Lato-lato Tak Boleh Dibawa ke Sekolah


Lato-lato dilarang dibawa ke sekolah. (Pexels/Rebecca Zaal)
SUARA cetak-cetek yang belakangan kerap terdengar bisa jadi tidak akan terdengar dari lingkungan sekolah di Kota Bandung. Permainan bola lato-lato tidak diperbolehkan dibawa ke sekolah.
Dengan dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) semester 2 tahun ajaran 2022/2023, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung mengeluarkan surat edaran, Senin 9 Januari 2023 yang disampaikan Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar.
Baca Juga:

Pertama, para pelajar dan pengajar mempedomani kalender akademik tahun ajaran 2022/2023. Serta mengevaluasi tata tertib sesuai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di satuan pendidikan. Kedua, Disdik mengimbau kepada seluruh ekosistem satuan pendidikan dan orang tua peserta didik untuk bersama-sama saling mengawasi maraknya permainan konvensional maupun digital.
Para siswa tidak diperbolehkan membawa atau bermain segala bentuk permainan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran (KBM) ke dalam lingkungan sekolah.
Termasuk mainan yang tengah digandrungi anak-anak saat ini yakni lato-lato. Menurut Disdik, meski lato-lato memiliki nilai positif untuk melatih motorik anak, tapi sebaiknya mainan tersebut dimainkan di luar sekolah saja. Sebab tak memiliki keterkaitan langsung dengan proses KBM.
Hikmat mengatakan, banyaknya aneka permainan untuk tumbuh kembang anak, perlu juga pendampingan orang tua. Sebab, ada banyak informasi di media sosial jika permainan lato-lato mengakibatkan anggota tubuh lebam, bahkan ada yang harus mendapat tindakan medis.
“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Hikmat.
Ia mengimbau agar para pendidik dan wali siswa berkolaborasi dalam mengedukasi anak-anak mengenai ragam permainan dan dampaknya.
Baca Juga:

"Juga perlu bijak dalam memainkannya, sehingga tidak mengganggu orang lain. Tentu boleh dimainkannya di tempat yang semestinya,” imbaunya.
Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bandung, Tantan Surya Santana menuturkan, lato-lato mampu melatih motorik, olahraga tangan, dan menciptakan komunikasi lagi antar anak untuk bermain bersama. Bahkan bisa mengurangi pemakaian gawai yang selama ini sudah luar biasa mengakar di anak-anak
"Tapi jangan sampai mengganggu kegiatan KBM baik di rumah maupun sekolah. Jadi tidak boleh ada distraksi. Untuk di sekolah, kami membuat surat imbauan kepada seluruh satuan pendidikan. Bukan melarang memiliki lato-lato, tapi jangan memainkan lato-lato di sekolah saat jam belajar," tutur Tantan.
Ia menambahkan, anak-anak boleh membawa dan memainkannya, tapi jangan sampai di waktu-waktu kegiatan belajar berlangsung.
"Kami sudah imbau kepada sekolah. Mudah-mudahan bukan hanya lato-lato, tapi seluruh permainan baik konvensional maupun digital. Baiknya memang dimainkan di luar sekolah saja," ungkapnya.
Ketiga, menjaga dan memelihara lingkungan satuan pendidikan agar selalu dalam kondisi bersih, nyaman, dan aman. Tak lupa untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Datangi Polda Metro, KPAI Kawal Ratusan Anak yang Ditangkap Saat Demo 25 Agustus

Aksi Anak-anak Ikuti Karnaval Meriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Jakarta

Kisah Pilu Bocah Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, Pemerintah Akui Layanan Kesehatan Masih Pincang

Ingat Ya Bunda! Beri Makan Anak Jangan Hanya Fokus Pada Nasi dan Mie

Pelaku Pelecehan Penumpang Anak Citilink Terancam 15 Tahun Bui, Kondisi Korban Masih Trauma

Anak di Bawah Umur di Cianjur Diperkosa 12 Orang, Polisi Harus Gerak Cepat Tangkap Buron

1 dari 5 Anak di Indonesia Tumbuh Tanpa Peran Ayah

Mengintip Aksi 2.200 Anak Juggling Bola Meriahkan Pembukaan Piala Presiden 2025

Melihat Pameran Kids Biennale Indonesia 2025 Bertajuk Tumbuh Tanpa Takut di Galeri Nasional

Anak Tantrum Saat Smartphone Diambil, Ini Yang Bisa Dilakukan
