Mabes Polri Bentuk Tim Ungkap Tabir Kematian Korban Kerusuhan 22 Mei


Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal (tengah) saat memberikan keterangan di kantor Kemenko Pohukam, Jakarta (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Kerusuhan 22 Mei menyebabkan korban berjatuhan. Berdasarkan keterangan resmi kepolisian sekitar 6 orang meninggal dan sembilan petugas kepolisian yang terluka.
Atas kematian para korban kerusuhan itu, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal menyatakan sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Tito Karnavian, pihaknya membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab kematian para korban kerusuhan.
Iqbal melanjutkan, tim investigas tersebut dipimpin langsung Irwasum Polri.
"Itu yang harus diketahui publik. Bahwa yamg meninggal dunia adalah massa perusuh bukan massa yang sedang berjalan, massa yang sedang beribadah, tidak. Jadi bapak kapolri sudah bentuk tim investigasi terhadap diduga meninggalnya," kata Iqbal di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Selain membentuk tim investigasi, Polri juga akan memanggil koordinator aksi guna meminta bertanggungjawaban terkait pengerahan massa dan mengidentikasi ada penyusupan dari para perusuh.

"Tanpa diduking masuarakat massa kita tak bisa bekerja optimal. TNI dan Polri selalu upayakan upaya non lethal. Bukti digital banyak TNI dan Polri takk pernah mendahului," ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut, aparat kepolisian berwenang untuk menyelidiki penyebab kematian. Sedangkan, Pemprov DKI hanya membantu pihak kepolisian.
"Semua prosesnya kita percayakan ke kepolisian untuk melakukan penyelidikan. Data ada di RS kita dan pihak-pihak yang melakukan kerusuhan ini yang harus kita pantau," katanya.
Berikut nama-nama korban kerusuhan yang meninggal dunia:
1. Farhan Syafero, pria berusia 31 tahun. Alamat: Depok, Jabar. Meninggal di RS Budi Kemuliaan (jenazah dirujuk ke RSCM) tanggal 22 Mei.
2. M. Reyhan Fajari, pria berusia 16 tahun. Alamat : Jl. Petamburan 5, RT 010/05, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Meninggal di RSAL Mintoharjo tanggal 22 Mei.
3. Abdul Ajiz, pria berusia 27 tahun. Alamat: Pandeglang, Banten. Meninggal di RS Pelni tanggal 22 Mei 2019.
4. Bachtiar Alamsyah, pria. Alamat : Batu ceper, Tangerang. Meninggal di RS Pelni tanggal 22 Mei 2019.
5. Adam Nooryan, pria berusia 19 tahun. Alamat: Jl. Sawah Lio II GG 3 no 6A RT 6/1 Jembatan 5, Tambora. Meninggal di RSUD Tarakan tanggal 22 Mei 2019.
6. Widianto Rizky Ramadan, pria berusia 17 tahun. Alamat: Jl. Slipi Kebon Sayur, Kemanggisan meninggal di RSUD Tarakan.
7. Tanpa Identitas, Pria, meninggal di RS Dharmais tanggal 22 Mei 2019.
8. Sandro, pria berusia 31 tahun meninggal di RSUD Tarakan tanggal 23 mei 2019. Sebelumnya dirawat sejak 22 Mei 2019.
Secara terpisah, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengungkapkan pihaknya telah menangkap pelaku perusuh yang membakar pos polisi di Jalan Sabang, Jakarta Pusat. Pelaku diduga merupakan perusuh yang ikut melakukan penyerangan terhadap Polisi di Bawaslu.
Kombes Harry Kurniawan mengatakan, pihaknya juga menangkap beberapa orang pelaku.
"Ini masih kami pilah-pilah perannya seperti apa. Apakah ada yang membakar pospol itu atau tidak," jelas Harry saat dihubungi Merahputih.com di Jakarta, Kamis (23/5).
Lebih lanjut Harry menjelaskan saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap para perusuh.
"Kami masih mengidentifikasi kemungkinan adanya pelaku lain," jelas Harry.
Kombes Harry menambahkan, pihaknya akan segera merenovasi bangunan Pospol yang hancur diamuk massa.
"Iya moga-moga bisa digunakan dalam waktu dekat," imbuhnya.
Kapolres Jakarta Pusat memastikan, kondisi saat ini aman terkendali.(Knu)
Bagikan
Berita Terkait
42 Orang Ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jabar terkait Demonstrasi Berujung Rusuh di Bandung

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius
![[HOAKS atau FAKTA] : BEM UI Peringatkan Masyarakat tidak Keluar Malam karena Ada Operasi Penembak Misterius](https://img.merahputih.com/media/b5/de/50/b5de5051cda8aaf11e49310d6b20bc3c_182x135.png)
Denny JA Sebut 'Generasi Rentan' Picu Kerusuhan yang Meluas, Pemerintah Diminta Bikin Kebijakan Baru

Nepal Bakal Bubarkan Parlemen, Umumkan Keadaan Darurat dan Bentuk Pemerintahan Sementara

Tokoh Bangsa dan Agama Desak Prabowo Bebaskan Para Aktivis, Banyak Yang Tidak Tahu Soal Kerusuhan

Pemerintah Harus Berkaca Dari Demo di Nepal, Gen Z Tidak Suka Basa-Basi

Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

Korban Tewas Demo Gen Z di Nepal Terus Bertambah, Militer Ambil Alih Kendali Negara

Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
