Propam Polri Periksa Kapolresta Malang yang Serukan Tembak Mahasiswa Papua

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 23 Maret 2021
Propam Polri Periksa Kapolresta Malang yang Serukan Tembak Mahasiswa Papua

Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. (ANTARA/Laily Rahmawaty)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Divisi Profesi dan Pengamanan Polri memeriksa Kapolresta Malang, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata Permata setelah dilaporkan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) diduga menyerukan menembak mahasiswa Papua.

Ucapan lulusan Akademi Kepolisian 1997 itu diduga dilakukannya saat demo Hari Wanita Sedunia. Propam pun saat ini tengah mendalami kasus tersebut.

Baca Juga

Kapolri Listyo Perbanyak Kuota Penerimaan Calon Polisi Bagi Pemuda Asli Papua

"Dan saat ini Div Propam Polri sedang mendalami kasus tersebut apakah yang bersangkutan melakukan pelanggaran, apakah pelanggaran disiplin, kode etik, atau pelanggaran lain," jelas Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (23/3).

Tetapi, Ahmad Ramadhan tidak menyebut kapan persisnya kapan Leonardus diperiksa.

"Sudah. Sudah dilakukan pemeriksaan oleh Divisi Propam Polri. Tidak tanya tadi (kapan diperiksa). Tapi telah dilakukan pemeriksaan," ucap Ramadhan.

Kapolresta Malang, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata Permata
Kapolresta Malang, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata Permata

Selain itu, lanjut Ramadhan, Propam Polri turut melibatkan ahli bahasa dalam mendalami kasus itu. Nantinya, ahli bahasa bisa memberi masukan untuk Propam Polri apakah Leonardus melakukan ujaran rasisme atau tidak.

"Apakah yang dia sampaikan saat demo tersebut memenuhi unsur persangkaan terhadap yang bersangkutan," katanya.

Sekeder informasi, mahasiswa Papua melaporkan Kapolresta Malang ke Divisi Propam Polri terkait dugaan rasisme saat menangani aksi demonstrasi di Mapolresta Malang.

Kuasa hukum perwakilan mahasiswa Papua, Michael Himan, mengklaim laporan kepada Leonardus telah diterima oleh Propam Polri.

Mereka melaporkan Kapolresta Malang Leonardus Simarmata karena diduga telah mengeluarkan instruksi pernyataan yang sangat rasis dan diskriminatif terhadap mahasiswa Papua di Kota Malang.

"Atas dasar itu, kami perwakilan dari mahasiswa Papua datang untuk melaporkan terkait ujaran rasis tersebut," kata Michael di Gedung Propam Polri, Jakarta Selatan, Jumat (12/3). (Knu)

Baca Juga

Pemprov Jabar Siapkan 2.000 Dosis Vaksin COVID untuk Kontingen PON Papua

#Propam #Rasis #Polisi Rasis
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kompolnas Harap Sidang Bripka R Ungkap Kronologis Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Secara Terang
Bripka Rohmat memasuki ruang sidang pada sekitar pukul 09.35 WIB, mengenakan pakaian dinas harian (PDH) kepolisian dan topi baret berwarna biru tua.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 September 2025
Kompolnas Harap Sidang Bripka R Ungkap Kronologis Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Secara Terang
Indonesia
Terungkap, ini Identitas 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan hingga Tewas
Identitas tujuh anggota Brimob yang melindas Affan Kurniawan terungkap. Ketujuh anggota tersebut juga terbukti melanggar kode etik Kepolisian.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Terungkap, ini Identitas 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan hingga Tewas
Indonesia
Terbukti Langgar Etik, 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan Langsung Ditahan
Tujuh anggota Brimob yang melindas Affan Kurniawan hingga tewas, terbukti melanggar kode etik. Mereka mendapat sanksi penempatan khusus di Divisi Propam Polri.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Terbukti Langgar Etik, 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan Langsung Ditahan
Indonesia
Ini Tampang 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan hingga Tewas
Tampang tujuh anggota Brimob yang lindas Affan Kurniawan kini terungkap. Tujuh anggota tersebut mengenakan baju tahanan Propam berwarna hijau.
Soffi Amira - Jumat, 29 Agustus 2025
Ini Tampang 7 Anggota Brimob yang Lindas Affan Kurniawan hingga Tewas
Olahraga
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Pemain PSG diduga jadi korban rasisme. Arsenal pun segera melakukan penyelidikan.
Soffi Amira - Jumat, 02 Mei 2025
Pemain PSG Diduga Jadi Korban Rasisme, Arsenal Segera Lakukan Penyelidikan
Olahraga
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Wesley Fofana jadi korban rasis saat laga Arsenal vs Chelsea. Pelaku pun bakal ditindak.
Soffi Amira - Selasa, 18 Maret 2025
Wesley Fofana Jadi Korban Rasis saat Laga Arsenal vs Chelsea, Pelaku Bakal Ditindak
Indonesia
Propam Polda Jateng Tahan Brigadir AK Terduga Penganiaya Bayi 2 Bulan Hingga Tewas
Propam Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menahan anggota polisi berinisial Brigadir AK karena diduga terlibat aksi penganiayaan bayi berusia dua bulan hingga tewas.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 Maret 2025
Propam Polda Jateng Tahan Brigadir AK Terduga Penganiaya Bayi 2 Bulan Hingga Tewas
Olahraga
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Kevin Diks tampak menyesalkan komentar rasis netizen terhadap pemain Chelsea Trevoh Chalobah terkait cedera yang dialami
Frengky Aruan - Jumat, 07 Maret 2025
Sesalkan Komentar Rasis terhadap Pemain Chelsea Trevoh Chalobah, Kevin Diks Tegaskan Cedera yang Dialami karena Kesalahan Sendiri
Olahraga
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Abdoulaye Doucoure jadi korban rasisme usai laga Everton vs Liverpool. Kedua klub pun mengecam aksi tersebut dan meminta kepolisian menyelidikinya.
Soffi Amira - Jumat, 14 Februari 2025
Abdoulaye Doucoure Jadi Korban Rasisme usai Laga Everton vs Liverpool
Indonesia
Propam Polri Buka Layanan Pengaduan Polisi Bermasalah, Tapi Pelapor Wajib Isi NIK dan Foto KTP
Pengaduan masyarakat itu bisa disampaikan melalui aplikasi WhatsApp dengan nomor 085555554141 yang aktif 24 jam.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 Februari 2025
Propam Polri Buka Layanan Pengaduan Polisi Bermasalah, Tapi Pelapor Wajib Isi NIK dan Foto KTP
Bagikan