Penjahit APD di Solo Kebanjiran Order
Rumah penjahit milik Wagino (56) asal Solo, Jawa Tengah memproduksi APD bagi tim medis dengan harga murah, Selasa (31/3). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Merebaknya wabah virus corona atau COVID-19 membuat kebutuhan alat pelindung diri (APD) sangat tinggi. Namun demikian, stok di pasar semakin menipis sehingga membuat harganya melejit.
Hal tersebut yang kemudian membuat Wagino (56) penjahit asal Solo, Jawa Tengah ini tergugah untuk memproduksi APD berupa baju hazmat atau pelindung badan dengan harga murah.
Baca Juga:
Tak Transparan Soal Corona, Pengamat: Pemerintah Takut Ada Gejolak Sosial Ekonomi
"Merebaknya wabah COVID-19 banyak orang medis menggeluh. Padahal, APD ini sangat penting bagi tim dokter untuk merawar pasien COVID-19 agar tidak tertular. Saya akhirnya membantu membuatkannya dengan harga murah," ujar Wagino kepada merahputih.com, Selasa (31/3).
Warga Kampung Pucangsawit RT 02/15 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo ini mengaku kaget saat mengetahui harga APD di pasar saat ini seharga Rp600.000 per baju sampai Rp1 juta. Ia pun akhirnya mencari bahan parasut yang bisanya buat jaket untuk membuat APD.
"Jadi bahan parasut ini tidak tembus air, kemudian juga dingin di badan. Saya bikin satu sampel untuk dipakai dokter dan nyaman dipakai. Saya pun akhirnya memperbanyak APD untuk dijual Rp200.000 per baju. Kalau beli banyak satu baju hanya Rp175.000," kata dia.
Baca Juga:
Daop 6 Yogyakarta Batalkan 122 Perjalanan KA Antisipasi Wabah Corona
Ia mengaku, pesanan APD seolah tidak pernah berhenti. Bahkan, sebanyak 12 karyawannya sampai rela lembur untuk menyelesakan APD. Sehari mampu membuat 20 sampai 30 APD.
"Pesanan tidak hanya datang dari pemerintah dan rumah sakit saja, tetapi juga dari komunitas sampai ormas untuk kegiatan sosial. Sekali pesan bisa sampai 50 sampai 100 baju," kata dia.
Ia menambahkan, dalam membuat APD tidak mencari untung. Bahkan, banyaknya pesanan mengalir tidak berniat menaikkan harga APD karena sejak awal, ia ingin membantu tim medis yang sedang berjuang menangani pasien COVID-19. (Ism)
Baca Juga:
Tujuh Provinsi dan Puluhan Kabupaten Tetapkan Status Siaga Darurat Corona
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
UEA Resmi Hibahkan RS Kardiologi Emirates-Indonesia Senilai Rp 417,3 Miliar ke Pemkot Solo
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
501 Warga Binaan Rutan Kelas 1 Solo Dapat Remisi
Rumah Kecil Pahlawan Nasional Slamet Riyadi Memprihatinkan, DPRD Solo Ajukan Dana Revitalisasi APBD
SDN Masih Kurang Siswa, DPRD Solo Pertanyakan Rekrutmen Siswa Sekolah Rakyat Jenjang SD
Terlempar dari Daftar 10 Besar Kota Toleransi, Walkot Solo: Kami Sedang Menyusun Perda
Demo Hari Buruh Internasional Solo, Massa Soroti Gelombang PHK Massal
Gelombang Arus Mudik Dimulai, CFD Solo Diliburkan 2 Pekan
Arus Mudik Lebaran 2025, Kota Solo Bakal Dilintasi 8,3 Juta Kendaraan