KRI Nanggala 402 Diduga Tenggelam di Palung 850 Meter


Komponen-komponen yang diyakini milik KRI Nanggala 402, di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu. ANTARA/Ayu Khania Pranisitha.
MerahPutih.com - Posisi kapal selam KRI Nanggala 402 diprediksi berada di kedalaman 850 meter.
Hal itu berdasarkan barang-barang diduga dari KRI Nanggala 402 yang ditemukan di sebuah palung laut berkedalaman 850 meter.
Adapun lokasi temuan serpihan barang itu berada di sekitar dua mil laut sebelah utara dari titik kapal dilaporkan hilang.
Baca Juga:
Petugas Gabungan Temukan Barang-Barang yang Identik dengan KRI Nanggala-402
Posisi kedalaman 850 meter ini menyulitkan pengangkatan menggunakan kapal selam atau mengerahkan ROV (remotely operated underwater vehicle).
"Karena sampai dalam 700-800 meter tentu akan terjadi keretakan di kapal selam itu," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono kepada wartawan yang dikutip Minggu (25/4).
Ia menduga, ada keretakan besar sehingga air laut sudah masuk ke dalam kapal selam, tetapi bisa jadi belum semuanya masuk.
Sebab, ada pembagian kompartemen di dalam kapal.
"Air (yang masuk) kemungkinan ada, tapi ada kemungkinan ada bagian kabin yang air tidak masuk. Air itu bisa ada bagian enggak masuk. Jadi di dalam ruang itu di bagi kompartemen," katanya.
Sehingga, menurut Yudo, pihaknya akan mengerahkan kapal untuk melakukan evakuasi terhadap para ABK yang dimungkinkan masih dalam kondisi selamat.
"Tetap dengan kesulitan ini, kami tetap melakukan prosedur untuk pengangkatan atau evakuasi berikutnya," ungkap Yudo.
Meski telah dinyatakan subsunk, tetapi TNI belum bisa memastikan bagaimana kondisi terkini 53 awak KRI Nanggala 402.
"Karena belum ketemu untuk salah satu korban, jadi kita tidak bisa menduga-duga seberapa kondisi korban dan sebagainya," tutur Yudo.

Mengenai persediaan oksigen di dalam kapal selam, KSAL mengatakan ada dua kemungkinan.
Pertama, kapal selam mengalami blackout (listrik mati total).
Apabila keadaan ini terjadi, oksigen hanya mampu bertahan selama 72 jam. Kondisi ini telah dilewati pada Sabtu pukul 03.00 waktu setempat usai hilang kontak.
Kedua, jika kelistrikan tidak mengalami gangguan, suplai oksigen tersedia hingga 5 hari.
"Ketika masih ada kelistrikan ini bisa sampai lima hari, dan kita tak bisa menentukan apakah kemarin blackout atau tidak," ujar Yudo.
Baca Juga:
KRI Nanggala 402 Tenggelam, Menag Minta Rakyat Indonesia Melangitkan Doa
Dia menduga, KRI Nanggala 402 tidak mengalami blackout.
Berdasar visual terakhir dari tim penjejak Komando Pasukan Katak (Kopaska), lampu kapal selam terlihat menyala sewaktu masuk ke dalam air.
Awak kapal penjejak yang berjarak 50 meter juga mendengar isyarat perang tempur dan perang menyelam.
“Dari itu saya menduga kapal tak blackout," ucapnya. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat

4 KRI Lakukan Manuver Dengan Kapal Induk Inggris HMS Prince

USS Nimitz: Kapal Legendaris AS Menuju Misi Terakhir di Palagan Iran Vs Israel sebelum Pensiun

USS Nimitz Lewati Selat Malaka, TNI Tegaskan Tidak Langgar Hukum Internasional

Kerap Bongkar Kasus Penyelundupan Narkoba, KSAL Janjikan Semua Lanal Dilengkapi Kapal Patroli Buatan Dalam Negeri

Warga Pulau Enggano Terisolasi, TNI AL Kirim Kapal Perang

Kim Jong Un Bikin Kapal Perang Terbesar Korea Utara: Simak 5 Faktanya

Dua Kapal Patroli Hibah dari Jepang Bakal Dilengkapi Senjata Milik TNI AL

4 Kapal Perang Rusia Merapat di Surabaya

KRI Bima Suci Sandar di Vladivostok, Setelah Itu Lanjut ke Jepang
