Mengingat "Dosa" Pam Swakarsa

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 25 Januari 2021
Mengingat

Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Rabu (20/1). ANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta/aww.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Komjen Listyo Sigit Prabowo berencana membentuk kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat (Pam) Swakarsa usai menjabat sebagai Kapolri nantinya. Gagasan tersebut disampaikannya dalam fit and proper test di Komisi III DPR pada Rabu (20/1) lalu.

"Tentunya ke depan Pam Swakarsa harus lebih diperanaktifkan dalam mewujudkan harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat)," kata Sigit di hadapan anggota Komisi III DPR.

Gagasan tersebut semula berawal dari Peraturan Polisi Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa. Pam Swakarsa disebut berkaitan dengan satuan pengamanan (satpam) dan satuan keamanan lingkungan (satkamling), termasuk pecalang di Bali.

Baca Juga:

Kritik Listyo, YLBHI: Pam Swakarsa Berpotensi Timbulkan Konflik Horizontal

Namun, penyebutan nama "Pam Swakarsa" sempat membuat geger masyarakat. Kelompok pengamanan itu sebelumnya dikenal atas sepak terjangnya pada masa Reformasi 1998 silam.

Kala itu, Pam Swakarsa dibentuk TNI untuk mengadang pergerakan mahasiswa yang menolak Sidang Istimewa (SI) MPR pada 10 hingga 13 November 1998 usai Presiden Soeharto lengser.

Sidang yang dihadiri Presiden BJ Habibie serta seluruh anggota parlemen itu membahas agenda pemerintah dan rencana pemilu secara langsung sebagai bagian dari Reformasi.

Hanya saja, para mahasiswa menolak sidang istimewa dilakukan lantaran seluruh anggota MPR kala itu masih memiliki keterkaitan dengan Orde Baru.

Selain itu, Presiden Soeharto yang belum diadili dan masih berjalannya dwifungsi ABRI dianggap golongan mahasiswa sebagai penghadang Reformasi.

Pam Swakarsa pun kemudian dikerahkan untuk menghalau para demonstran yang melibatkan mahasiswa dan elemen masyarakat.

Operasi tersebut banyak berujung bentrokan yang menimbulkan korban dari kalangan demonstran maupun masyarakat sipil. Bahkan, Pam Swakarsa disebut menggunakan senjata dalam operasi itu.

Operasi yang dilakukan oleh Pam Swakarsa berujung pada Tragedi Semanggi. Mereka tidak hanya mengamankan demonstran di Gedung DPR/MPR, tetapi juga mengamankan sejumlah lokasi yang dianggap berpotensi untuk menggelar demonstrasi.

Dalam laporan Tempo, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) mengumpulkan sejumlah senjata yang diduga digunakan Pam Swakarsa dalam membendung aksi para mahasiswa.

Senjata tersebut berupa 172 bambu runcing, sebuah pedang samurai, dan sebatang besi bengkok. KontraS juga menemukan adanya empat ikat kepala dan selembar sapu tangan.

Ayah korban Semanggi I Sigit Prasetyo, Asih Widodo dalam konferensi pers di kantor KontraS, di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (15/8). Foto: MP/Kanu
Ayah korban Semanggi I Sigit Prasetyo, Asih Widodo dalam konferensi pers di kantor KontraS, di kawasan Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (15/8). Foto: MP/Kanu

Sementara itu, dalam gugatan mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen terkait pembentukan Pam Swakarsa pada pertengahan 2019 lalu, kelompok pengamanan sipil itu disebut dibentuk atas perintah mantan Menkopolhukam Wiranto.

Berdasarkan gugatannya, Wiranto yang saat itu menjabat Panglima ABRI atau TNI sekaligus Menteri Pertahanan dan Keamanan memerintahkan Kivlan pada 4 November 1998 untuk mengerahkan massa (Pam Swakarsa) untuk mendukung SI MPR.

Kelompok pengamanan itu disebut beranggotakan sejumlah ormas yang mendukung Habibie. Pada 9 November 1998, sebuah rapat dilakukan di rumah dinas Panglima Abri, Jakarta Selatan.

Rapat itu dihadiri Pandam Jaya Djaja Soeparman, Kapolda Metro Jaya Nugroho Jayusman, dan Adityawarman selaku penghubung Kivlan dan Wiranto.

Rapat dilakukan guna memberikan pengarahan dan ketetapan dalam menghadapi massa penolak SI MPR. Pam Swakarsa diposisikan paling depan, berhadapan langsung dengan massa.

Baca Juga:

Rencana Komjen Listyo Bangkitkan Pam Swakarsa Dinilai Bentuk Perpolisian Masyarakat

Kivlan pun berhasil menjalankan tugas dari Wiranto itu untuk menjaga SI MPR. Massa tidak berhasil masuk ke kawasan Gedung Parlemen hingga sidang istimewa berakhir pada 13 November 1998.

Namun pada 12 November 1998, Kivlan disebut menggerakkan Pam Swakarsa untuk memukul mundur massa yang berada di Jalan Sudirman, Semanggi. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Peristiwa Semanggi I.

Ribuan mahasiswa yang berunjuk rasa menolak SI MPR diadang aparat keamanan di depan kampus Atma Jaya. Aparat kemudian melepaskan tembakan ke arah mahasiswa yang berbaur dengan masyarakat.

Beberapa mahasiswa ada yang tertembak dan meninggal dunia, di antaranya Teddy Wardhani Kusuma (Institut Teknologi Indonesia), Bernardus Realino Norma Irmawan (Universitas Atma Jaya), Sigit Prasetyo (YAI), Heru Sudibyo (Universitas Terbuka), Engkus Kusnadi (Universitas Jakarta), dan Muzammil Joko (Universitas Indonesia). (Pon)

Baca Juga:

Diksi Kurang Tepat, Perkap Pam Swakarsa Bisa Jadi Sumber Polemik

#Listyo Sigit Prabowo #Calon Kapolri
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Disebut Calon Terkuat Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Komjen Suyudi Malah Pilih Fokus Bekerja
Ia mengklaim saat ini masih fokus menjalankan tugas yang diberikan Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala BNN.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Disebut Calon Terkuat Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Komjen Suyudi Malah Pilih Fokus Bekerja
Indonesia
Komjen Wahyu Hadiningrat Dianggap Layak Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Forkabi: Dia Punya Integritas
Komjen Wahyu Hadiningrat dinilai layak gantikan Jenderal Listyo Sigit. Hal itu diungkapkan Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
Komjen Wahyu Hadiningrat Dianggap Layak Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Forkabi: Dia Punya Integritas
Indonesia
Istana Bantah Isu Pergantian Kapolri, Sebut Posisi Jenderal Listyo Sigit Masih Aman
Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro menegaskan, bahwa belum ada rencana pergantian Kapolri dalam waktu dekat. Posisi Jenderal Listyo Sigit masih aman.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
Istana Bantah Isu Pergantian Kapolri, Sebut Posisi Jenderal Listyo Sigit Masih Aman
Indonesia
Bukan Cuma Dasco, Komisi III DPR Juga Bantah Prabowo Kirim Surpres Pergantian Kapolri
Kabar yang beredar di publik soal dua nama yang disebut-sebut bakal menggantikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Bukan Cuma Dasco, Komisi III DPR Juga Bantah Prabowo Kirim Surpres Pergantian Kapolri
Indonesia
Mobil Barracuda Brimob Lindas Ojol hingga Tewas, Kapolri: Saya Minta Maaf kepada Keluarga Korban
Mobil barracuda Brimob melindas ojol hingga tewas. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta maaf kepada keluarga korban. Ia juga memerintahkan Kadiv Propam untuk mendalami kasus tersebut.
Soffi Amira - Kamis, 28 Agustus 2025
Mobil Barracuda Brimob Lindas Ojol hingga Tewas, Kapolri: Saya Minta Maaf kepada Keluarga Korban
Lifestyle
Ojol Diduga Tewas Terlindas Baracuda Brimob Saat Demo Ricuh di DPR, Kapolri Minta Maaf
Seorang pengemudi ojol diduga menjadi korban dalam kericuhan aksi demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di depan Gedung DPR RI.
ImanK - Kamis, 28 Agustus 2025
Ojol Diduga Tewas Terlindas Baracuda Brimob Saat Demo Ricuh di DPR, Kapolri Minta Maaf
Indonesia
Polri Turun Tangan Urus Ketahanan Pangan, Aparat Hadir di Lapangan untuk Beri Jaminan Keamanan untuk Petani dan Pengusaha.
Polri ikut memastikan distribusi komoditas vital, termasuk jagung, berjalan lancar serta terbebas dari praktik kecurangan, penimbunan, maupun spekulasi harga.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 19 Agustus 2025
Polri Turun Tangan Urus Ketahanan Pangan, Aparat Hadir di Lapangan untuk Beri Jaminan Keamanan untuk Petani dan Pengusaha.
Indonesia
Kapolri Perintahkan Anak Buahnya Selidiki Insiden Kericuhan Demo di Kantor Bupati Pati
Aksi pada 13 Agustus 2025 di Pati merupakan puncak gelombang protes warga terhadap rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen oleh Bupati Sudewo.
Frengky Aruan - Kamis, 14 Agustus 2025
Kapolri Perintahkan Anak Buahnya Selidiki Insiden Kericuhan Demo di Kantor Bupati Pati
Indonesia
Dibentuk Langsung Kapolri, Tim Patroli Maung Presisi Polda Banten Jadi ‘Penyapu Cepat’ Daerah Rawan Kriminalitas dan Kejahatan
Tim dibentuk untuk memberikan pelayanan dan respons cepat terhadap masyarakat khususnya di wilayah yang rawan kejahatan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 12 Agustus 2025
Dibentuk Langsung Kapolri, Tim Patroli Maung Presisi Polda Banten Jadi ‘Penyapu Cepat’ Daerah Rawan Kriminalitas dan Kejahatan
Indonesia
Profil Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri Baru yang Punya Gelar Profesor dan Tulis Puluhan Buku
Komjen Dedi Prasetyo baru saja ditunjuk sebagai Wakapolri. Ternyata, ia memiliki gelar profesor dan sudah menulis lebih dari 30 buku.
Soffi Amira - Rabu, 06 Agustus 2025
Profil Komjen Dedi Prasetyo, Wakapolri Baru yang Punya Gelar Profesor dan Tulis Puluhan Buku
Bagikan