Lahirnya PSSI Sebagai Bentuk Perlawanan Kepada Belanda
Kehadiran PSSI menjadi bagian dari perjuangan anak bangsa. (Foto: Unduh Logo)
SETIAP negara pasti memiliki bintang-bintang dalam bidang olahraga yang berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Untuk menunjang hal tersebut, setiap negara mendirikan organisasi untuk menaungi tiap cabang olahraga yang bisa diperlombakan seperti salah satunya sepak bola. Indonesia sendiri resmi mendirikan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tepat 92 tahun yang lalu pada tanggal 19 April 1930.
Semua bermula ketika Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pulang ke Tanah Air pada tahun 1927. Ia kemudian bekerja di perusahaan Belanda bernama Sizten en Lausada yang berpusat di Yogyakarta. Di perusahaan tersebut Soeratin merupakan satu-satunya pribumi yang berhasil menduduki jajaran petinggi. Maklum, di zaman penjajahan, tak semua rakyat Indonesia bisa memiliki kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi apalagi masuk ke perusahaan yang dibangun oleh Belanda. Karena darah nasionalisme mengalir deras dalam tubuhnya, ia pun memutuskan untung hengkang dan mengabdi kepada negara Indonesia.
Baca Juga:
Karena kecintaannya bermain sepak bola begitu besar, terbesit dalam otak Soeratin untuk melakukan sesuatu kepada negeri ini. Soeratin berencana menggunakan sepak bola sebagai salah satu usaha perlawanan kepada Belanda. Ia berpikir harus ada organisasi pemuda Indonesia yang tidak bergantung pada kerjasama dengan organisasi sepak bola kolonial seperti Nederlandsche Indische Voetbal Bond.
Ia pun mengajukan idenya tersebut dalam pertemuan para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang kini dikenal sebagai Hari Sumpah Pemuda. Tak berhenti di situ, Soeratin juga mengadakan pertemuan dengan para juara sepak bola dari Yogyakarta, Solo, dan Bandung. Tentu saja pertemuan ini harus dilakukan secara diam-diam untuk menghindari jeratan Polisi Belanda (PID). Setelah melakukan banyak pertemuan dan perundingan, akhirnya dalam pertemuan di hotel Binnenhof Jakarta, gagasan mengenai pembentukan organisasi persepakbolaan kebangsaan disetujui oleh Soeri yang saat itu menjabat sebagai ketua Voetbalbond Indonesische Jakarta.
Dengan membawa gagasan yang sudah rampung, Soeratin dan Soeri kemudian melakukan perundingan dengan para tokoh nasionalisme yang lain seperti A Hamid, Amir Notopratomo, dan Daslam Hadiwasito. Kemudian setelah melakukan pertemuan dengan para perkumpulan sepak bola zaman penjajahan (Bond), akhirnya Persatoean Sepak Raga Seloeroeh Indonesia yang kini dikenal dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia lahir dengan penetapan Soeratin Sosrosoegondo sebagai Ketua Umum. (Mar)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Turunkan 'Tim Lapis Kedua' di ISG Riyadh 2025, Indonesia Yakin Bisa Bikin Kejutan
David Beckham Resmi Dianugerahi Gelar Ksatria, Diakui atas Jasanya bagi Dunia Sepak Bola dan Masyarakat Inggris
Indonesia Amankan 3 Emas di Para Badminton International 2025, Siap Buru Gelar Juara Umum
Pramono: Belum Lengkap Jadi Warga Jakarta Kalau Belum Coba Padel, Khususnya Orang Jaksel
Masuk Rangking 5 Besar, Indonesia jadi Poros Pengembangan Woodball Asia dan Dunia
Voli Putri Indonesia Raih Perak di Asian Youth Games 2025, Tim Pelatih Sebut Gaya Permainan Beda Tipis sama Jepang
Fathih Cetak Sejarah, Atlet Balap Unta Pertama Indonesia Tampil di Multievent Internasional
Bintang Muda Taekwondo Indonesia Queenit Kisha Raih Perunggu di Asian Youth Games 2025, Fokus Capai Target Tampil di Youth Olympic Games
Ketum NOC Proaktif Akan Temui IOC Cari Solusi Larangan Gelar Ajang Olahraga Internasional
Sempat Repotkan China, Pelajar Asal Situbondo Bawa Pulang Medali Cabor Sprint Thriathlon di AYG Bahrain 2025