Megawati Sebut Ada Penguasa Baru seperti Zaman Orba
Megawati Soekarnoputri. (Foto: MP/Ponco)
MerahPutih.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan, tidak boleh ada pihak yang berusaha menekan rakyat di tengah situasi politik jelang Pemilu saat ini.
Megawati lantas menyinggung pihak yang baru berkuasa, tetapi bertindak seperti rezim otoriter Orde Baru. Ia mengaku tak ingin berkata hal tersebut. Namun, Megawati sudah terlalu jengkel melihat situasi saat ini.
Baca Juga:
Megawati Minta Kader Jangan Takut dengan Tekanan Jelang Pemilu 2024
Mulanya Megawati meminta agar rakyat tidak ditekan apalagi dipertontonkan oleh sejumlah pihak yang menabrak aturan dan perundang-undangan.
"Bolehkah kamu menekan rakyatmu. Bolehkah kamu memberikan apapun kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di Republik ini," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud Se-Pulau Jawa, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11).
Ribuan relawan pun bersorak "Tidak".
Presiden Ke-5 RI ini mengingatkan pengorbanan para pendiri bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan RI. Di mana, seluruh lapisan masyarakat bersatu dan bergotong royong merebut kemerdekaan.
Namun, Megawati menyinggung pihak yang baru berkuasa saat ini, namun bertindak tak sesuai aturan. Bahkan, dia menyebut seperti di zaman Orde Baru.
"Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" kata Megawati dengan suara lantang.
Baca Juga:
Megawati Sebut Insinyur Memberikan Manfaat Bagi Manusia
Putri Proklamator RI Soekarno ini pun membakar semangat ribuan organ relawan dengan mengajak melawan ketidakbenaran.
"Benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka. Menang kita. Ganjar-Mahfud satu putaran," ucap Megawati dengan penuh semangat.
"Lawan.. lawan.. lawan...," sorak ribuan relawan yang membuat Hall B JIExpo Kemayoran bergemuruh.
Megawati kemudian menggambarkan dirinya yang merasa ada yang tak adil dengan kondisi saat ini.
"Ndak, kadang-kadang ya, kadang-kadang apa ya, saya manusia juga dong. Tetapi ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia," terang Megawati.
"Saya tentu tidak, apa, nurani saya ya terbuka dong, lho ini gimana sih? Maunya apa sih? Mari kalau mau bersaing, kita, saya kalau suka di PDI Perjuangan, biar ibu ini perempuan, tapi ibu petarung," tegasnya. (Pon)
Baca Juga:
Megawati Soekarnoputri Terima Penghargaan dari Para Insinyur Asean
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Terkait Kasus Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Jokowi: Prinsip Dasar Transportasi Bukan Mencari Laba
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat