Pementasan Tari 'Palegongan Abhimanyu Gugur' Tutup Ajang BBM Bali


Peserta program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2022 di Bali menampilkan Tari Palegongan 'Abhimanyu Gugur' (Foto: dok. kemenbudristek)
PARA peserta program Belajar Bersama Maestro (BBM) 2022 di Bali menampilkan tari Palegongan Abhimanyu Gugur sebagai penutup pelaksanaan BBM di Geoks Art Space, Singapadu, Kabupaten Gianyar.
Sebelumnya, Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (Direktorat PTLK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menggelar kegiatan Belajar Bersama Maestro (BBM) 2022 di Provinsi Bali.
Baca Juga:
Temu Seni Tari Gelar Napak Tilas dan Sarasehan Situs Cagar Budaya
Kegiatan Belajar Bersama Maestro tersebut meliputi Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) tari Legong dan Joged dengan maestro tari Bali I Wayan Dibia.

Selama tujuh hari pelaksanaan, para peserta belajar sejumlah hal dari maestro I Wayan Dibia dan didampingi asisten maestro, I Wayah Purwanto. Selain itu, peserta juga diberikan pembelajaran mulai dari paparan materi mengenai tari Bali hingga praktik tari.
Setiap hari, di pagi hari, para peserta mendapatkan paparan materi dari sang maestro. Materi tersebut meliputi pancawi lima pedoman dasar Tari Bali, Tari Palegongan, pengaruh tari palegongan terhadap Tari-tari Bali yang lain, ngunda bayu, Gaya penampilan dan taksu dalam tari Bali, hingga pelecehan dalam Tari Bali.
Baca Juga:
Ubud Folkfest Siap Bergulir, Tampilkan Pertunjukan Musik hingga Budaya
Pelecehan dalam Tari Bali, khususnya pada Tari Joged Bumbung, merupakan salah satu konsentrasi khusus dari I Wayah Dibia dalam pelaksanaan BBM kali ini. Dia ingin para peserta lebih memahami isi dan posisi dalam Tari-tarian Bali yang sudah semakin berkembang, khususnya Tari Joged.
"Akhir-akhir ini, seiring perjalanan waktu, sejalan dengan perubahan zaman, Tari Legong dan Joged menunjukkan arah perkembangan yang sedikit berbeda. Legong masih kokoh dalam posisinya sebagai kesenian klasik, sedangkan Joged menjadi seni hiburan rakyat yang semakin ‘buas’ dan vulgar," ujar I Wayah Dibia pada keterangan resminya.
Selain mendapat paparan materi di pagi hari dari sang maestro, di siang hari para peserta melakukan praktik latihan tari, yakni praktek Tari Palegongan 'Abhimanyu Gugur' dan Tari Palegongan.

Pada saat sesi praktik, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok, dan secara bergiliran melakukan latihan praktik tari.
Hasil pembelajaran selama tujuh hari itu, kemudian ditampilkan oleh para peserta untuk menutup ajang BBM 2022 di Provinsi Bali. Sebanyak 26 peserta mendemonstrasikan Tari Palegongan 'Abhimanyu Gugur'.
Selain itu, terdapat juga penampilan lain, yakni Maestro I Wayan Dibia yang menarikan Tari Topeng Dalem dan I Wayan Purwanto yang menarikan Tari Kebyar Duduk. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya

Prabowo Langsung ke Bali dari Abu Dhabi, Dengarkan Curhat Korban Banjir

Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang
