Menhan Ryamizard Minta 3 Persen TNI yang Terpapar Radikalisme harus Dibenahi

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 12 Agustus 2019
Menhan Ryamizard Minta 3 Persen TNI yang Terpapar Radikalisme harus Dibenahi

Menhan Ryamizard Ryacudu (setkab.go.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu kecewa mengetahui ada tiga persen prajurit TNI yang terpapar radikalisme.

"Itu harus dibenahi, kalau tidak, diselesaikan saja tidak perlu jadi tentara. Ngotor-ngotorin aja," kata Ryamizard, di acara Forum Rekat Anak Bangsa di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga: Taruna Akmil Enzo Zenz Allie Diduga Simpatisan HTI

Menurut Ryamizad, fakta ini ini menunjukkan nilia-nilai Pancasila kini sudah mulai pudar. Jika melanggar sumpah prajurit untuk setia kepada Pancasila, lanjut Menhan, suatu kecelakaan bagi anggota TNI.

"Kalau ada TNI melanggar Pancasila, dia melanggar sumpah. Celaka dia. Kemudian dia berjanji pada bangsa ini. Kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tidak mengenal menyerah sampai mati. Itu TNI. Harusnya begitu," tegas jenderal purnawirawan bintang empat itu.

Foto profil Facebook Enzo Allie dengan bendera Khilafah
Foto profile Enzo Allie dengan bendera khilafah yang kerap digunakan HTI (Foto: screenshot FB Enzo)

Untuk diketahui, Menhan Ryamizard pertama kali menyebut total ada 3 persen anggota TNI yang terpapar paham radikalisme Juli lalu saat berbicara dalam acara halal bihalal Mabes TNI yang dilangsungkan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 19 Juli.

Baca Juga: Taruna Akmil Enzo Zenz Allie Diduga Simpatisan HTI, Menhan Perintahkan Ini

Mantan KSAD era Presiden Megawati Soekarnoputri itu merujuk data yang dimiliki Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Data yang sama menyebutkan sebanyak 23,4 persen mahasiswa setuju dengan negara Islam/ khilafah dan menolak Pancasila. Lalu disusul 23,3 persen di kalangan pelajar pelajar SMA, pegawai swasta (18,1 persen), PNS (19.4 Persen), dan pegawai BUMN mencapai 19,1 persen.

Merahputih.com / Rizki Fitrianto
Merahputih.com / Rizki Fitrianto

Adapun, berdasarkan data situs pemeringkat kekuatan militer dunia Global Fire Power yang dikutip beritagar, jumlah personel TNI diperkirakan sebanyak 800.000 anggota. Nah, bila, 3 persen dinyatakan anti-Pancasila, maka diperkirakan jumlahnya sebanyak 24.000 personel. Tentu itu bukan jumlah yang sedikit. (Knu)

Baca Juga: Menhan Buka Fakta Mengejutkan, 3 Persen Anggota TNI Anti-Pancasila

#Radikalisme #Ryamizard Ryacudu
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Isi konten radikal remaja anggota ISIS di Gowa ditangkap. Remaja itu aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial dan membahas aksi bom bunuh diri.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Isi Konten Radikal Remaja Anggota ISIS di Gowa Terungkap, Aktif Sebarkan Propaganda
Indonesia
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Menurut Nasarudin, budaya maritim terbiasa menghargai perbedaan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 23 April 2025
Menteri Agama sebut Paham Radikal Susah Menyebar di Indonesia karena Pengaruh Budaya Maritim dan Heterogen
Indonesia
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Satgas Operasi Madago Raya melibatkan 253 personel termasuk anggota TNI/Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 02 Oktober 2024
Operasi Madago Raya Sulteng Temukan 4 Bom Rakitan dan Ratusan Amunisi
Indonesia
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Tahapan paparan paham radikal dimulai dari kegagalan menyikapi perbedaan hingga berpotensi menjadi radikalisme.
Dwi Astarini - Kamis, 25 Juli 2024
Penyebaran Radikal di Depan Mata, Semua Orang Bisa Direkrut ke Jaringan Teror
Indonesia
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Zulfikar Sy - Jumat, 08 September 2023
Muhammadiyah Sebut Kontrol Tempat Ibadah oleh Pemerintah Picu Dampak Negatif
Indonesia
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Septiaji Eko Nugroho mengingatkan warga untuk menghindari radikalisasi di media sosial dengan menerapkan metode berpikir kritis.
Mula Akmal - Jumat, 04 Agustus 2023
Mafindo Imbau Masyarakat Hindari Radikalisasi di Medsos
Indonesia
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
ASN lingkungan Pemprov DKI Jakarta mendapat arahan khusus terkait pencegahan penyebaran paham radikalisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Zulfikar Sy - Senin, 06 Maret 2023
ASN DKI Diharapkan Terhindar dari Paham Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Indonesia
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Suhu perpolitikan tanah air mulai memanas jelang Pemilu 2024. Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) mengingatkan seluruh elemen bangsa soal potensi peningkatan gerakan radikal menjelang Pemilu Serentak 2024.
Mula Akmal - Minggu, 20 November 2022
BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024
Indonesia
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Mahfud mengatakan tindakan tersebut membuktikan bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.
Andika Pratama - Jumat, 28 Oktober 2022
Perempuan Mencoba Terobos Istana Bukti Radikalisme Masih Ada
Bagikan