Kapolda Metro Klaim PSBB Fase Ketiga Mampu Tekan Penyebaran Virus Corona
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Majyen Eko Margiyono mengunjungi pos penyekatan Kedungwaringin, Cikarang. (Foto: MP/Kanugrahan)
MerahPutih.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Pangdam Jaya Majyen Eko Margiyono mengunjungi pos penyekatan Kedungwaringin, Cikarang.
"Terkait keberadaan kami dengan Pangdam ke lokasi penyekatan di Kedungwaringin yaitu dalam rangka memotivasi anggota dalam melaksanakan tugas selama PSBB ini," kata Nana kepada wartawan di Cikarang, Bekasi, Kamis (4/6).
Baca Juga:
Kasus Kematian Tinggi Akibat Corona Didominasi Jakarta dan Jatim
Ia mengklaim, di hari terakhir pelaksanaan pemberlakuan PSBB fase ketiga di wilayah Jakarta, berkontribusi dalam menekan angka penyebaran virus corona ibu kota.
"Kita patut mensyukuri pelaksanaan PSBB di Jakarta dianggap berhasil. Hal ini dilihat dari grafik dari awal pekan pertama wilayah DKI ini terkait penyebaran virus corona meningkat tajam. Tapi, di pekan 10, 11, 12 melandai, dan alhamdulillah saat ini pekan ketiga belas ada penurunan," tutur Nana.
Pada kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen (TNI) Eko Margiyono mengatakan, meski aturan PSBB di Jakarta diperpanjang sebagai persiapan masa transisi, dia mengimbau masyarakat tetap disiplin.
Eko menyebut, tingkat disiplin warga yang akan menentukan berakhirnya virus corona di Indonesia.
"Kemudian yang terakhir dari saya menghadapi virus corona sebelum vaksin ditemukan, mari kita disiplin. Karena kuncinya ada di kedisiplinan masyarakat," timpal Eko.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, selama pelaksanaan operasi kepolisian Ketupat Jaya 2020, Jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Satpol PP Pemprov DKI Jakarta telah memutar-balikan 65.878 kendaraan bermotor yang hendak keluar-masuk wilayah DKI Jakarta.
"Mereka harus putar balik karena pengendara tidak dapat menunjukkan surat izin keluar masuk (SIKM) yang diatur dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar dan/atau Masuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19," kata Yusri.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pelaksanaan operasi kepolisian Ketupat Jaya 2020 yang dilaksanakan sejak tanggal 24 April hingga 26 Mei 2020 dan perpanjangan operasi Ketupat Jaya 2020 yang ditingkatkan sejak tangal 27 Mei hingga 4 Juni 2020 (Kamis hari ini).
Baca Juga:
Pada pelaksanaan tanggal 24 April – 26 Mei, sebanyak 41.439 kendaraan diputar balik, selanjutnya sejak tanggal 27 Mei hingga 3 Juni 2020 sebanyak 24.439 kendaraan dipaksa diputar balik agar tidak masuk ke wilayah DKI Jakarta.
Kendaraan tersebut terjaring di 20 titik pos pemeriksaan SIKM yang didirikan tersebar di wilayah Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang.
"Sebanyak 9 titik pos pemeriksaan SIKM di wilayah Jakarta merupakan penyekatan lapis pertama, dan 11 pos pemeriksaan SIKM yang didirikan di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Tangerang, merupakan penyekatan lapis kedua," tutup Yusri. (Knu)
Baca Juga:
Menaker Minta Gubernur Se-Indonesia Dorong Pengusaha Bikin Protokol Kesehatan
Bagikan
Berita Terkait
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Polda Metro Ungkap Alasannya
Rumah Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Digeledah, Polisi Sita Buku dan Dokumen Penting
Akun Medsos Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Diperiksa, Polisi Temukan Barang Bukti Penting
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Tak Gentar Ditetapkan Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo: Ini Perjuangan Bersama Rakyat
Kapolda Metro Ungkap Detik-Detik Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Kejadian saat Salat Jumat
54 Orang Terluka Akibat Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Polisi Bangun Posko di RS Yarsi
Kemendikdasmen Siapkan Layanan Pendampingan Psikologis Bagi Siswa Korban Ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta
Bantah Penetapan Tersangka Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi Bermuatan Politis, Kapolda Metro: Murni Penegakan Hukum
Ledakan Terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Petugas Gabungan Bersenjata Berjaga