Nenjrag Bumi Ritual Perkenalan Bayi pada Alam Semesta

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 07 Januari 2023
Nenjrag Bumi Ritual Perkenalan Bayi pada Alam Semesta

Dalam budaya adat Sunda, Jawa Barat memiliki tradisi yang dinamakan Nenjrag Bumi dalam menyambut kelahiran seorang anak. (freepik/kamranaydinov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TAHUN telah berganti dan zaman kian modern. Tapi jangan lupakan kenyataan bahwa Indonesia kaya akan khazanah budaya yang diharapkan tidak lekang oleh waktu.

Bahkan, Indonesia memang memiliki tradisi unik dalam menyambut kelahiran bayi. Kelahiran seorang bayi disambut dengan perayaan sebagai wujud suka cita orang tua atas kelahiran buah hati mereka.

Baca Juga:

Keberadaan Dukun Beranak yang Kian Memudar

tradisi
Pelupuh dipakai sebagai alas si anak yang terbuat dari bambu yang telah di belah-belah. (demokratis.com)

Indonesia yang kaya adat, tradisi, dan budaya, nyatanya juga diikuti para beberapa orang tua untuk melakukan upacara kelahiran anak. Upacara kelahiran ini dilakukan untuk menghormati leluhur dan rasa syukur atas kelahiran Si Kecil.

Di setiap daerah memiliki tradisi kelahiran bayi dengan keunikannya tersendiri. Termasuk di dalam budaya dan adat Sunda, Jawa Barat. Mereka memiliki tradisi yang dinamakan Nenjrag Bumi dalam menyambut kelahiran
seorang anak.

Nenjrag Bumi merupakan salah satu ritual tradisi pada upacara adat khas Sunda yang dilakukan kepada anak bayi dengan tujuan agar kedepannya sang anak tidak gampang ketakutan dan gampang kaget. Disinyalir, tradisi ini memang sudah turun temurun dilakukan dimulai dari leluhur masyarakat adat Sunda.

Leluhur masyarakat adat Sunda sudah menyiapkan generasi penerusnya untuk menjadi sosok tangguh dan pemberani melalui salah satu ritual yang diwariskannya. Sehingga generasi penerusnya diberikan kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan akhiratnya.

Tradisi dan ritual nenjrag bumi ini sangat mudah dilakukan. Terdapat dua cara ritual dalam nenjrag bumi ini. Pertama, ritual ini dilakukan dengan cara meletakkan sang bayi di pelupuh. Pelupuh adalah alas yang terbuat dari bambu yang di belah-belah. Selanjutnya, indung (dalam bahasa Sunda yang berarti ibu) menghentakkan kakinya ke pelupuh bambu tersebut. Menghentakkan kaki pun harus sebanyak tujuh kali.

Baca Juga:

Moana, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi Suku Pamona di Sulawesi

tradisi
Selain menghentakkan kaki ibu, dapat juga memukulkan alu dalam Nenjrag Bumi harus sebanyak tujuh kali hentakan. (budaya indonesia.org)

Cara kedua, bayi diletakkan di lantai beralaskan pelupuh bambu. Selanjutnya, memukulkan alu ke Bumi di dekat bayi. Alu merupakan pasangan dari lumpang, yang merupakan alat untuk menumbuk padi dan biasanya berupa selongsong kayu. Cara memukulkan alu dalam nenjrag bumi harus sebanyak tujuh kali hentakan.

Mulanya tradisi ini dilakukan diatas tanah, bayi diletakkan di atas pelupuh bambu fungsinya agar tidak kotor. Namun kini, seringkali nenjrag bumi dilakukan lebih modern yaitu di atas lantai.

Mengapa harus di atas tanah? Karena sebenarnya nenjrag yang berarti menghentakkan kaki harus dilakukan di tanah yang merupakan bumi yang kita pijak. Tanah berhubungan langsung dengan Bumi.

Terangkumlah bahwa filosofi nenjrag bumi adalah di Bumi sebelah manapun kaki si anak dipijak dan sekeras apapun cobaan yang menerpa, maka anak tersebut akan siap dan kuat menghadapinya. Sayang sekali, tradisi yang memiliki filosofi dan makna kuat seperti nenjrag bumi ini sekarang sudah jarang dilakukan karena perubahan zaman, bahkan di masyarakat sunda pun sudah jarang dilakukan.

Sementara, tradisi yang sarat makna ini seharusnya tetap dilakukan dan dilestarikan. Karena dari tradisilah kita menjadi seperti sekarang, mampu berkembang mengikuti jaman dan jangan menyianyiakan apa yang sudah diwariskan dari para leluhur yang merupakan cikal bakal adanya kehidupan ini. (DGS)

Baca Juga:

Jatkarma Samskara, Upacara Menyambut Kelahiran Bayi dalam Budaya Hindu Bali

#Lipsus Januari 2023 Budaya Indonesia #Budaya #Tradisi #Wisata
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Travel
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
'KPop Demon Hunters' telah menjadi panduan tidak resmi bagi wisatawan asing.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'
Indonesia
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengatakan, bahwa Jakarta harus punya lembaga adat Betawi. Hal itu bisa menjadi identitas kuat sebagai kota global.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global
Travel
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Pulau ini meluncurkan pengumuman etika multibahasa pertama di Korea.
Dwi Astarini - Kamis, 21 Agustus 2025
Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman
Indonesia
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka Ragunan hingga malam hari. Namun, hal itu langsung ditolak keras oleh fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas
Tradisi
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Tradisi sebaran apem Yaa Qowiyyu merupakan peninggalan leluhur yang perlu dilestarikan.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 09 Agustus 2025
Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem
Indonesia
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Pulau kecil hasil reklamasi di perairan Gili Gede, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terancam disegel pemerintah daerah setempat.
Wisnu Cipto - Selasa, 05 Agustus 2025
Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan
Indonesia
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Gunung Tambora merupakan satu-satunya balai taman nasional terlengkap di Indonesia
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur
Indonesia
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
Politisi PKB itu mengapresiasi langkah Kemenpar dan Kementerian Kebudayaan (Kemenkebud) yang berkolaborasi dalam mengedepankan budaya sebagai daya tarik pariwisata Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet  Bagi Wisatawan Mancanegara
Travel
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Sanksi internasional yang ketat untuk mengekang program senjata Korea Utara telah membuat negara tersebut kekurangan devisa.
Dwi Astarini - Jumat, 25 Juli 2025
Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat
Bagikan