Mungkinkah Terpapar Varian Omicron dan Delta Bersamaan?


Omicron, varian coronavirus baru. (Foto: The Guardian)
PADA akhir November 2021, World Health Organization (WHO) resmi mengumumkan varian baru dari COVID-19 yang patut diwaspadai, yakni varian B.1.1.529 atau lebih akrab disebut omicron. Varian terbaru ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
Kasus varian omicron pertama di Indonesia muncul pada 16 Desember 2021. Sampai pada Sabtu 15 Januari 2022, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementrian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengumumkan total kasus omicron di Indonesia mencapai 748 orang.

Sampai saat ini, varian delta juga masih beredar di seluruh dunia. Varian omicron diketahui dua sampai empat kali lipat lebih mudah menular ketimbang delta. Tetapi varian delta tetap lebih mematikan dan bisa membuat pasiennya harus dirawat di rumah sakit. Lantas, apakah manusia bisa terinfeksi dua varian COVID-19 sekaligus?
Baca Juga:
Varian Corona Omicron Miliki 50 Mutasi, Apa Dampaknya Bagi Tubuh?
Dikutip dari laman Health, manusia bisa terinfeksi dua varian COVID-19 sekaligus. Walaupun ini tidak umum, sudah ada setidaknya tiga kasus mengenai orang yang terinfeksi dua varian COVID-19 secara bersamaan.
Menurut makalah ilmiah yang dipresentasikan pada European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases, ada seorang perempuan berusia 90 tahun asal Belgia yang terkena varian alfa dan beta dari COVID-19. Ia kemudian dirawat di rumah sakit dan meninggal lima hari kemudian.
Studi lain yang dipublikasikan di Virus Research pada April 2021 melaporkan bahwa dua pasien berusia 30-an di Brazil terkena dua varian COVID-19 sekaligus. Pasien pertama terkena varian P.2 dan Gamma, sedangkan pasien lainnya terkena varian P.2 dan B.1.91. Kedua pasien tersebut mengalami gejala yang ringan, yakni batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Baca juga:
Inovasi Terbaru, Masker 5 Lapis yang Membunuh 90% Partikel Corona
Meski begitu, belum tercatat adanya kasus orang yang terinfeksi varian delta dan omicron sekaligus. "Tetapi ini sangatlah mungkin terjadi, dari sudut pandang molekuler," ungkap profesor dan kepala bagian penyakit menular di University at Buffalo, Thomas Russo, MD, kepada Health.
Ahli penyakit menular dan sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja, MD, juga berpendapat selaras. "Secara biologis, bisa, itu mungkin terjadi untuk terinfeksi omicron dan delta sekaligus," ungkapnya.

Bagaimana hal ini bisa terjadi? Anggap saja kita sedang berada di dalam satu bar, ada duanorang yang telah terinfeksi delta dan omicron, dan keduanya menyebarkan partikel virus varian masing-masing ke udara. Maka kita juga bisa terkena kedua virus tersebut dalam waktu bersamaan. Ini disebabkan karena varian omicron menyerang beberapa sel, sedangkan varian delta menginfeksi yang lain.
Pembagian virus yang terpapar juga tidak bisa 50-50. "Kamu bisa memiliki lebih banyak varian delta atau omicron," tambah Russo. (SHN)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
