Jokowi Pesan ke Relawan 'Ojo Kesusu', Ngabalin Beri Penjelasan

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 23 Mei 2022
Jokowi Pesan ke Relawan 'Ojo Kesusu', Ngabalin Beri Penjelasan

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. (ANTARA/HO-Kantor Staf Presiden)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sinyal itu ia sampaikan saat menghadiri acara Rakernas V Projo di Borobudur, Magelang Jawa Tengah, Sabtu (21/5)

Menanggapi itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menilai, hal tersebut menjadi bagian dinamika dunia politik yang dinamis.

Baca Juga

NOC Bangga Atlet Indonesia Tuntaskan Arahan Jokowi Peringkat 3 SEA Games

"Namanya juga politik ya dinamika itu selalu berubah dinamis. Jadi tidak bisa teman-teman membicarakan sesuatu lebih awal, istilahnya 'Belanda masih jauh', 'ojo kesusu', jangan terburu-buru," kata Ngabalin di Jakarta, Senin (23/5).

Ngabalin menyebut Jokowi memiliki wacana besar tentang menyatukan suku bangsa yang berbeda beda di Indonesia. Tujuannya tak lain untuk hidup damai berdampingan dan moderasi dalam beragama.

Oleh karena itu, Ngabalin menyebut Jokowi ingin penerusnya dapat melanjutkan gagasan itu dan meminta Projo tak terburu-buru menyatakan dukungan.

"Setiap pemimpin mengerti siapa orang yang pas dan memiliki kapasitas, kapabilitas, kemampuan leadership, mengerti tentang pemerintahan, mengerti tentang heterogennya bangsa ini," kata Ngabalin.

Diberitakan sebelumnya, dalam acara Rakernas V Projo, Jokowi menyinggung berbagai persoalan bangsa. Ada persoalan energi, pangan, serta situasi geopolitik dunia.

Baca Juga

Jokowi Ungkap Penyebab Harga Minyak Goreng di Indonesia Mahal

Untuk itu, ia meminta semua pihak bekerja keras menyelesaikan persoalan itu.

"Makanya, untuk urusan politik, ojo kesusu sik. Jangan tergesa-gesa. Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini," ujar Jokowi disambut teriakan Projo.

"Hidup Pak Ganjar," teriak mereka kompak.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ada di acara itu hanya tersenyum.

Beberapa kali, ia dicolek oleh sejumlah tokoh yang ada di acara itu. Sementara di belakang, ribuan peserta berteriak dan menyebut nama Ganjar.

"Sudah dibilang jangan tergesa-gesa. Ojo kesusu. Ini kok maunya tergesa-gesa kelihatannya," canda Jokowi. (Knu)

Baca Juga

Pengamat Sebut Sosok yang Diinginkan Jokowi Adalah Ganjar Pranowo

#Presiden Jokowi #Ganjar Pranowo #Pilpres #Pemilu
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Ketua DPR RI, Puan Maharani, kabarnya menggandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Beredar informasi yang menyebut Jokowi dan Gibran akan berkontestasi di Pilpres 2029.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 30 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Keputusan pembatalan itu dilakukan setelah KPU telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga negara lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Indonesia
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Pejabat publik harus berani tampil terbuka termasuk riwayat hidupnya.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
Indonesia
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Aturan itu menyesuaikan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres
Indonesia
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Keputusan KPU tersebut sejalan dengan Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah
Indonesia
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
pemilu seharusnya melahirkan budaya politik baru, di mana rakyat tidak lagi menjadi penonton, tetapi aktor utama dalam menentukan arah bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru
Indonesia
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Keputusan itu diambil karena situasi yang tidak lazim terkait pencalonan perdana menteri setelah pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra berdasarkan perintah pengadilan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru
Indonesia
Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029
Surya Paloh mengingatkan ribuan kader NasDem yang hadir bahwa soliditas internal adalah pondasi kemenangan di pemilu mendatang.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029
Bagikan