Mengulik Sejarah Singkat Asal Usul Bom Molotov

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 22 Mei 2019
Mengulik Sejarah Singkat Asal Usul Bom Molotov

Bom Molotov kerap digunakan untuk aksi perlawanan (foto: pravmir)

Ukuran:
14
Audio:

NAMA Bom Molotov kian familiar ditelinga publik. Bagaimana tidak, Bom Molotov kerap kali digunakan untuk gerakan perlawanan atau aksi demo di berbagai penjuru dunia.

Senjata yang bersifat membakar itu juga dipergunakan oleh sekelompok massa demonstran Pada Rabu dini hari (22/5), sekitar pukul 01.50 WIB. Di mana mereka melemparkan bom molotov ke arah polisi yang berusaha memukul mundur meassa di bawah Underpass, Pasar Grosir Tanah Abang, Jakarta.

Baca Juga : Masih Kisruh, Pasar Tanah Abang Tutup Total

Kemudahan membuatnya, membuat bom jenis molotov kerap digunakan untuk melakukan penyerangan. Bom Molotov yang juga dinamai dengan bom botol, atau bom api itu hanya sebuah botol kaca yang diisi cairan pembakar serta di pasangkan sumbu.

Isi dari bom molotov biasanya ialah bensin atau cairan yang mudah terbakar lainnya, seperti halnya spiritus ataupun avtur. Cara penggunaanya, sumbu pada ujung mulut botol dibakar, lalu dilempar begitu saja. Disaat pecah, maka api akan membakar cairan bensin di dalamnya, lalu bisa menyebar serta mematikan.

bom molotov
Bom Molotov salah satu senjata yang mematikan (Foto: sudburry)

Selain dengan bensin, spiritus atau avtur. Bom Molotov pun kerap diisi dengan minyak tanah, alkohol ataupun metanol. Hal itu guna memberikan efek asap pekat dan lengket. Adapun bahan-bahan lainnya yang kerap dicampur dengan bom molotov seperti oli mesin, deterjen, aspal, soda kue dan juga sabun.

Sedikit flashback soal sejarah bom molotov. Alat yang kerap digunakan untuk aksi perlawanan ini, dikabarkan sudah ada sejak 70 tahun lalu, dimana ketika perang Sipil Spanyol pada sekitar tahun 1930an, oleh kubu Republik, untuk menyerang sejumlah tank kubu nasionalis.

Asal mula nama bom molotov sendiri, pertama kalinya diberinama oleh seorang warga Finlandia di perang musim dingin. Nama molotov merujuk pada Vyacheslav Molotov, yang merupakan perdana menteri Uni Soviet.

Baca Juga : Demo 22 Mei, Dinkes Jakarta Siaga di 25 Titik Rawan

sejarah bom molotov
Ada sejarah dibalik nama bom molotov (Foto: thepembrokeshire herald)

Di mana Vyacheslav Molotov secara rahasia menandatangani pakta non-agresi dengan Nazi di tahun 1939. Hal itu dikenal pula dengan Pakta Molotov-Ribbentrop.

Terdapat juga sebuah sindirian dalam penamaan bom yang dinamakan "Molotov Cocktail" itu. Dimana awalnya Soviet saat itu menginvasi Finlandia dengan menjatuhkam beberapa bom.

Molotov mengatakan jika soviet bukan menjatuhkan bom, melainkan makanan dan minuman untuk warga finlandia. Saat itulah para warga Finlandia menyebut bom Soviet sebagai Keranjang Roti Molotov.

Sementara ketika Finlandia menggunakan bom botol atau bom api untuk menyerang tank Soviet, mereka menyebut senjata tersebut sebagai 'Molotov Cocktail' atau minuman untuk menemani jamuan. Pada perang itu sebuah perusahaan bir Finlandia, Alko pun langsung memproduksi masal 450.000 botol bir.

