Periksa 4 Hal Ini Sebelum Beli Rumah Saat Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 11 September 2020
Periksa 4 Hal Ini Sebelum Beli Rumah Saat Pandemi

Bijak membeli rumah di masa pandemi. (Foto: Unsplash/Tierra Mallorca)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KONDISI dunia yang sedang mengalami pandemi tidak bisa menghilangkan kebutuhan manusia dalam berbagai aspek. Memiliki rumah termasuk ke dalam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melangsungkan hidup dengan aman dan nyaman.

Proses mencari rumah yang tepat dengan mempertimbangkan harga dan lingkungan pun memerlukan waktu yang cukup lama. Apakah membeli rumah di masa pandemi ini merupakan keputusan yang tepat?

Baca juga:

Mengenal Rumah Tumbuh Banyak Bukaan Jawaban Rumah Impian

Melansir dari Business Insider, pasar properti di masa pandemi sedang turun drastis. Masyarakat lebih memilih menyimpan uang karena kondisi ekonomi yang sedang tidak stabil.

Namun, bagi sebagian orang, hal ini merupakan kesempatan besar untuk membeli rumah dengan harga miring. Pastinya baik penjual mau pun calon pembeli harus tetap mematuhi protokol kesehatan selama proses transaksi demi menghentikan rantai penyebaran virus.

Nah, periksa dulu empat hal ini sebelum beli rumah di masa pandemi ya, misalnya:

1. Lingkungan sekitar

Hindari lingkungan rumah yang pernah berstatus zona merah. (Foto: Unsplash/Wynand van Poortvliet)

Hindari membeli rumah dengan kawasan yang pernah berstatus zona merah COVID-19. Meskipun suatu hari nanti pandemi ini akan berakhir, alangkah lebih baik jika sejak awal kamu memilih lingkungan rumah yang sehat.

2. Protokol kebersihan dan kesehatan

Perhatikan protokol kesehatan di lingkungan tersebut. (Foto: Unsplash/Claudio Schwarz)

Pastikan lingkungan rumah yang akan kamu beli memiliki protokol kebersihan dan kesehatan yang tertib dan ketat. Dengan begitu, kesehatan keluarga pun terjamin sampai jangka waktu yang cukup panjang.

Baca juga:

Milennial, Coba 4 Tips ini untuk Wujudkan Mimpimu Membeli Rumah

3. Sirkulasi udara

Pilih lingkungan yang asri dengan sirkulasi udara terbaik. (Foto: Unsplash/Jacques Bopp)

Memilih rumah dengan sirkulasi udara terbaik memang menjadi salah satu prioritas utama di luar masa pandemi. Tetapi khusus di masa seperti ini, sirkulasi udara yang baik akan membuat bakteri mau pun virus tidak betah untuk tinggal berlama-lama. Sirkulasi udara juga mempengaruhi tumbuh kembang anak lho.

4. Riwayat kesehatan pemilik sebelumnya

Semprot rumah dengan disinfektan sebelum dihuni. (Foto Unsplash Nathan Fertig)

Jika rumah tersebut pernah digunakan sebagai tempat karantina, sebaiknya kamu pikir-pikir dulu deh. Tetapi kamu tetap bisa membeli rumah dan tinggal dengan nyaman melalui protokol kesehatan terlebih dahulu.

Sebelum tinggal di rumah tersebut, panggil petugas semprot disinfektan untuk melakukan proses sterilisasi seluruh isi rumah secara berkala. (mar)

Baca juga:

Seperti Apa Karakteristik Rumah Milenial?

#Rumah #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Janjikan Bangun 23 Ribu Rumah, Bakal Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
Pramono mengaku menunggu arahan lanjutan dari pemerintah pusat terkait mekanisme kerja sama bersama pemerintah daerah dalam menjalankan program penyediaan hunian.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Pramono Janjikan Bangun 23 Ribu Rumah, Bakal Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
Indonesia
Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga
Lahan yang ada di kawasan stasiun PT KAI akan dimanfaatkan sebagai lokasi strategis untuk membangun rumah vertikal murah, memudahkan warga memiliki hunian layak di kota.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 18 September 2025
Lahan PT KAI Bakal Disulap Jadi Hunian Murah Warga
Indonesia
Kadin Janjikan Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni Rampung di April 2026, Tidak Pakai APBN
Program tersebut, tegas Anindya, dijalankan tanpa menggunakan dana APBN, APBD, maupun BUMN, melainkan melalui gotong royong anggota Kadin dari sektor swasta, koperasi, UMKM, hingga BUMN.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 17 September 2025
Kadin Janjikan Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni Rampung di April 2026, Tidak Pakai APBN
Indonesia
Percepat Penyerapan Rumah Subsidi, Presiden Bakal Luncurkan 25 Ribu Unit Rumah di Bogor
Presiden RI Prabowo Subianto berencana menghadiri peluncuran 25 ribu unit rumah subsidi siap huni secara serentak di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Percepat Penyerapan Rumah Subsidi, Presiden Bakal Luncurkan 25 Ribu Unit Rumah di Bogor
Indonesia
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Hunian vertikal kini menjadi kebutuhan mendesak di Jakarta. Sebab, warga harus memiliki akses tempat tinggal yang layak.
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Lahan Terbatas, Hunian Vertikal Kini Berubah Jadi Kebutuhan Mendesak di Jakarta
Berita Foto
Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel
Warga memeriksa rumahnya yang rusak terdampak ledakan misterius di Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (12/9/2025).
Didik Setiawan - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Kerusakan Rumah usai Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel
Indonesia
Hunian Vertikal Dianggap Bisa Jadi Solusi atas Keterbatasan Lahan di Jakarta
Hunian vertikal kini dianggap sebagai solusi atas keterbatasan lahan di Jakarta.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Hunian Vertikal Dianggap Bisa Jadi Solusi atas Keterbatasan Lahan di Jakarta
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Berita Foto
Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang
Suasana pemukiman Rumah Subsidi Puri Harmoni 8 di Kawasan Cibunar, Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 31 Juli 2025
Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang
Indonesia
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Saat ini ada backlog atau kesenjangan antara kebutuhan dan pasokan sebanyak 9,9 juta rumah.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 27 Juli 2025
Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai
Bagikan