Jalur Kereta Cepat Yang Bakal Dicoba Jokowi dan Xi Jinping Telah Rampung
Kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyelesaikan pemasangan rel yang akan digunakan untuk uji dinamis menjelang gelaran G20. (Foto: PT KCIC)
MerahPutih.com - Kontraktor proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung terus melakukan persiapan jelang gelaran G20 pada November mendatang. Pada gelaran G20 nanti, proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung akan ditinjau oleh Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Tiongkok.
Nantinya, Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping akan melihat kecanggihan teknologi Electric Multiple Unit atau EMU dan melakukan uji dinamis sepanjang 15 km.
Baca Juga:
Jokowi dan Xi Jinping Berencana Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Sepanjang 15 Km
Konsorsium kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menegaskan, berhasil menyelesaikan proses pemasangan rel atau track laying yang akan digunakan untuk uji dinamis menjelang gelaran G20.
"Alhamdulillah pekerjaan pemasangan rel dari Depo Tegalluar arah Jakarta hingga starting point uji dinamis untuk kegiatan G20 sudah selesai," ujar Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/10).
Pekerjaan pemasangan track baik di sisi kiri dan kanan sepanjang 17 km ini berhasil diselesaikan dan saat ini memasuki tahap fine adjustment. Pemasangan rel itu dilakukan sepanjang 17 km dan akan terus bertambah seiring dengan persiapan jelang operasional di tahun 2023.
Tiang Overhead Catenary System (OCS) atau listrik aliran atas untuk kebutuhan aliran listrik KCJB dalam uji dinamis sudah selesai dipasang.
Dari starting point atau titik awal uji dinamis hingga Depo Tegalluar, konsorsium kontraktor sudah memasang sebanyak 538 tiang untuk kemudian dipasang peralatan elektrifikasi.
Sama halnya dengan pemasangan rel, pemasangan tiang OCS juga terus berlanjut di sepanjang trase KCJB. Dengan begitu pembangunan proyek KCJB berjalan secara simultan sehingga upaya percepatan pembangunan terus dilakukan.
"Disamping rel dan OCS kami juga melakukan persiapan lain, seperti persiapan Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi dan juga persiapan area depo dan stasiun. Mudah-mudahan dengan kerja sama yang baik, secara bertahap persiapan untuk kegiatan G20 semakin matang," kata Rahadian.
Rahadian memohon doa dan dukungan pada masyarakat agar proses pembangunan proyek KCJB bisa berjalan dengan lancar. Bukan hanya untuk gelaran G20 tapi hingga pelaksanaan operasional.
"Kami keluarga besar KCJB akan berusaha semaksimal mungkin agar target yang sudah ditetapkan bisa terwujud dengan baik," katanya. (Imanha/ Jawa Barat)
Baca Juga:
Catatan Kritis AHY Terkait Proyek IKN Nusantara dan Kereta Cepat
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
KPK Duga Ada Tanah Negara Dijual ke Negara di Proyek Kereta Cepat Whoosh
Menko Airlangga Pastikan Pemerintah Punya Solusi Bayar Utang Kereta Cepat
Pemerintah Siapkan Opsi PSO Untuk Kereta Cepat Biar Bisa Bayar Utang
Gaet Penumpang Asing, KCIC Siapkan Perluasan Kanal Penjualan Tiket Whoosh ke Pasar Internasional
Janji Tanggung Jawab Pembiayaan Whoosh, Presiden Prabowo: Kita Layani Rakyat, Bukan Hitung Untung Rugi
Prabowo Minta Utang Whoosh Jangan Lagi Dipolitisasi, Tegaskan Bukan Proyek Untung-Rugi
Pemerintah Janji Selesaikan Masalah Utang Kereta Cepat, Ngotot Ingin Bangun Lagi Sampai Banyuwangi
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
Prabowo Perintahkan Anak Buah Putar Otak Tangani dan Hitung Detail Utang Jumbo Whoosh