Kesehatan

Perempuan Punya Masalah Tidur yang Kompleks

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 26 Juni 2023
Perempuan Punya Masalah Tidur yang Kompleks

Perempuan punya masalah tidur nan kompleks.(foto: pexels-andrea-piacquadio)

Ukuran:
14
Audio:

SULIT tidur mungkin terdengar umum. Namun, bagi perempuan, masalah tidur tak hanya urusan sulit tidur. Menurut jajak pendapat terkini yang dilakukan National Sleep Foundation, seperti dilansir CNA Lifestyle, mengungkap perempuan lebih sulit tertidur dan tetap tidur ketimbang laki-laki.

Masalah-masalah itu bisa muncul selama masa pubertas dan berlanjut hingga dewasa. Demikian diungkap Fiona Baker, Direktur Human Sleep Research Programme di SRI International, sebuah badan riset nirlaba yang berpusat di Menlo Park, California. Menurutnya, ada berbagai faktor penyebab munculnya isu tersebut, seperti biologis, psikologis, dan sosial.

BACA JUGA:

Tidur Setelah Makan Siang Ternyata Juga Ada Manfaatnya

Selama masa reproduksi, menurut Baker, perempuan mengalami perubahan hormon yang memicu perubahan mood serta simptom fisik nan mengganggu seperti kram perut dan kembung berlebih. Semua itu merupakan pengganggu tidur bagi para perempuan.

Kondisi saat kehamilan, seperti mual, keinginan untuk berkemih, kecemasan dan ketidaknyamanan secara umum, menurut asisten profesor klinis saraf dan psikologi di Albert Einstein College of Medicine di Bronx, juga memicu gangguan tidur. “Gangguan tidur ini umumnya terjadi di masa trimester pertama dan ketiga,” kata Harris, seperti dilansir CNA Lifestyle.

perempuan
Mengasuh dan merawat bayi menjadi salah satu pemicu gangguan tidur perempuan. (foto: pexels-sarah-chai)

Setelah masa kehamilan berlalu, gangguan tidur berganti menjadi merawat bayi. Menurut Harris, ini bisa berlangsung lama hingga anak benar-benar bisa tidur nyenyak sepanjang malam. “Terkadang, otak perempuan amat terlatih untuk mendengar tangisan bayi. Itu memunculkan pola awas dan respons berlebihan. Hal itu membuat sulit untuk tidur nyenyak,” katanya.

Tak berhenti di sana, saat memasuki masa menopause, perempuan kembali mengalami gangguan tidur karena hormon. Lebih dari 80 persen perempuan merasakan panas di dada jelang masa menopause. “Gejala itu bisa berlanjut hingga tujuh tahun setelahnya,” kata Baker. Sebanyak 20 persen perempuan yang mengalami gejala itu mengeluhkan gangguan tidur akibat rasa panas di dada.

Setelah masa menopause, perempuan punya risiko lebih tinggi mengalami sleep apnea. Itu merupakan kondisi henti napas yang membuat terbangun di tengah tidur. Kenaikan berat badan yang terkait dengan menopause dan penuaan juga berkontribusi pada risiko sleep apnea. “Itu, lagi-lagi disebabkan hormon,” kata Baker.

Di luar hormon, para perempuan dilaporkan punya risiko tinggi mengidap gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. Hal itu menambah masalah tidur pada perempuan. Jajak pendapat yang dirilis Gallup pada Mei memperlihatkan persentase perempuan yang mengaku tengah menjalani terapi depresi dua kali lebih tinggi ketimbang laki-laki. Temua itu diamini Department of Health and Human Services AS yang menyebut perempuan punya risiko dua kali lipat didiagnosis gangguan kecemasan ketimbang laki-laki.

BACA JUGA:

Inemuri, Budaya Tidur Ala Jepang di Tempat Kerja

Saat tepat mencari bantuan

tidur perempuan
Jika tidur tak lagi bikin badan segar, saatnya cari bantuan. (foto: pexels-andrea-piacquadio)

Meski demikian, bukannya tak ada harapan tidur berkualitas buat perempuan. Harris menyebut terapi perilaku kognitif menjadi solusi untuk masalah tidur ini, termasuk insomnia. Terapi itu telah terbukti meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi gejala depresi.

Terapi perilaku kognitif ini bisa dilakukan dengan menerapkan teknik kognitif dan perilaku, seperti mindfulness, pencatatan waktu tidur, hingga mengubah waktu tidur.

Terapi hormonal yang melibatkan suplemen hormon dinilai sebagai cara paling efektif dalam mengatasi sensasi panas di dada selama masa menopause. “Gunakan dalam dosis rendah dan dalam jangka waktu singkat,” saran Baker.

Namun, kamu harus tahu bahwa kebutuhab tidur bisa bervariasi pada tiap orang. Terbangun setelah tertidur tak selalu merupakan masalah. “Setiap orang terbangun di malam hari. Hanya saja, tak semua orang mengingatnya,” kata Harris.

Jika kamu terbangun sekali atau dua kali dalam saat tidur lalu bisa kembali tertidur dalam 10-15 menit, itu bukanlah masalah. Sebaliknya, jika kamu mengalami kesulitan tertidur, tetap tertidur dalam jangka waktu lama, atau merasa tak bugar setelah bangun, Harris menyarankan kamu mencari bantuan untuk masalah gangguan tidur. “Jangan menderita tak tidur dalam kesunyian sendiri,” tegas Harris.(dwi)

BACA JUGA:

Kamu Bisa Lebih Sehat Jika Tidur Sendiri, Tanpa Pasangan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan