Kebiasaan Tidak Terduga Merusak Gigi


Senyum menawan. (Sumber: Pexels/Rodnae Production
APA hal pertama yang diperhatikan orang tentangmu? Ternyata kesan pertama yang bertahan lama dalam memori seseorang adalah senyumanmu.
Bahkan ada spekulasi menyebutkan senyum memiliki dampak yang lebih besar pada keberhasilan hubungan pribadi dan bisnis daripada bagian lain dari penampilan. Spekulasi itu dikonfirmasi oleh sejumlah survei.
Baca Juga:
Dalam satu survei yang dilakukan oleh General, Cosmetic, and Implant Dentistry, Charles E Scholler, D.D.S, hampir 88 persen orang mengatakan mereka mengingat orang-orang dengan senyum yang indah. Fakta tersebut tentu membuat kita bermimpi memiliki gigi menawan bak selebriti.
Sayangnya, kebiasaan buruk yang dilakukan bisa membuat kita kehilangan cahaya dalam gigi. Noda pun tidak terelakkan. Laman Brightside mengatakan ada banyak kebiasaan tidak terduga yang mungkin membuat gigimu rusak, misalnya:
1. Terlalu sering berenang

Jika kamu seorang perenang yang berdedikasi dan menghabiskan lebih dari enam jam seminggu di kolam renang, kemungkinan kamu akan melihat area kecokelatan di gigi. Bingung? Ternyata saat kamu berenang, kamu mungkin secara tidak sengaja membiarkan air masuk ke mulut ketika buang napas di dalam air.
Semua bahan kimia dalam air kolam dapat menyebabkan noda pada gigi. Walaupun klorin membantu menghilangkan bakteri di dalam air, itu dapat mengubah gigi kamu menjadi kuning atau cokelat. Tidak hanya mengubah warna, itu juga bisa melemahkan enamel dan membuat gigi terlalu sensitif.
2. Berkumur dengan obat kumur

Obat kumur seharusnya memberi napas segar. Kendati demikian, ada baiknya memeriksa label sebelum membeli botol obat kumur. Beberapa bahan dalam obat kumur dapat bereaksi dengan senyawa pewarna dalam makanan.
Alih-alih mencerahkan gigi, itu dapat memudarkan warna putih pada gigimu. Pilih jenis obat kumur yang tidak mengandung bahan chlorhexidine atau eucalyptol. Berkumurlah hanya sebelum tidur.
Baca Juga:
3. Kamu menggunakan sikat gigi yang keras

Pernahkah kamu berpikir bahwa semakin keras gigimu di sikat semakin efektif noda yang hilang di gigi. Faktanya, menggunakan sikat gigi yang keras tidak akan membuat gigi lebih putih.
Pada kenyataannya, menyikat gigi terlalu agresif justru dapat mengikis email gigi. Gigi pun akan lebih rentan terhadap kerusakan dan rentan terhadap noda. Dokter gigi menyarankan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut atau ekstra lembut dan menggantinya segera setelah bulunya menyebar.
4. Stres

Ketika kita berada di bawah banyak tekanan, kita mungkin secara naluriah menggertakkan gigi untuk melepaskan stres. Ketika kita melakukannya terlalu sering, kita mungkin merusak gigi kita tanpa menyadarinya. Selain membuat kamu sakit kepala dan sakit rahang, menggertakkan gigi bisa melemahkan email gigi dan menyebabkan gigi menjadi kuning dan rapuh. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Lirik Lengkap 'Semua Kan Terjawab' dari GIGI
