Ketum Muhammadiyah Sebut Bersih-bersih Polri Perlu Dukungan Publik
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir (ANTARA/Luqman Hakim)
MerahPutih.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir memandang tindakan bersih-bersih Polri dan ketegasan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam menindak persoalan-persoalan yang melibatkan institusi ini perlu dukungan positif dari masyarakat luas.
"Bersih-bersih dan tindakan tegas yang dilakukan Kapolri perlu dukungan positif dari berbagai lembaga terkait dan masyarakat luas sehingga institusi Polri menjadi sehat dalam menjalankan fungsinya, sesuai dengan peraturan yang berlaku serta membela kepentingan rakyat dan negara dengan tegak lurus di atas konstitusi," kata Haedar dikutip dari Antara, Jumat.
Baca Juga:
Hal tersebut dia sampaikan untuk menanggapi komitmen Polri dalam berbenah, menyusul adanya kasus-kasus yang melibatkan oknum Polri pada beberapa waktu terakhir, seperti kasus Ferdy Sambo dan yang terbaru adalah dugaan keterlibatan Irjen Pol Teddy Minahasa dalam peredaran narkoba yang disampaikan langsung oleh Listyo Sigit.
Menurut Listyo, penyampaian kasus tersebut merupakan bagian dari komitmen Polri menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo. Presiden telah menyampaikan arahan kepada Kapolri bersama jajaran kapolda dan kapolres di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
"Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menindak tegas hal-hal yang tadi disampaikan Bapak Presiden, narkoba, dan komitmen melakukan bersih-bersih di institusi Polri," ujar Listyo Sigit, usai menerima arahan Presiden Jokowi itu.
Dia lalu menekankan pihaknya akan menindaklanjuti arahan Presiden itu sehingga seluruh anggota, mulai dari pangkat terbawah, khususnya pelaksana di lapangan, memahami dan dapat melaksanakannya.
Baca Juga:
Masjid Sheikh Zayed Dijadikan Tempat Wisata Peserta Muktamar Muhammadiyah
Menurut Haedar, kasus-kasus yang menimpa Polri memang sangat memprihatinkan.
Ia pun menilai kondisi tersebut harus menjadi titik balik pembenahan, pemulihan, dan pembersihan sistem dalam institusi Polri secara menyeluruh agar marwah dan kepercayaan publik terhadap Polri terpulihkan.
Oleh karena itu, Haedar menyambut baik arahan Presiden Joko Widodo yang diikuti langkah-langkah dari Kapolri bersama seluruh jajarannya dalam melakukan tindakan-tindakan penataan, perbaikan, dan penindakan atas sejumlah kasus tersebut, termasuk membawanya ke ranah hukum sesuai dengan ketentuan agar semuanya persoalan itu terang benderang dan memiliki kepastian.
Selanjutnya, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas meyakini Kapolri dapat menyelesaikan pembenahan institusi Polri sebagai wujud komitmen dalam menindaklanjuti arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Saya yakin dan percaya Kapolri sudah tahu hal itu semua (persoalan-persoalan dalam institusi Polri) dan tentang bagaimana cara untuk mengatasi dan menyelesaikannya (pembenahan institusi Polri)," kata Anwar dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Jumat. (*)
Baca Juga:
Gibran Siapkan Lokasi Penginapan sampai Transportasi untuk Peserta Muktamar Muhammadiyah
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Komisi Percepatan Reformasi Polri Bakal Libatkan Tim Internal Polri di Setiap Rapat
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Kapolri Listyo Sigit Melayat dan Doakan PB XIII di Keraton Surakarta, Siap Bantu Pengamanan Prosesi Pemakaman
Dukungan Projo ke Prabowo Dinilai Langkah Terhormat Dalam Politik Kebangsaan
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Kapolri Ungkap Ada Narkoba Baru Etomidate dan Ketamine, Pengguna tak Bisa Dipidana
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
Ketamin & Etomidate Jadi Tren Narkoba Baru di RI, Kapolri Akui Pemakainya Belum Bisa Dipidana
Polri Transformasi 118 Kampung Jadi Kampung Bebas Narkoba