Kenali Bahaya Gangguan Jantung Akibat COVID-19
Waspada gangguan jantung akibat COVID-19 (Foto: Pixabay/publicdomainpictres)
SETELAH terinfeksi COVID-19, ada risiko tentang timbulnya bahaya gangguan jantung. Hal tersebut dipaparkan Dokter Spesialis Jantung dari Perhimpunan Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) dr. Hardja Priatna, Sp.JP(K).
Menurut dr. Hardja Priatna, COVID-19 merupakan sesuatu terbilang baru serta banyak hal tidak diketahui secara holistik.
Baca Juga:
Pola Makan Sehat yang Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
"Jadi selama hampir dua tahun ini, kita terus mengumpulkan data dan mempelajari virus ini. Memang sudah dilaporkan ada beberapa gangguan jantung akibat infeksi virus ini," jelas Dokter Hardja, seperti dikutip dari laman Antara.
Dokter Hardja menjelaskan, ada sejumlah contoh gangguan jantung bisa terjadi akibat COVID-19. Antara lain miokarditis (peradangan pada otot jantung), pericarditis (peradangan selaput jantung), dan aritmia (gangguan irama jantung). Menurutnya, gangguan irama jantung ada bersifat fatal dan ada pula tidak.
Hingga saat ini, lanjutnya, penyakit jantung dikabarkan masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menunjukan ada sekitar 17,8 juta kematian, atau salah satu dari tiga kematian di dunia setiap tahunnya disebabkan penyakit jantung.
Ada pula, menurut riset Kementerian Kesehatan (kemenkes) tahun 2018, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter Indonesia sebesar 1,5 persen.
Baca Juga:
Kenali Pengaruh Obesitas Terhadap Risiko Serangan Jantung
Merunut bahaya penyakit jantung, dokter Hardja menyarankan kepada penyintas COVID-19 untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung untuk keperluan pemeriksaan kondisi kardiovaskular dengan lebih teliti.
PERKI juga merekomendasikan untuk mengaktifkan budaya sehat jantung sebagai sebuah langkah pencegahan, serta penanggulangan penyakit kardiovaskular, di masa pandemi COVID-19.
Ada sejumlah hal direkomendasi PERKI, seperti tetap beraktivitas fisik secara teratur, dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh.
Kemudian, hindari merokok serta asap rokok, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
PERKI menyarankan kepada para penderita penyakit jantung atau memiliki risiko penyakit jantung, untuk berkonsultasi dahulu sebelum berolaharga, hal itu agar olahraga dilakukan tak membebani kerja jantung. (Ryn)
Baca Juga:
Mengenal Penyebab Terjadinya Serangan Jantung Meski Telah Pasang Ring
Bagikan
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera