Kekerasan Anggota TNI ke Orang Papua Eksesif, Moeldoko: di Luar Standar

Logo TNI AU. Foto: Istimewa
Merahputih.com - Insiden dugaan penganiayaan terhadap warga di Papua oleh oknum aparat menuai kecaman.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyesalkan tindak kekerasan oleh dua Anggota TNI-AU terhadap seorang warga di Bandara J Dimara Merauke, Papua itu.
"Tindakan yang dilakukan oleh kedua aparat tersebut sangat eksesif, di luar standar dan prosedur yang berlaku," kata Moeldoko kepada wartawan, Rabu (28/7).
Baca Juga:
TNI AU Kirim 26 Ribu Kilogram Paket Bantuan ke NTT
Mantan Panglima TNI ini memastikan bahwa pelaku diproses secara hukum dengan transparan dan akuntabel. Termasuk memastikan korban mendapat perlindungan serta pemulihan.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, KSP berharap agar semua lapisan masyarakat, terlebih aparat penegak hukum memiliki perspektif HAM, menekankan pendekatan humanis dan dialogis, utamanya terhadap penyandang disabilitas," ujar Moeldoko.
Hal ini sesuai dengan UU nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas serta PP nomor 39 tahun 2020 tentang Akomodasi Yang Layak Bagi Penyandang Disabilitas Dalam Proses Peradilan.

"KSP mengajak semua pihak untuk berupaya memastikan agar kejadian tersebut tidak berulang, baik di Papua maupun di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Moeldoko.
Pada Selasa (27/7) beredar video di media sosial yang menggambarkan dua orang Polisi Militer Bandara J Dimara Merauke melakukan tindakan kekerasan terhadap seorang warga masyarakat sipil. Korban diketahui adalah seorang difabel tuli.
Insiden kekerasan ini bermula dari adanya keributan di Jalan Raya Mandala, Merauke. Dua orang oknum anggota TNI AU menghampiri kerumunan tersebut dan berusaha melerai pertengkaran yang terjadi.
Berdasarkan informasi awal dari pihak TNI, seorang warga yang mengajak berkelahi warga lainnya ini diduga sedang mabuk.
Baca Juga:
Dua Oknum Anggota Injak Kepala Warga di Papua, TNI AU Minta Maaf
Alih-alih melerai pertengkaran, kedua oknum TNI AU ini kemudian melakukan tindakan arogan dengan memiting tangan serta menginjak kepala warga tersebut.
KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo telah meminta maaf atas insiden ini. Kedua oknum anggota tersebut kini sudah ditahan. KSAU memastikan akan memberikan tindakan tegas. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Gempa Nabire Papua M 6,6 Sebabkan Jaringan Telekomunikasi Terputus dan Objek Vital Rusak

BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat ke Nabire, Tangani Dampak dan Kerusakan Akibat Gempa

Gempa ‘Darat’ Magintudo 6,6 di Nabire Papua Tengah Dipicu Pergerakan di Sesar Anjak Weyland, Getarannya Bikin Orang Bangun Terkaget

Capaian Cek Kesehatan Gratis di Papua Masih Rendah, Tertinggi di Jabar Capai 51 Persen

Rusuh di Yalimo, Enam Personel Satgas Maleo Kopassus Terkepung Berhasil Dievakuasi

Jelang HUT TNI, 100 Ribu Tentara dari 3 Matra Siap Guncang Monas

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

TNI Diminta Jalin Komunikasi dengan Ferry Irwandi, Yusril: Pidana Adalah Jalan Terakhir

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak
