Adakah Bahayanya Tidur Tengkurap?


Ada bahayanya tidur dengan posisi tengkurap (Foto: Pixabay/stocksnap)
SEJUMLAH orang menyukai tidur miring seraya memeluk bantal, namun beberapa orang yang lainnya lebih suka tidur berbaring telentang, dan ada juga yang menyukai tidur tengkurap.
Setiap orang memiliki posisi pilihan masing-masing, dan bertentangan dengan kepercayaan populer, yakni tidak ada cara sempurna untuk tidur.
Baca Juga:
Perempuan Ini Belum Tidur Selama 40 Tahun

Namun, sayangnya untuk orang yang tidur tengkurap ada sejumlah alasan, bahwa posisi tersebut tidak ideal.
Seperti yang dikutip dari laman Livestrong, menurut spesialis tidur Michael Breus, PhD, tidur tengkurap bisa disebut juga sebagai posisi tidur terburuk.
Posisi tersebut kerap kali menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang cukup parah, khususnya pada bagian leher. Selain itu, kerap kali saat orang tidur tengkurap, leher mereka diangkat terlalu tinggi. Hal itu menyebabkan banyak orang yang mengalami sakit leher di pagi hari setelah tidur tengkurap.
Kemudian, Cleveland Clinic menjabarkan bahwa masalah lain yang bisa disebabkan akibat tidur tengkurap, yakni nyeri punggung bawah. Karena, tidur dengan sisi depan memberi tekanan ekstra pada sendi di tulang belakang dan punggung bawah. Saat kamu tidur tengkurap, sulit untuk menjaga tulang belakang kamu sejajar dengan benar.
Kendati hal itu mungkin tak mengakibatkan rasa sakit atau tekanan setelah satu atau dua malam. Namun tidur tengkurap yang berlangsung lama bisa menyebabkan ketidanyamanan, atau rasa sakit dalam jangka panjang.
Karena, menekan sendi sensitif pada punggung pun bisa menghambat mobilitas kamu, dan membuat lebih sulit untuk duduk dengan postur yang baik.
Baca Juga:
Tidur Awal Baik Menjaga Imun Tubuh

Kemudian, orang yang tidur tengkurap pun kerap menjadi orang yang paling banyak bergerak sepanjang malam. Tidur tengkurap menekan sendi pada bagian leher punggung, yang menyebabkan lengan mati rasa.
Karena ketidaknyamanan yang bisa ditimbulkan dari posisi tersebut, orang yang tidur tengkurap cenderung lebih sering bergeser, atau tersentak di malam hari, yang mengakibatkan gangguan tidur.
Menurut GI Society, setiap posisi tidur tengkurap juga bisa memperburuk gejala refluks asam. Yakni ketika kamu berdiri atau duduk tegak, gravitasi membantu mencegah asam di perut kamu naik kembali ke tenggorokan.
Kemudian menurut spesialis tidur Michael Breus, melatih diri untuk tidur pada posisi baru bukan merupakan hal mudah. Dibutuhkan rencana yang dipersonalisasi, untuk membantu memperbaiki postur serta posisi tidur kamu.
Mengenai hal itu, Breus merekomendasikan tidur dengan bantal yang tipis di bawah kepala kamu, atau tanpa bantal sama sekali. Langkah tersebut bisa membuat kepala kamu sejajar dengan tulang belakangmu, dan mengurangi sejumlah tekanan pada leher serta punggung.
Tak hanya itu, menurut University of Rochester Medical Center, menempatkan bantal kecil di bawah panggul bisa menambah kemnyamanan. Cara tersebut dinilai dapat membantu memperbaiki punggung bawah yang terlalu melengkung, dan membuat tulang belakang lumbar sejajar dengan punggung tengah serta atas. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
