PDIP tak Setuju 100 Hari Dijadikan Patokan Kinerja Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 17 Februari 2020
PDIP tak Setuju 100 Hari Dijadikan Patokan Kinerja Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS (Antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Politikus PDI Perjuangan, Rokhmin Dahuri menilai kurang pas jika 100 hari dijadikan patokan untuk menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dia menegaskan kinerja Jokowi-Ma'ruf saat ini sudah sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai. Kabinet saat ini juga berbeda dengan kabinet pemerintahan sebelumnya dari berpaku pada kerja menjadi kemajuan bagi negara.

Baca Juga

Survei Indo Barometer: Jokowi dan Ahok Unggul Atasi Permasalahan Jakarta Dibanding Anies

”Jadi kalau saya lihat pemerintahan presiden dan wakil presiden saat ini sudah on the track,” kata Ketua DPP PDIP Bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan ini, Minggu (16/2).

Dari hasil survei Indo Barometer, persoalan perekonomian rakyat masih menjadi yang terpenting yakni sebesar 32,1 persen dalam 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Berikutnya adalah masalah ketersediaan lapangan pekerjaan (15,8%), harga bahan pokok (11,3%), korupsi, kolusi, dan nepotisme (7,8%), serta banjir (6,4%).

Sementara, Politikus PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan, sebenarnya tidak relevan menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Amin hanya dengan hitungan 100 hari kerja.

”100 hari kerja itu enggak relevan mengukur kinerja. Menurut saya, dalam case Pak Jokowi di periode kedua, dibanding periode pertama (meningkat) 13% itu masuk akal,” katanya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Menurut Bima, dukungan elektoral terhadap Jokowi pada Pilpres 2019 lebih besar dibandingkan Pilpres 2014. Lalu, birokrasi sudah terkonsolidasi.

”Kalau periode pertama, kan masih meraba-raba dan pasti ada bekas rezim lama. Di Periode kedua ini mayoritas sudah ‘menjadi orang’ Pak Jokowi,” katanya.

Menurut Wali Kota Bogor ini, program kerja Jokowi sudah berjalan karena sebenarnya bukan hanya 100 hari, tetapi dalam menilai kinerja Jokowi itu harus dilihat secara utuh dalam enam tahun.

Baca Juga

Survei Indo Barometer: Lawan Jokowi di Pilpres Lalu Jadi Menteri Paling Dikenal

”Ini sudah enam tahun. Kalaupun ada yang berbeda, itu hanya semacam gimmick-gimmick aja,” katanya.

Bima juga mengapresiasi penilaian terhadap sejumlah menteri yang memiliki kinerja baik seperti Erick Thohir atau Nadiem Makarim. ”Kita dari awal melihat segmen milenial berperan. Jadi bagus survei ini mengonfirmasi itu,” kata pria yang memiliki hobby lari ini. (Knu)

#PDIP
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Wahyudin Moridu dipecat oleh PDIP imbas ucapannya yang viral di media sosial. Ia mengatakan, bahwa ingin merampok uang negara.
Soffi Amira - Sabtu, 20 September 2025
Sosok Wahyudin Moridu yang Dipecat PDIP, Viral karena Mau Rampok Uang Negara
Indonesia
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
PDIP tidak akan menoleransi perbuatan Wahyudin yang melukai hati rakyat.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu Imbas Viral Video 'Rampok Uang Negara'
Indonesia
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Pareira menjelaskan bahwa proses pengesahan ini berjalan cepat karena PDIP telah mendaftar secara daring
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat
Indonesia
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Budi Gunawan terkena reshuffle dari posisinya sebagai Menko Polkam. Ketua DPP PDIP, Aria Bima menegaskan, bahwa perombakan itu merupakan hak prerogatif Prabowo.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati
Indonesia
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Dr. Arif Budimanta, yang saat ini menjabat Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis, dan Pariwisata PP Muhammadiyah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal
Indonesia
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
PDIP menghormati keputusan partai lain yang menonaktifkan sejumlah Anggota DPR yang juga disorot publik.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP
Indonesia
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Presiden Prabowo Subianto pun sudah menyoroti terkait kedisiplinan bagi Anggota DPR RI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR
Indonesia
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Sebagai Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, ia mengungkapkan ukuran mengenai penghapusan tunjangan Anggota DPR tidak cukup berasal dari kesepakatan antar-fraksi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 31 Agustus 2025
Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota
Indonesia
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
“Dalam rapat yang digelar Jumat malam dihadiri anggota dewan, Pengurus DPC dan PAC, saya dipilih menjadi Plt Ketua DPC PDIP Kota Solo menggantikan FX Hadi Rudyatmo yang ditunjuk Ketum Megawati Soekarnoputri menjadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng,” kata Teguh
Frengky Aruan - Sabtu, 23 Agustus 2025
Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo
Indonesia
Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
Ia menegaskan penugasan tersebut ditetapkan pada 15 Agustus dan ditandatangani Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Dwi Astarini - Jumat, 22 Agustus 2025
Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
Bagikan