PDIP tak Setuju 100 Hari Dijadikan Patokan Kinerja Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Antaranews)
Merahputih.com - Politikus PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri menilai kurang pas jika 100 hari dijadikan patokan untuk menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dia menegaskan kinerja Jokowi-Ma'ruf saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Kabinet saat ini juga berbeda dengan kabinet pemerintahan sebelumnya dari berpaku pada kerja menjadi kemajuan bagi negara.
Baca Juga
Survei Indo Barometer: Jokowi dan Ahok Unggul Atasi Permasalahan Jakarta Dibanding Anies
”Jadi kalau saya lihat pemerintahan presiden dan wakil presiden saat ini sudah on the track,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan ini, Minggu (16/2).
Dari hasil survei Indo Barometer, persoalan perekonomian rakyat masih menjadi yang terpenting yakni sebesar 32,1 persen dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Berikutnya adalah masalah ketersediaan lapangan pekerjaan (15,8%), harga bahan pokok (11,3%), korupsi, kolusi, dan nepotisme (7,8%), serta banjir (6,4%).
Sementara, Politikus PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, sebenarnya tidak relevan menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Amin hanya dengan hitungan 100 hari kerja.
”100 hari kerja itu enggak relevan mengukur kinerja. Menurut saya, dalam case Pak Jokowi di periode kedua, dibanding periode pertama (meningkat) 13% itu masuk akal,” katanya.

Menurut Bima, dukungan elektoral terhadap Jokowi pada Pilpres 2019 lebih besar dibandingkan Pilpres 2014. Lalu, birokrasi sudah terkonsolidasi.
”Kalau periode pertama, kan masih meraba-raba dan pasti ada bekas rezim lama. Di Periode kedua ini mayoritas sudah ‘menjadi orang’ Pak Jokowi,” katanya.
Menurut Wali Kota Bogor ini, program kerja Jokowi sudah berjalan karena sebenarnya bukan hanya 100 hari, tetapi dalam menilai kinerja Jokowi itu harus dilihat secara utuh dalam enam tahun.
Baca Juga
Survei Indo Barometer: Lawan Jokowi di Pilpres Lalu Jadi Menteri Paling Dikenal
”Ini sudah enam tahun. Kalaupun ada yang berbeda, itu hanya semacam gimmick-gimmick aja,” katanya.
Bima juga mengapresiasi penilaian terhadap sejumlah menteri yang memiliki kinerja baik seperti Erick Thohir atau Nadiem Makarim. ”Kita dari awal melihat segmen milenial berperan. Jadi bagus survei ini mengonfirmasi itu,” kata pria yang memiliki hobby lari ini. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara

PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'

Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
