Kampanye Akbar Prabowo Penuh Narasi Kebencian, TKN: Saran SBY Tak Digubris!


Kampanye akbar Prabowo-Sandiaga di SUGBK, Jakarta, Minggu (7/4). Foto: MP/Rizki Fitrianto
MerahPutih.com - Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengamini kritik Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di GBK kemarin didominasi politik identitas agama tertentu.
"Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus taushiah sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," kata Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf TB Ace Hasan Syadzily, kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (8/4).

Bahkan, Ace menganggap kritik SBY itu sama sekali tak digubris kubu Prabowo. Menurut dia, kampanye akbar kubu 02 itu hanya menjadi kehadiran representasi agama-agama lain hanya sebagai figuran asesoris pelengkap saja.
"Bahkan mereka lebih banyak sebagai pelengkap. Ini menunjukkan bahwa kampanye 02 sama sekali tidak dalam all for all atau semua untuk semua, seperti yang diingatkan oleh Pak SBY," tutur Wasekjsen Golkar itu.
Ace menambahkan, walaupun dibungkus dalam bahasa taushiah, orasi politiknya pun penuh dengan bahasa kebencian dan permusuhan dengan Jokowi. Menurut dia, tidak ada tawaran ide, program, gagasan yang disampaikan dalam acara itu. "Ini artinya memang kubu 02 sdh miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas," tutup dia.

Dalam surat yang ditulis SBY dari Singapura Sabtu (6/4), sebagaimana dikutip Antara, SBY mengaku mendengar kabar bahwa konsep kampanye Prabowo-Sandi di GBK tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif.
SBY meminta petinggi Demokrat mengonfirmasi kebenaran informasi itu. Kemudian Sabtu malam, SBY memperoleh informasi apa yang didengarnya mengandung kebenaran.
SBY kemudian menugaskan Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsudin, Waketum PD Syarief Hassan dan Sekjen PD Hinca Panjaitan menyampaikan saran kepada Prabowo agar penyelenggaraan kampanye nasional tetap dan senantiasa mencerminkan "inclusiveness", dengan sasanti "Indonesia Untuk Semua", juga mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan.
Selain itu kampanye juga disarankan mencerminkan persatuan, "Unity in diversity", cegah demonstrasi apalagi "show of force" identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuansa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrim. (Knu)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Prabowo Naikkan Gaji Guru dan Dosen ASN, Komisi X DPR: Nasib Honorer juga Harus Diperhatikan

DPR Sebut Ibu Kota Politik di IKN tak Sesuai UU, Perlu Kejelasan Hukum

Prabowo Pidato di Sidang Majelis Umum PBB, Komisi I DPR: Kemerdekaan Palestina Harus Disuarakan

Prabowo Bakal Pidato di Sidang Umum PBB, Ulangi Perjuangan Diplomasi Ayahnya

Kunjungi Expo 2025 Osaka, Prabowo Bawa 'Oleh-oleh' Proyek Investasi Rp 392 Triliun

Tiba Jepang, Presiden Prabowo Bawa Misi Khusus di Expo 2025 Osaka

Prabowo Lawatan ke Jepang Lanjut Hadiri Sidang Umum PBB, Pulang Tanah Air 27 September

Gibran tak Hadiri Reshuffle Kabinet, Jokowi Berikan Pembelaan

Menpora Erick Thohir Buka ke Publik Isi Bisikan Presiden Prabowo

ISDS Nilai Djamari Chaniago Ditunjuk Prabowo Bukan Didasari Dendam Masa Lalu
