Jokowi Tidak Ingin ASEAN Jadi Tempat Ajang Proxy
Presiden Indonesia Joko Widodo memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN
MerahPutih.com - Indonesia tengah menjadi tuan rumah pertemuan ke-56 Menlu ASEAN (AMM) di Jakarta. Rangkaian AMM/PMC telah berlangsung sejak 10 Juli, dan akan berakhir pada 14 Juli 2023.
Kegiatan didahului dengan pertemuan para menlu ASEAN untuk membahas Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) dan pertemuan dengan Komisi Antar pemerintah ASEAN untuk HAM (AICHR). Kemudian, AMM dilanjutkan dengan sesi pleno dan sesi pengkajian (retreat).
Baca Juga:
Polda Metro Cari Kebenaran Acara Komunitas LGBT se-ASEAN di Jakarta
Para menlu ASEAN juga melakukan pertemuan dengan mitra wicara yaitu India, Selandia Baru, Rusia, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.
Selanjutnya, menlu ASEAN dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan Amerika Serikat, serta ASEAN Plus Tiga (APT), pertemuan menlu KTT Asia Timur (EAS), serta Forum Regional ASEAN (ARF).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tidak boleh menjadi ajang persaingan dan proxy negara mana pun.
"Kami di ASEAN berkomitmen untuk terus memperkuat persatuan dan soliditas serta memperkokoh sentralitas ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan," kata Jokowi.
Selain menekankan pentingnya semua pihak menghormati hukum internasional, Jokowi mengharapkan kerja sama dan dukungan dari semua anggota ASEAN serta mitra-mitra untuk memanfaatkan potensi besar Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan—sesuai tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
Kawasan Asia Tenggara disebutnya memiliki potensi berupa besarnya populasi usia produktif serta kekayaan alam yang melimpah.
“Kami negara-negara ASEAN, negara yang sedang berkembang, butuh pengertian, butuh kearifan, dan juga butuh dukungan baik dari negara-negara maju dan negara-negara sahabat untuk meninggalkan pendekatan zero-sum dan mengambil pendekatan saling menguntungkan,” kata Jokowi.
Ia berharap kehadiran seluruh anggota ASEAN dan mitra-mitra dalam pertemuan tersebut akan mampu mencari penyelesaian atas berbagai masalah kawasan dan dunia, bukan justru memperuncing persoalan.
"Ada sebuah pepatah di Indonesia yaitu, menang tanpa ngasorake, yang artinya kita dapat menjadi pemenang tanpa merendahkan yang lain, tanpa mengalahkan yang lain. Untuk itu, saya mengajak marilah kita menjadi pemenang yang terhormat, menang tanpa ngasorake," katanya.
Baca Juga:
PKS Minta Pemprov DKI Larang Pertemuan LGBT se-ASEAN di Jakarta
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
OJK Sebut Indonesia Pemain Utama Ekonomi Digital ASEAN, DPR: Jangan Berpuas Diri
Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal ke Tanah Air dari KTT ASEAN, Disebut Ada Hal Mendesak
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
Hadiri KTT ASEAN di Malaysia, Donald Trump Lempar Pujian untuk Kepemimpinan Negara ASEAN
Menko Airlangga dan Menlu Sugiono Dampingi Presiden di KTT ASEAN
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
Donald Trump Bakal Hadiri KTT ASEAN di Malaysia Lanjut ke KTT APEC