Masker Hidung di Korea Selatan Mendapat Banyak Perhatian

Muchammad YaniMuchammad Yani - Senin, 07 Februari 2022
Masker Hidung di Korea Selatan Mendapat Banyak Perhatian

Masker hidung yang belum lama dirilis ini menarik perhatian banyak orang. (Foto: Twitter/museun_happen)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KETIKA virus COVID-19 menyerang hampir di seluruh dunia, banyak negara telah melakukan upaya terbaik untuk mengatasi kelonjakan akibat dari virus tersebut. Begitupula yang dilakukan oleh Korea Selatan.

Korea Selatan tentunya memberikan segala upaya untuk mengurangi keberadaan virus COVID-19 di negara mereka. Tetapi baru-baru ini terdapat tindakan pencegahan terbaru yang mereka keluarkan yang membuat banyak orang kebingunggan. Yakni masker dengan bentuk unik.

Baca juga:

Suplemen Vitamin D dan Minyak Ikan dapat Kurangi Risiko Autoimun pada Lansia

Biasanya, masker akan selalu menutupi bagian hidung dan juga mulut, namun di Korea Selatan ada masker yang hanya menutup bagian hidung saja. Bernama Kosk, masker ini dipasarkan khusus untuk penggunaan di restoran sehingga pengunjung bisa makan dan minum dengan tenang.

Berfungsi untuk tetap menutupi bagian hidung namun tetap memudahkan saat digunakan untuk makan. (Foto: koreaboo)
Berfungsi untuk tetap menutupi bagian hidung namun tetap memudahkan saat digunakan untuk makan. (Foto: koreaboo)

Kosk ini hanya berguna untuk menutupi hidung sehingga para pemakainya dapat mengonsumsi makanan dengan nyaman sambil tetap menutupi hidungnya. Setelah dirilis Kosk atau masker hidung ini telah menarik perhatian banyak orang

Masker ini menjadi perbincangan dikarenakan adanya postingan komunitas online berjudul “Kosk is really relase” pada 29 Januari. Tidak lama setelah itu, postingan tersebut menjadi bahan perbincangan yang cukup hangat dan menimbulkan pro dan kontra. Beberapa netizen Korea pun menanggapi artikel yang tersebut dengan mengatakan “ini lelucon, lebih baik tinggal dirumah dan virus juga masih dapat dengan mudah masuk melalui mulut.”

Baca juga:

Rutinitas Sederhana untuk Menjaga Kesehatan di Tengah Pandemi

Melansir dari koreaboo, situs berita Inggris The Guardian mengungkapkan pemikiran serupa mereka tentang masker hidung. Mereka berbagi bahwa mungkin meskipun hal itu bukanlah yang paling efektif, “mengenakan masker hidung mungkin tidak konyol” seperti yang mungkin dipikirkan orang. Karena penelitian sebelumnya menunjukan bahwa hidung adalah jalur termudah virus untuk masuk ke dalam tubuh. Sehingga dengan adanya inovasi ‘Kosk’ ini dianggap sangat membantu karena bisa digunakan untuk menutup hidung saat sedang makan di restoran atau tempat umum.

Walaupun menuai banyak pro dan kontra tetapi tetap terjual laris (Foto: Twitter/museun_happen)
Walaupun menuai banyak pro dan kontra tetapi tetap terjual laris (Foto: Twitter/museun_happen)

Menanggapi berbagai pro dan kontra tersebut, pihak perusahaan Kosk menjelaskan latar belakangnya untuk memproduksi barang ini.

“Tidak peduli seberapa baik masker digunakan di tempat di mana banyak orang berkumpul, namun ada banyak kasus dimana masker tersebut dilepas dalam berbagai situasi. Untuk menutupi kekurangan dan mencegah penyakit pernapasan, kami langsung memproduksi masker hidung ‘Kosk’. Kami menyelesaikannya dengan lebih banyak waktu dan tenaga dari pada masker lainnya.”

Di sisi lain, Catherine Bennett seorang Profesor Epidemiologi di Institut Kesehatan dan Ilmu Pengetahuan Deakin University di Australia mengatakan “Kamu mungkin berpikir itu adalah hal yang aneh, karena masker tersbeut hanya menutupi bagian hidung saja, tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali.”

Walaupun menuai pro dan kontra, masker ini diketahui telah terjual cukup laris di berbagai macam situs belanja Korea. (Pid)

Baca juga:

Jangan Tunda Self Love Jalani Hidup Sehat Demi Kesehatan Jantung

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan