Prediksi Nasib Koalisi Indonesia Adil Makmur Jika Prabowo-Sandi Kalah di MK

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 24 Juni 2019
Prediksi Nasib Koalisi Indonesia Adil Makmur Jika Prabowo-Sandi Kalah di MK

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pengamat Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menyebut nasib Koalisi Indonesia Adil Makmur bakal tidak menentu pasca Mahkamah Konstitusi (MK) mengambil keputusan sidang sengketa hasil Pilpres 2019.

Menurut dia, koalisi yang mengusung calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu bisa bertahan, namun juga bisa bubar setelah hakim MK memutus perkara tersebut.

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun. Foto: ANTARA/Dyah Dwi A
Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun. Foto: ANTARA/Dyah Dwi A

"Di politik itu sangat pragmatis. Jadi, bisa buyar, bisa juga enggak," kata Ubed kepada MerahPutih.com, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (23/6).

BACA JUGA: Yusril Siap Pidanakan Saksi 02, Begini Respons Tim Hukum Prabowo

Ubed menjelaskan, dari segi sejarah hanya Gerindra dengan PKS yang setia berkoalisi di kancah politik nasional. Dua partai lain yakni Demokrat dan PAN, tidak mempunyai sejarah kuat berkoalisi dengan Gerindra serta PKS.

"Paling kalau dari segi sejarah, faktanya paling bisa bertahan, ya, Gerindra dan PKS. Jadi, yang lain mungkin bisa keluar. Itu kan ditunggu 01," jelas dia.

Nantinya, kata Ubed, persoalan Demokrat dan PAN pergi dari Koalisi Indonesia Adil Makmur ini, sangat bergantung tawaran koalisi partai pendukung capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.

Prabowo-Sandiaga
Prabowo-Sandiaga Uno. Foto: Net

"Kalau yang keluar enggak kebagian kursi, itu tidak akan keluar (dari Koalisi Indonesia Adil Makmur). Jadi, politik itu transaksional dan pragmatis. Itu belum ideal, ya. Masih pragmatis dan transaksional," pungkasnya.

BACA JUGA: Di Depan Hakim Konstitusi, Yusril Jelaskan Soal 'Kecurangan Bagian dari Demokrasi'

Dalam beberapa hari terakhir MK telah menggelar sidang gugatan sengketa Pilpres 2019 yang diajukan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Saat ini hakim konstitusi tengah melakukan pembahasan internal sebelum nantinya mengeluarkan putusan. Hasil putusan itu paling lambat disampaikan pada 28 Juni 2019. (Pon)

#Prabowo-Sandiaga #Koalisi Prabowo
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Koalisi Prabowo Makin Kuat, Demokrasi Malah Terancam jika PDIP Ikut Bergabung
Koalisi Prabowo Subianto kini makin kuat. Namun, demokrasi akan terancam jika PDIP ikut bergabung.
Soffi Amira - Sabtu, 07 Juni 2025
Koalisi Prabowo Makin Kuat, Demokrasi Malah Terancam jika PDIP Ikut Bergabung
Indonesia
Megawati Pastikan Dukung Pemerintah Prabowo, Tapi Tetap Tidak Masuk Koalisi
Megawati juga menyampaikan harapan agar pemerintahan Presiden Prabowo senantiasa terus mendepankan kepentingan rakyat.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 09 April 2025
Megawati Pastikan Dukung Pemerintah Prabowo, Tapi Tetap Tidak Masuk Koalisi
Indonesia
Wamendes PDT Riza Patria Sebut Koalisi Permanen Gagasan Prabowo Subianto untuk Perjuangkan Kepentingan Rakyat
Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran ketua umum dan pengurus pusat partai politik yang tergabung dalam KIM Plus untuk menjadi koalisi permanen
Angga Yudha Pratama - Rabu, 19 Februari 2025
Wamendes PDT Riza Patria Sebut Koalisi Permanen Gagasan Prabowo Subianto untuk Perjuangkan Kepentingan Rakyat
Indonesia
Anggaran Kementerian dan Lembaga Berpotensi Terus Dipangkas jika Koalisi Pendukung Prabowo jadi Permanen
Jika koalisi pendukung prabowo jadi permanen, dapat mengarah pada kebijakan yang dibuat tanpa adanya evaluasi yang menyeluruh.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 17 Februari 2025
Anggaran Kementerian dan Lembaga Berpotensi Terus Dipangkas jika Koalisi Pendukung Prabowo jadi Permanen
Indonesia
Keberadaan 2 Orang ini Sebabkan PDIP Berat Gabung Koalisi Prabowo
Pakar Politik Jerry Massie menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sulit bergabung dengan Koalisi Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
Keberadaan 2 Orang ini Sebabkan PDIP Berat Gabung Koalisi Prabowo
Indonesia
Gibran Singgung PDIP Saat Ucapkan Selamat Bergabung PKS
PKS secara resmi menyatakan bergabung ke dalam koalisi pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wisnu Cipto - Sabtu, 12 Oktober 2024
Gibran Singgung PDIP Saat Ucapkan Selamat Bergabung PKS
Indonesia
Demokrat Sangat Terbuka Jika PDIP Gabung Koalisi Prabowo
AHY mengaku menyerahkan keputusan ihwal bergabung-nya PDIP ke dalam koalisi pemerintahan mendatang kepada presiden terpilih Prabowo Subianto.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 Oktober 2024
Demokrat Sangat Terbuka Jika PDIP Gabung Koalisi Prabowo
Indonesia
Masuknya PKB ke Koalisi Prabowo Masih Dalam Proses
Prabowo harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan parpol-parpol KIM sebelum mengajak PKB masuk ke dalam koalisi.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 04 Mei 2024
Masuknya PKB ke Koalisi Prabowo Masih Dalam Proses
Indonesia
Sebut Sering Silaturahmi, PKS Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo
PKS di persimpangan jalan pasca ditarik masuk ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 April 2024
Sebut Sering Silaturahmi, PKS Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo
Indonesia
Belum Diajak Bicara Prabowo soal Kursi Menteri, NasDem ‘Sadar Diri’
NasDem belum mendapat tawaran kursi menteri setelah bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 27 April 2024
Belum Diajak Bicara Prabowo soal Kursi Menteri, NasDem ‘Sadar Diri’
Bagikan