Pengalaman Hadapi Varian Delta Modal Penting Pemerintah Lawan Varian Omicron

Menko PMK Muhadjir Effendy. ANTARA/HO-Kemenko PMK
Merahputih.com - Varian baru COVID-19 Omicron seolah menjadi ancaman baru pasca kekhawatiran terjadinya gelombang ketiga pasca libur Natal dan Tahun Baru mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tantangan untuk mengantisipasi munculnya varian baru COVID-19 mulai melanda beberapa negara. Termasuk Indonesia.
Berbekal pengalaman menghadapi varian Delta sebelumnya, Indonesia semestinya harus lebih siap.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Buka-bukaan Alasan Geser Libur Maulid Nabi
“Dengan adanya varian Delta itu juga banyak hikmah misalnya sekarang kondisi faskes kita sangat bagus, ketersediaan oksigen kita sangat baik, kemudian tenaga medis kita juga lebih siap,” ucap Muhadjir dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (30/11).
Berdasarkan survei Kemendagri, rata-rata tingkat imunitas masyarakat sudah sangat tinggi mencapai 90 persen terutama di kota-kota besar. Artinya, masyarakat sudah cukup kebal menghadapi COVID-19.
“Tetapi memang yang kita khawatirkan kalau varian baru ini nanti bisa menghabisi kekebalan-kekebalan yang sudah didapat itu. Ini yang kita waspadai," ujar Muhadjir.
Baca Juga:
Pengusaha Keberatan dengan Aturan PPKM Level 3 saat Libur Nataru
Muhadjir mengungkapkan Presiden Jokowi telah memberi tugas khusus Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk memantau perkembangan varian baru ini.
"Pak Menkes untuk betul-betul memantau varian baru ini bahkan meminta agar di-update per hari,” tutur Muhadjir.
Menurut dia, penanganan COVID-19 selama ini paling banyak dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat. Peranan negara bukan satu-satunya, bahkan hanya sekitar 20 persen saja dalam upaya menangani COVID-19.
"Sisanya merupakan peranan dari kelompok-kelompok masyarakat dan peranan-peranan strategis yang sangat mendukung," katanya.
Seluruh elemen pentahelix mulai dari pemerintah, swasta, perguruan tinggi, kelompok masyarakat madani, dan media massa telah melakukan berbagai hal untuk melawan serangan COVId-19.
Baca Juga:
Penerapan PPKM Level 3 Saat Nataru, Ganjar: Perayaan Natal Diadakan
Dia menilai, aktivitas gotong-royong yang sering dilakukan warga pedesaan di daerah sangat tepat diaplikasikan dalam upaya menangani pandemi COVID-19 di Tanah Air.
“Jadi lima kekuatan (pentahelix) itulah yang selama ini terbukti bisa bahu-membahu menyukseskan penanganan COVID-19," kata dia. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Jokowi Masih Pemulihan, Eks Menko Muhadjir Bertemu 1 Jam Doakan Kesehatan

Menko PMK Sebut Jemaah Meninggal Tahun Ini Menurun

Menko PMK Dukung Mahasiswa Pakai Pinjol Buat Bayar Kuliah

Terima Banyak Laporan Kecurangan, Menko PMK Bentuk Satgas Pengendalian PPDB

Pemudik Jangan Bawa Pendatang Baru, Menko PMK: Angka Pengangguran Cukup Tinggi

Rincian 12 Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek KM 58: 7 Pria, 5 Perempuan

Banyak Pemudik Enggak Kebagian Tiket, Menko PMK Minta Kapal ke KSAL

Hakim MK Panggil Empat Pembantu Jokowi di Sidang PHPU

Menko PMK Sebut Doni Monardo Sudah Sakit Sejak Tangani Pandemi COVID-19

Jokowi Setujui Pemberian Bantuan untuk Korban Gagal Ginjal Akut
