Masker Hidung di Korea Selatan Mendapat Banyak Perhatian


Masker hidung yang belum lama dirilis ini menarik perhatian banyak orang. (Foto: Twitter/museun_happen)
KETIKA virus COVID-19 menyerang hampir di seluruh dunia, banyak negara telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi kelonjakan akibat dari virus tersebut. Begitupula yang dilakukan oleh Korea Selatan.
Korea Selatan tentunya memberikan segala upaya untuk mengurangi keberadaan virus COVID-19 di negara mereka. Tetapi baru-baru ini terdapat tindakan pencegahan terbaru yang mereka keluarkan yang membuat banyak orang kebingunggan. Yakni masker dengan bentuk unik.
Baca juga:
Suplemen Vitamin D dan Minyak Ikan dapat Kurangi Risiko Autoimun pada Lansia
Biasanya, masker akan selalu menutupi bagian hidung dan juga mulut, namun di Korea Selatan ada masker yang hanya menutup bagian hidung saja. Bernama Kosk, masker ini dipasarkan khusus untuk penggunaan di restoran sehingga pengunjung bisa makan dan minum dengan tenang.

Kosk ini hanya berguna untuk menutupi hidung sehingga para pemakainya dapat mengonsumsi makanan dengan nyaman sambil tetap menutupi hidungnya. Setelah dirilis Kosk atau masker hidung ini telah menarik perhatian banyak orang
Masker ini menjadi perbincangan dikarenakan adanya postingan komunitas online berjudul “Kosk is really relase” pada 29 Januari. Tidak lama setelah itu, postingan tersebut menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat dan menimbulkan pro dan kontra. Beberapa netizen Korea pun menanggapi artikel yang tersebut dengan mengatakan “ini lelucon, lebih baik tinggal dirumah dan virus juga masih dapat dengan mudah masuk melalui mulut.”
Baca juga:
Rutinitas Sederhana untuk Menjaga Kesehatan di Tengah Pandemi
Melansir dari koreaboo, situs berita Inggris The Guardian mengungkapkan pemikiran serupa mereka tentang masker hidung. Mereka berbagi bahwa mungkin meskipun hal itu bukanlah yang paling efektif, “mengenakan masker hidung mungkin tidak konyol” seperti yang mungkin dipikirkan orang. Karena penelitian sebelumnya menunjukan bahwa hidung adalah jalur termudah virus untuk masuk ke dalam tubuh. Sehingga dengan adanya inovasi ‘Kosk’ ini dianggap sangat membantu karena bisa digunakan untuk menutup hidung saat sedang makan di restoran atau tempat umum.

Menanggapi berbagai pro dan kontra tersebut, pihak perusahaan Kosk menjelaskan latar belakangnya untuk memproduksi barang ini.
“Tidak peduli seberapa baik masker digunakan di tempat di mana banyak orang berkumpul, namun ada banyak kasus dimana masker tersebut dilepas dalam berbagai situasi. Untuk menutupi kekurangan dan mencegah penyakit pernapasan, kami langsung memproduksi masker hidung ‘Kosk’. Kami menyelesaikannya dengan lebih banyak waktu dan tenaga dari pada masker lainnya.”
Di sisi lain, Catherine Bennett seorang Profesor Epidemiologi di Institut Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Deakin University di Australia mengatakan “Kamu mungkin berpikir itu adalah hal yang aneh, karena masker tersbeut hanya menutupi bagian hidung saja, tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.”
Walaupun menuai pro dan kontra, masker ini diketahui telah terjual cukup laris di berbagai macam situs belanja Korea. (Pid)
Baca juga:
Jangan Tunda Self Love Jalani Hidup Sehat Demi Kesehatan Jantung
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
