Teknologi

Mengenal Pengaruh Hoaks Pada Ketahanan Digital Nasional

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Kamis, 07 Oktober 2021
Mengenal Pengaruh Hoaks Pada Ketahanan Digital Nasional

Hoaks memengaruhi Ketahanan Digital Nasional (Foto: Pixabay/memyselfaneye)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HOAKS atau berita bohong bisa memengaruhi ketahanan digital nasional. Hal tersebut dijelaskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, Devie Rahmawati, dalam konferensi pers bersama WhatsApp Indonesia.

Baca Juga:

Cara Tepat Bedakan Hoaks dan Fakta

Hoaks bisa memberikan sejumlah dampak buruk (Foto: pixabay/memyselfaneye)

"Hoaks jelas memengaruhi ketahanan digital nasional," ujar Devie Rahmawati, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurut Devie, apabila ketahanan digital terganggu, maka akan menimbulkan masalah baru yang dinamakan sebagai '3K'. Pertama, hoaks dapat menimbulkan kerusuhan sosial pada dunia nyata.

Sebagai contoh, Devi yang juga merupakan penagat sosial dari Unviersitas Indonesia, menjelaskan, salah satunya yakni kerusuhan di Yahukimo, Papua beberapa waktu lalu, yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Kemudian hoaks dan ketahanan digital yang terganggu pun bisa menyebabkan konflik politik. Masalah kedua pada '3K'. Mengenai hal ini, Devie memberikan contoh pada masyarakat untuk mengingat kembali suasa di tahun politik 2019 lalu.

Kemudian, masalah yang terakhir dari hoaks yakni menyebabkan kerugian ekonomi. Mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan, investasi ilegal bisa menyebabkan kerugian masyarakat sebanyak Rp114,9 triliun di tahun 2011 sampai 2020. Kerugian yang sangat besar itu salah satunya dipicu oleh hoaks, yang berkaitan dengan isu ekonomi.

Baca Juga:

Lawan Hoaks, Kemenkominfo Gencarkan Literasi Digital

Kominfo akan menghadirkan sejumlah program untuk mengatasi kesenjangan kemampuan menggunakan internet (Foto: Pixabay/josechubass)

Selain itu, Devie juga mengingatkan, bahwa masalah ketersediaan internet tidak berhenti begitu infrastuktur telekomunikasi tersedia.

Kominfo dikabarkan tengah membangun infrastuktur telekomunikasi, yang ditargetkan selesai di 2022 mendatang. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kesenjangan akses internet di Indonesia.

Paska kesenjangan digital sudah teratasi, muncul masalah baru yakni kesenjangan kemampuan menggunakan internet. Untuk mengatasi hal tersebut, Kominfo menghadirkan sejumlah program di berbagai tingkat kemahiran.

Untuk tingkat dasar, Kominfo mengadakan Gerakan Nasional Literasi Digital yang memberikan kemampuan dasar menggunakan internet dan gawai. Sementara untuk tingkat menengah seperti bagi lulusan Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi, Kominfo mempunyai program Digital Talent Scholarship. (Ryn)

Baca Juga:

Kominfo Imbau Masyarakat Tidak Terpengaruh Hoaks Vaksinasi

#Lipsus Literasi Oktober #Penyebar Hoaks ##HOAKS/FAKTA #Kemenkominfo
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Akun Facebook “Atun Trisnawati” mengunggah narasi yang menyebut Jokowi tak suka dengan keputusan Prabowo
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Program pengirima 10 juta WNI ke Jepang ini disebut-sebut bakal berlangsung setidaknya lima tahun kedepan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Setuju Kirim 10 Juta WNI ke Jepang
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Sebuah kabar beredar di media sosial bahwa Gibran meminta ormas meminta sedekah demi membantu pemerintah membangun Ibu kota Nusantara (IKN).
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 20 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Wapres Gibran Minta Anggota Ormas Minta Sedekah di Pinggir Jalan untuk Bantu Pembangunan IKN
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Video tersebut merupakan momen ketika Sri Mulyani bersilaturahmi ke rumah Jokowi pada saat Lebaran 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani Ngadu ke Jokowi setelah Dicopot Prabowo dari Jabatan Menteri Keuangan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Beredar informasi di media sosial yang menyebut Rocky Gerung resmi jadi juru bicara Presiden Prabowo.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 19 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Pilih Rocky Gerung Jadi Juru Bicara karena Kritis dan Berani
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Mahfud MD membantah pelantikan.
Dwi Astarini - Kamis, 18 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prabowo Lantik Mahfud Md jadi Jaksa Agung untuk Berantas Pejabat yang Korupsi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
BEM UI tidak pernah mengeluarkan imbauan tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
Dwi Astarini - Senin, 15 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Puan Maharani Mundur dari Ketua DPR karena Diboikot Presiden Prabowo
Bagikan