Pilkada Serentak 2020 Ujian Kepemimpinan dan Keberpihakan AHY

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Sabtu, 11 Juli 2020
Pilkada Serentak 2020 Ujian Kepemimpinan dan Keberpihakan AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: MP/Instagram.com/AHY)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pilkada Serentak 2020 akhir Desember nanti menjadi ujian kepemimpinan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Khususnya dengan adanya sentilan miring dari sejumlah kader yang mempertanyakan calon jagoan partai dalam konstalasi pertarungan Pilkada.

"Di bawah kepemimpinan AHY tentunya diharapkan menghasilkan memutuskan kebijakan partai yang berpihak pada kader partai. Apalagi dalam waktu dekat akan dilaksanakan Pilkada pada Desember 2020 mendatang. Sebaiknya AHY lebih mengutamakan kader partai yang sudah teruji perjuangan dan loyalitasnya," kata
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Ersento Maraden Sitorus, Sabtu (11/7).

Baca Juga

AHY: New Normal Berpotensi Bikin Ekonomi Buntung

Menurut dia, AHY jika memang ingin mambawa Demokrat menjadi partai modern harus mampu mengusung kader yang benar-benar siap berjuang membangun daerah sekaligus mengangkat nama baik partai. "Bukan hanya sekedar melihat isi tas tetapi melihat loyalitas, kualitas dan kapabilitas," tegas Dosen Universitas 17 Agustus Jakarta itu.

Fernando juga mengangkat soal polemik surat terbuka Ihwan Datu Adam yang sudah berpengalaman di eksekutif (Wakil Bupati Penajam Paser Utara 2003-2008) dan legislatif (anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat) itu. Ihwan, kata dia, sampai menyebarkan surat terbuka di media sosial (medsos) mengkritik Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat (PD) Andi Nurpati terkait sikap Demokrat yang lebih memilih mengusung calon dari Gerindra dalam Pilkada Paser Kalimantan Timur daripada dirinya.

ihwan datu
Ihwan Datu Adam bersama SBY yang juga ayah Ketum Demokrat AHY. (Ist/Net)

Padahal, kata Fernando, Demokrat sendiri memiliki 6 kursi, lebih banyak dari pada Gerindra yang hanya meraup 2 kursi di DPRD Paser dalam Pileg lalu. Menurut dia, Demokrat sebetulnya tidak kekurangan kader berkualitas sehingga harus mengusung kader partai lain, terutama dengan parpol yang memiliki kursi lebih sedikit di DPRD.

AHY, kata dia, seharusnya juga belajar jangan sampai kader-kader berkualitas ini malah pindah partai karena merasa tidak mendapat apresiasi. Pengamat Politik itu juga menambahkan Demokrat sudah banyak pengalaman ditinggal Kepala Daerah yang hanya memanfaatkan partai politik hanya sebagai kendaraan politik untuk maju sebagai peserta pilkada.

"Harus mengutamakan kader sendiri. Jangan menjadi partai yang gagal karena tidak mampu menciptakan kader yang siap memimpin dalam setiap tingkatannya," tutup Fernando. (*)

Baca Juga

Harlah Pancasila, AHY Soroti Ancaman Terhadap Jurnalis dan Akademisi di Indonesia

#Agus Harimurti Yudhoyono #Partai Demokrat #Pilkada Serentak
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Banjir Bali disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, mengkhawatirkan soal pariwisata.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Indonesia
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
KMP Nambangan Lor juga telah berkolaborasi dengan program Makan Bergizi Gratis
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 Agustus 2025
AHY Ungkap Rahasia di Balik Program Koperasi Prabowo! Jutaan Warga Bisa Langsung Kaya Mendadak
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja
Ketua DPR RI, Puan Maharani, menanggapi video Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang tidak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono.
Soffi Amira - Senin, 11 Agustus 2025
Kata Puan soal Gibran tak Salami AHY: Jangan Berspekulasi, Berpikir Positif Saja
Indonesia
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Partai Demokrat membantah tuduhan dalang di balik kasus ijazah palsu Jokowi
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Berita Foto
Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Ketua IKA Akademi Demokrat, Al- Kausar (kanan) memberikan bendera simbolis pengukuhan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (21/7/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 22 Juli 2025
Ketum Demokrat AHY Kukuhkan Ikatan Alumni Akademi Demokrat di Jakarta
Indonesia
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
SBY dirawat karena membutuhkan istirahat usai menjalani rangkaian aktivitas yang sangat padat di dalam dan luar negeri.
Wisnu Cipto - Senin, 21 Juli 2025
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Indonesia
Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk
Kesejahteraan yang minim memaksa mereka mengambil risiko dengan muatan berlebih
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Aturan Baru Siap Libas ODOL, Tapi AHY Justru Bela Mati-matian Sopir Truk
Indonesia
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Putusan ini diucapkan dalam Sidang Pengucapan Putusan yang digelar pada Kamis (26/6) di Ruang Sidang Pleno MK.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Mulai 2029, MK: Agar Fokus dan Tak Tambah Beban Kerja
Indonesia
Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China
Ide ini sudah muncul sejak lama, namun menuai pro dan kotra. Pembangunan tanggul laut raksasa ini diperkirakan bakal membutuhkan waktu hingga 20 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 16 Juni 2025
Butuh Rp 1.297 Triliun, Proyek Tanggul Laut Raksasa Diminati Berbagai Negara, Termasuk China
Bagikan