Jangan Salah Kaprah, Begini Aturan Ulos di Hajatan Nikahan Batak
Makna di balik ulos batak berdasarkan jenisnya. (Foto: MP/Andrew)
MENERAPKAN adat di dalam pernikahan memang tak bisa sembarangan. Kedua mempelai harus taat pada aturan adat dari hulu sampai hilir. Pada adat pernikahan orang Batak, ada satu aturan mungkin bagi beberapa orang dianggap sepele namun justru punya makna mendalam. Ya, ulos.
Pemberian kain ulos pada hajatan nikahan adat Batak merupakan simbol dari pemberian cinta dan kasih antara pengantin dan keluarga. Biasanya prosesi tersebut dikenal dengan nama mangulosi dan akan diberikan kepada mereka berstatus sudah menikah.
Baca juga:
Ngunduh Mantu Bobby-Kahiyang Bawa Berkah Bagi Pengrajin Ulos Batak
Tiap motif pada ulos punya makna berbeda sehingga tidak bisa sembarangan, apalagi pada upacara pernikahan. Agar tidak keliru, merahputih.com telah merangkum beberapa jenis berikut makna dan penggunaannya pada pesta atau hajatan Batak.
Ulos Ragidup biasanya diberikan orang tua atau keluarga pihak perempuan kepada orang tua pihak laki-laki. Jenis kain ulos satu ini disebut menempati derajat paling tinggi di antara ulos lainnya.
Ada syarat dalam pemberian ulos ini. Si pemberi ulos harus sudah memiliki cucu sehingga memiliki makna harapan agar penerima dapat menerima kehidupan baru (cucu) seperti si pemberi.
Selanjutnya, bila kamu datang ke hajatan nikahan adat Batak maka kamu akan melihat kain ulos disimpul di bagian depan dada pengantin. Ulos tersebut bernama Ragi Hotang atau masuk ke dalam kategori ulos hela atau ulos pengantin nan diberikan orang tua kepada anak serta menantunya.
Selain kepada anak dan menantu, keluarga pengantin perempuan juga akan memberikan ulos Sijalobara kepada abang atau adik dari orang tua pengantin pria nan biasa disebut bapak-tua atau bapak-uda.
Baca juga:
Diberi Kain Ulos Oleh Pendukungnya, Ma'ruf Amin langsung Ngaku Orang Batak
Tak hanya kepada pengantin atau orang tua pengantin saja, ulos pada hajatan nikahan adat Batak juga diberikan kepada anggota keluarga lainnya. Misalnya Ulos Sadum diberikan dari keluarga perempuan kepada saudara perempuan pengantin laki-laki, baik kakak, adik, atau saudara perempuan dari ayah pengantin pria nan umum disapa namboru.
Dahulu kala orang Batak idealnya harus menikahi pariban atau anak perempuan dari tulang (abang dari ibu). Namun kini seiring perkembangan zaman banyak juga mempelai pria kemudian menikahi perempuan lain selain putri dari tulangnya sehingga pada hajatan nikahan adat Batak tulang akan memberi ulos nan prosesinya disebut Tintin.
Jenis Ulos Holong biasanya diberikan keluarga perempuan kepada pasangan pengantin dan dalam bahasa Batak holong berarti 'kasih'. Artinya, keluarga perempuan memberi ulos sebagai bentuk kasih sayang kepada pasangan pengantin.
Sementara anggota keluarga pengantin pria akan mendapat Ulos Tonun Sodari dari keluarga pengantin perempuan atau bisa juga diberikan sejumlah uang disisipkan ke dalam sebuah amplop untuk menggantikan kain ulos sesungguhnya. (waf)
Baca juga:
Batik Gorga, Kebanggaan Orang Batak
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
10 Rekomendasi Tempat Wisata Purwokerto Terbaik 2025, Harga Terjangkau!
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'