Perang Rusia Ukraina Bikin Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD 200 Per Barel
Fasilitas produksi minyak Rusia di Vankorskoye, Siberia. ANTARA/REUTERS/Sergei Karpukhin/aa
MerahPutih.com - Harga minyak melonjak lebih dari 10 persen di perdagangan Senin (7/3), karena risiko larangan Amerika Serikat dan Uni Eropa terhadap produk Rusia serta penundaan pembicaraan nuklir dengan Iran.
Minyak mentah berjangka Brent dikutip 12,73 dolar AS lebih tinggi menjadi diperdagangkan di USD 130,84 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS menguat USD 9,92 menjadi diperdagangkan di USD 125,60 per barel.
Baca Juga:
AS dan Eropa Bahas Pelarangan Impor Minyak Rusia
Setelah melonjak 21 persen minggu lalu, minyak mentah Brent lebih didorong oleh risiko larangan minyak Rusia oleh Amerika Serikat dan Eropa.
"Jika Barat memotong sebagian besar ekspor energi Rusia, itu akan menjadi kejutan besar bagi pasar global," kata kepala ekonom BofA, Ethan Harris dikutip Antara
Dia memperkirakan, hilangnya 5 juta barel minyak Rusia dapat membuat harga minyak berlipat ganda menjadi USD 200 per barel dan menurunkan pertumbuhan ekonomi secara global.
Dampak naiknya harga bukan hanya pada minyak, tetapi juga pada komoditas lainnya seperti, nikel naik 19 persen, aluminium naik 15 persen, seng naik 12 persen, dan tembaga naik 8,0 persen, sementara gandum berjangka melonjak 60 persen dan jagung meningkat 15 persen.
"Itu hanya akan menambah denyut inflasi global dengan data harga konsumen AS minggu ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan tahunan di stratosfer 7,9 persen, dan ukuran inti di 6,4 persen," katanya. (*)
Baca Juga:
Perang Rusia dan Ukraina, Pemasukan dan Belanja Indonesia Bakal Terkena Imbas
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Israel Perluas Pemukiman di Tepi Barat, Bangun Zona Penyangga Pemukiman Elit