Jangan Berikan Lato-Lato kepada Balita


Kemampuan motorik si kecil belum baik. (Foto: Unsplash/Ramin Talebi)
'TEK cetek cetek cetek cetek', bunyi mainan lato-lato yang tengah viral dan digemari anak-anak. Rupanya, lato-lato tidak disarankan dimainkan oleh anak usia di bawah lima tahun (balita) karena kemampuan motoriknya belum baik.
"Kemampuan motoriknya belum baik sehingga dia akan mudah untuk menyebabkan dirinya kena bola, menyebabkan lebam-lebam, karena saking kencang dan terlepas (bola)," ujar dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH, seperti dilansir ANTARA, Minggu (15/1).
Orang tua harus mempertimbangkan sebelum memberikan lato-lato kepada anak, salah satunya apakah kemampuan motorik halus mereka sudah mumpuni atau belum. Kemampuan motorik halus melingkupi keterampilan fisik, melibatkan gerakan yang menuntut koordinasi mata dan tangan.
Lato-lato, lanjut Bernie, sebenarnya juga dapat melatih daerah tangan, dari lengan sampai jari-jari dan melatih tangan bergerak. Permainan yang pernah populer pada 1960 hingga 1970-an itu juga melatih ketepatan, yakni bagaimana seorang anak bisa memperkirakan bola ini bisa bertemu, konsentrasi, dan keseimbangan.
Baca juga:

Selain kemampuan, pertimbangan lain membolehkan anak-anak memainkan lato-lato yakni saat mereka sudah paham kala mendapatkan edukasi, khususnya cara bermain dengan aman dan apa bahayanya. Menurut Bernie, anak usia sekolah dan remaja termasuk yang dibolehkan memainkannya karena tahu bahayanya dan memiliki kemampuan untuk mengontrol. Mereka juga mengerti apa yang disampaikan orang tua tentang bahaya dan bagaimana cara bermain yang benar.
"Pada usia sekolah atau usia remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orangtua. Jadi anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri," kata Bernie.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Anak SD Main Lato-Lato hingga Alami Kebutaan

Di sisi lain, orang tua perlu tetap melakukan pendampingan serta memilih bahan lato-lato agar tak membahayakan anak, semisal bukan dari bahan mudah pecah seperti di masa lalu. Bernie mengatakan, jika semakin cepat dan kuat kedua bola berbahan pecah dibenturkan, maka akan menyebabkan luka.
"Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam," tutupnya. (and)
Baca juga"
[HOAKS atau FAKTA]: Arca Mainkan Lato-Lato
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami

Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat

Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak

Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain

Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik

Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!

Lego Kolaborasi dengan Formula 1, Luncurkan Set Terbaru

Demam Mainan Jelang Lebaran: Pasar Asemka Diserbu Pembeli, Penjualan Meroket!
