Dengan begitu Indonesia akan menjadi sebuah bangsa dan tetap terus mengupayakan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia," tutup dia. (*)

#Radikalisme
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme.
Dwi Astarini - Kamis, 25 Juli 2024
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Indonesia
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Zulfikar Sy - Jumat, 08 September 2023
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Indonesia
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengingatkan warga untuk menghindari radikalisasi di media sosial dengan menerapkan metode berpikir kritis.
Mula Akmal - Jumat, 04 Agustus 2023
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Indonesia
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
ASN lingkungan Pemprov DKI Jakarta mendapat arahan khusus terkait pencegahan penyebaran paham radikalisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Zulfikar Sy - Senin, 06 Maret 2023
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Indonesia
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Suhu perpolitikan tanah air mulai memanas jelang Pemilu 2024. Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) mengingatkan seluruh elemen bangsa soal potensi peningkatan gerakan radikal menjelang Pemilu Serentak 2024.
Mula Akmal - Minggu, 20 November 2022
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Indonesia
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Mahfud mengatakan tindakan tersebut membuktikan bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.
Andika Pratama - Jumat, 28 Oktober 2022
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Bagikan