Prosesi Rebutan Garebeg Keraton Jogja Ditiadakan Selama Masa Corona
Prosesi kirab gunungan Garebeg dan numplak wajik Keraton Yogyakarta, sebelum terjadi pandemi COVID-19. (Foto: Teresa Ika)
MerahPutih.com - Keraton Yogyakarta meniadakan prosesi hajad dalem (acara keraton) Garebeg Sawal. Kegiatan rutin tahunan ini sedianya dilakukan 1 Sawal Wawu 1953/1441 H atau setelah perayaan Idulfitri.
Tepas Tandha Yekti GKR Hayu menjelaskan, peniadaan prosesi ini dilakukan untuk menghindari terciptanya kerumuman selama masa tanggap darurat corona.
Baca Juga:
Kasus Positif COVID-19 Terus Bertambah, Pemkot Solo Perpanjang Status KLB
"Ini sebagai upaya pencegahan dari kami terhadap risiko penyebaran virus corona yang dapat terjadi dalam kerumunan massa," ujar putri keempat raja Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ini di Yogyakarta seperti ditulis Senin (27/04).
Prosesi garebeg adalah sebuah prosesi mengarak gunungan yang berisi sayur-sayuran buah-buahan dan hasil bumi. Gunungan ini merupakan simbol ungkapan terima kasih serta syukur Raja Yogyakarta kepada rakyatnya. Gunungan ini diarak dengan dikawal puluhan prajurit Keraton.
Ada lima hingga tujuh gunungan yang biasa dibagikan saat Garebeg Sawal. Gunungan ini dibagikan ke Puro Pakualaman, Kantor Kepatihan, dan Masjid Agung Kauman.
Dalam setahun, Keraton Yogyakarta menggelar tiga kali prosesi garebeg yakni Garebeg Syawal yang dibagikan saat Idulfitri, Garebeg Maulud yang dibagikan saat Maulid Nabi dan Garebeg Besar yang dibagikan saat Iduladha.
Baca Juga:
Selain garebeg, rangkaian prosesi dalam memperingati Idulfitri juga ditiadakan seperti prosesi Numplak Wajik.
Numplak Wajik merupakan upacara yang menandai dimulainya proses merangkai gunungan, simbol sedekah raja kepada rakyat. Nantinya, gunungan tersebut akan diarak dan dibagikan kepada warga pada upacara garebeg."Semoga kesehatan, kekuatan, kesabaran selalu menyertai, serta situasi segera pulih kembali," pungkas GKR Hayu. (Teresa Ika)
Baca Juga:
Pemerintah Pusat Diwanti-wanti Cegah Kebangkrutan Bisnis Transportasi
Bagikan
Berita Terkait
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer