Pembukaan Bandung-Belgrade-Havana, Megawati Dorong Kesetaraan Negara di Dunia

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 07 November 2022
Pembukaan Bandung-Belgrade-Havana, Megawati Dorong Kesetaraan Negara di Dunia

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan secara virtual dalam opening ceremony acara Bandung-Belgrade-Havana. (Foto: Ist)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan secara virtual dalam opening ceremony acara Bandung-Belgrade-Havana in Global History and Perspective di Gedung ANRI, Jakarta, Senin (7/11).

Dalam kesempatan itu, Megawati mengisahkan dialognya dengan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush Jr terkait rencana negara itu menyerang Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein.

Kisah tersebut disampaikan Megawati saat menjelaskan pentingnya ide membangun tata dunia baru yang disampaikan Proklamator RI Sukarno, serta kebutuhan reformasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Baca Juga:

FX Rudy Harap Ganjar Dapat Rekomendasi dari Megawati sebagai Capres

Awalnya, Megawati mengatakan bahwa gerak mewujudkan tata dunia baru yang bebas dari segala bentuk penjajahan, tidak pernah mengenal kata akhir. Satu tahun sebelum Gerakan Non Blok, Sukarno menyampaikan pidato di PBB yang dikenal dengan sebutan “To Build The World A New” atau Membangun Tata Dunia Baru.

Pidato itu mendapatkan standing ovation dari politisi internasional yang bermakna sebuah penghargaan yang luar biasa. Artinya, apa yang dikatakan Sukarno dalam pidatonya diterima oleh banyak kalangan di dunia ini.

Tapi persoalannya, kata Megawati, bagaimana mewujudkan apa yang diminta oleh Bung Karno itu. Bung Karno dengan gamblang mengusulkan restrukturisasi Dewan Keamanan PBB. Lalu usul memindahkan Markas PBB ke negara netral, di luar wilayah ketegangan Perang Dingin pada waktu itu. Dan, mengusulkan perubahan Piagam PBB dengan memasukkan prinsip-prinsip Pancasila.

Menurut Megawati, kesetaraan antarnegara itu belum terwujud di PBB. Contohnya, soal iuran negara ke PBB, yang pernah ditanyakannya langsung ke Sekjen PBB. Dijawab bahwa negara besar praktis memberikan bantuan lebih besar. Dengan begitu, tentunya wewenang negara besar jadi seakan lebih besar.

“Jadi negara besar, praktis itu yang memberikan bantuan yang lebih besar. Nah yang lain tentu seperti apa jadinya, seperti tidak ada kesamaan, tidak ada kesetaraan,” kata Megawati.

Bung Karno, kata Megawati, juga menegaskan bahwa masa depan dunia tidak boleh ditentukan hanya oleh negara yang memiliki hak veto di PBB. Setiap bangsa harusnya diberi kehormatan yang sama.

“Berbagai perubahan fundamental atas lembaga dunia PBB tersebut sangat diperlukan karena Perserikatan Bangsa-Bangsa dinilai sudah tidak mampu meredam konflik. Padahal kan sebenarnya, kalau bisa yang memutuskan itu PBB,” ujarnya.

Megawati lalu memberi contoh bagaimana dialognya dengan Presiden Amerika George W Bush Jr. Bush mengatakan akan menyerang Irak dengan cara kilat. Ia menjawab, AS seharusnya mendapatkan izin dari PBB. Megawati lalu mempertanyakan maksud serangan kilat oleh AS ke Irak.

“Yang namanya kilat itu apa ya kalau dari strategi militer?" itu yang saya tanya. ‘Satu jam kah, satu hari kah, seminggu kah, sebulan kah?’ Jadi kata Presiden George Bush pada saya, katanya begini, ‘Kamu itu kok pintar ya Mega’. Saya diam saja, terus saya tanya, "Kok kamu bilang begitu?" beber Megawati.

“Saya kan mesti tahu dong, ini juga karena saya harus juga berbicara mengenai Pancasila dan juga dengan Dasa Sila Bandung-nya, karena saya berkewajiban sebagai Presiden Republik Indonesia, karena saya tidak setuju bahwa sebuah negara akan melakukan sebuah penyerangan. Itu kayanya idenya seperti zaman Jerman mengatakan Blitzkrieg, perang cepat. Saya pikirnya begitu.”

Baca Juga:

Keputusan Megawati Jadi Penentu Ganjar Maju Capres 2024

“Tapi kan pada keadaannya ternyata waktu itu beliau agak sedikit marah, dia bilang begini, 'Kamu selalu bela Saddam Husein?'. Saya enggak bela Saddam Husein, saya bela rakyat Irak, yang pasti apa pun juga kan menderita. Jadi kalau kamu berpikir bahwa kamu enggak cocok dengan Saddam Husein, sudahkah ada ahli Islam-mu yang harusnya menerangkan, Saddam Husein itu siapa?" saya bilang begitu.”

“Tapi akhirnya tetap saja toh diserang,” tegas Megawati.

Dari contoh itu, Megawati menilai, wajar jika dianggap PBB tidak bisa lagi meredam konflik. Apalagi dengan makin meningkatnya teknologi, termasuk sebagai ancaman senjata pemusnah.

“Jadi, alatnya itu harus cepat dan akibatnya massal, seperti kita tahu Hiroshima-Nagasaki itu percobaan, tapi telak ya dan sampai hari ini dampaknya masih sangat terlihat. Seperti apa rakyat Jepang yang tidak berdosa harus menerima penderitaannya, akibat radiasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Megawati mengatakan struktur PBB dianggap sudah tidak relevan, karena struktur Dewan Keamanan PBB tidak sesuai lagi dengan cara pandang seperti pada tahun 1960 di mana solidaritas, kerja sama antarbangsa, dan pembangunan ekonomi lebih dikedepankan.

“Tidak lagi melihat siapa kamu, siapa dia, kamu harusnya begini, sana harusnya begitu. Sehingga, umat manusia itu juga bisa bersama," katanya.

"Jadi saya berkeyakinan bahwa apa yang telah disampaikan oleh Bung Karno sebagai Bapak Bangsa itu, pikirannya itu lho sampai begitu multidimensi. Dia ikuti dan itu tentu perasan, gemblengan waktu keluar-masuk penjara, dibuang dan lain sebagainya juga bukan berarti mengecilkan founding fathers yang lain, tidak. Tapi kan kelihatan ekstraksinya, sehingga bisa memberikan sebuah jalan pikir,” beber Megawati.

Tapi anehnya, lanjut Megawati, kebesaran seorang Sukarno di dunia itu, justru hilang di Indonesia. Yakni sejak 1965 ketika terjadinya de-Sukarnoisasi.

“Bayangkan, sampai saya pikir aduh sayang banget ya, sebuah pikiran-pikiran dari orang yang dilahirkan di dunia ini, diabaikan oleh bangsanya begitu saja. Saya cuma suka berpikir, padahal ada mutiara. Ini diabaikan sekian tahun oleh bangsa Indonesia. (Padahal) This is history, our nation history,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Elite PDIP Minta Ganjar Hormati Megawati soal Capres

#Megawati Soekarnoputri #PBB
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
PBB Resmikan Negara Palestina secara De Facto
Dari hasil pemungutan suara Majelis Umum PBB terkait dengan Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara, resolusi ini didukung 142 atau dua pertiga dari total anggota PBB sebanyak 193 negara.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
PBB Resmikan Negara Palestina secara De Facto
Indonesia
Ketukan Tangan Presiden Prabowo ke Meja Podium saat Berpidato tentang Kemerdekaan Palestina Dipuji Donald Trump
Presiden Trump menegaskan tekadnya untuk segera menghentikan konflik dan memastikan pembebasan sandera di Gaza, Palestina.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Ketukan Tangan Presiden Prabowo ke Meja Podium saat Berpidato tentang Kemerdekaan Palestina Dipuji Donald Trump
Indonesia
Trump Puji Pidato Prabowo Sukses Gugah Perhatian Para Pemimpin Dunia
Bagi Trump, gaya Presiden Prabowo yang menggetarkan meja menjadi simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan di forum internasional.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Trump Puji Pidato Prabowo Sukses Gugah Perhatian Para Pemimpin Dunia
Indonesia
Isi Pidato Lengkap Prabowo Bertajuk 'Seruan Indonesia untuk Harapan' di Sidang Umum PBB
Prabowo mengangkat pentingnya peran PBB dan organisasi lainnya di bawah naungan mereka dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Isi Pidato Lengkap Prabowo Bertajuk 'Seruan Indonesia untuk Harapan' di Sidang Umum PBB
Indonesia
Prabowo Suarakan Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB, Ketua DPP PKS: Indonesia Punya Kewajiban Moral
Presiden RI, Prabowo Subianto, menyuarakan kemerdekaan Palestina di Sidang PBB. Ketua DPP PKS pun angkat bicara soal ini.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Prabowo Suarakan Kemerdekaan Palestina di Sidang PBB, Ketua DPP PKS: Indonesia Punya Kewajiban Moral
Dunia
Tank Israel Tewaskan 36 Warga Gaza Ketika Dunia Fokus ke Sidang Umum PBB
Serangan udara dan darat terus menggempur wilayah padat penduduk, sementara tank-tank Israel dilaporkan telah memasuki kawasan Nassr, hanya sekitar satu kilometer dari Rumah Sakit al-Shifa.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Tank Israel Tewaskan 36 Warga Gaza Ketika Dunia Fokus ke Sidang Umum PBB
Indonesia
Trump Sebut Kesepakatan Dagang dengan Indonesia Momen Bersejarah Pertegas Dominasi AS
Trump menyatakan pemerintahannya telah berhasil merundingkan sejumlah kesepakatan dagang bersejarah untuk memperkokoh posisi mereka dengan sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
Trump Sebut Kesepakatan Dagang dengan Indonesia Momen Bersejarah Pertegas Dominasi AS
Dunia
8 Momen Tepuk Tangan Hadirin Saat Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB
Bahkan, orang nomor satu di Indonesia itu menerima tepuk tangan berdiri atau standing ovation dari mayoritas delegasi perwakilan negara-negara yang hadir di di akhir pidatonya.
Wisnu Cipto - Rabu, 24 September 2025
8 Momen Tepuk Tangan Hadirin Saat Pidato Prabowo di Sidang Umum PBB
Dunia
Prabowo Tegaskan Dua Keturunan Abraham Harus Hidup Harmonis, Wujudkan Perdamaian dan Keadilan untuk Semua Umat Manusia
Prabowo juga menyoroti tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi di Gaza
Angga Yudha Pratama - Rabu, 24 September 2025
Prabowo Tegaskan Dua Keturunan Abraham Harus Hidup Harmonis, Wujudkan Perdamaian dan Keadilan untuk Semua Umat Manusia
Indonesia
Prabowo Bicara Rasisme, Kebencian, Penindasan, dan Ketidakadilan di Sidang Majelis Umum PBB
Presiden Prabowo menyatakan, pengalaman sejarah panjang Indonesia yang pernah dijajah membuat bangsa Indonesia memahami arti keadilan dan solidaritas.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 23 September 2025
Prabowo Bicara Rasisme, Kebencian, Penindasan, dan Ketidakadilan di Sidang Majelis Umum PBB
Bagikan