Bom Molotov pun digunakan oleh para pasukan yang berseteru di Perang Dunia II. Saat itu sekitar tahun 1940, disaat Nazi mengancam akan menginvasi Britania Raya. Para Warga Inggris pun memasok bom molotov di rumah-rumah mereka.

asal usul bom molotov
Penggunaan bom molotov telah diatur oleh Undang-Undang (Foto: CNS NEWS)

Terkait Bom Molotov, Biro Alkohol, Senjata Api dan Tembakau Amerika Serikat telah memasukan bom Molotov pada kategori Alat Penghancur. Dan penggunaanya pun merupakan pelanggaran hukum di bawah Undang-Undang Senjata Api Nasional.

Sementara untuk di Indonesia sendiri, soal larangan penggunaan dan juga pembuatan bom Molotov telah diatur dalam UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata dan bahan peledak. Untuk para pelanggar UU tersebut bisa terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun, hukuman seumur hidup dan hukuman mati. (ryn)

Baca Juga : Imbas Kerusuhan, Penumpang KA di Stasiun Tanah Abang Dilarang Keluar

#Bom Molotov #Bom #Kerusuhan Massa #Demonstrasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat
Kementerian PU bersama DPUPR masih akan melakukan kajian lebih detail sebelum menentukan arah perbaikan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
KemenPU Tinjau Gedung DPRD Solo yang Dibakar saat Demonstrasi, Biaya Perbaikan Bakal Diusulkan ke Pemerintah Pusat
Indonesia
583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum
Polri dari awal membuka ruang komunikasi kepada Komnas HAM, Komnas Anak, Komnas Perempuan, dan KPAI
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
583 Demonstran Masih Ditahan, Polri Fokus Cari Aktor Intelektual dan Perusak Fasilitas Umum
Indonesia
Menko Yusril Jelaskan Alasan Penerapan Restorative Justice untuk Delpedro Marhaen Belum Bisa Dilakukan
Delpedro dituduh menghasut para pelajar dan anak-anak untuk terlibat dalam aksi anarkis di beberapa lokasi unjuk rasa
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Menko Yusril Jelaskan Alasan Penerapan Restorative Justice untuk Delpedro Marhaen Belum Bisa Dilakukan
Indonesia
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Polda Metro Jaya membantah kritik terkait penetapan tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Polda Metro Jaya Jelaskan Alasan Penetapan Tersangka Direktur Lokataru, Delpedro Marhaen
Indonesia
BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat
BEM mahasiswa kembali geruduk MPR/DPR besok. Mereka akan menagih janji mahasiswa soal 17+8 tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat
Indonesia
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan alasan mengapa nama Halte Transjakarta Senen diganti. Kini, halte tersebut dinamakan Jaga Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Halte Transjakarta Senen Ganti Nama Jadi Jaga Jakarta, Pramono Ungkap Alasannya
Indonesia
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Ketua Dewan Nasional SETARA Institute, Hendardi mengatakan, Presiden RI, Prabowo Subianto, harus segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang kredibel.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
SETARA Institute desak Prabowo Ungkap Dalang di Balik Kerusuhan Demo, Rakyat juga Berhak Tahu
Indonesia
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Halte Transjakarta Senen akan segera diresmikan pada Senin (8/9). Hal itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Sempat Rusak Parah, Halte Transjakarta Senen Segera Diresmikan Kembali
Indonesia
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) mengkritisi proses hukum Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Ia disebut tak punya kuasa untuk memicu kerusuhan di Jakarta.
Soffi Amira - Minggu, 07 September 2025
Kuasa Hukum Sebut Delpedro Marhaen tak Punya Kuasa untuk Memicu Kerusuhan di Jakarta
Indonesia
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
"Itu klasternya, baru itu saja 43, nanti ada aksi-aksi penjarahan, pengerusakan, kemudian, pengerusakan Polres Jakarta Timur, itu terpisah," ujar Ade.
Frengky Aruan - Jumat, 05 September 2025
Polda Metro Jaya Tetapkan 43 Orang sebagai Tersangka Demo Ricuh, 6 Masuk Klaster Penghasut, Sisanya Perusuh
Bagikan