Jakarta Pusat Siagakan Pompa Mobile untuk Sedot Air Seribu Liter Per Menit
Ilustrasi - Genangan air setinggi 60 sentimeter menutup sebagian Jalan Raya Jambore akibat hujan lebat, Senin (26/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
MerahPutih.com - Suku Dinas (Sudin) Penangulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Pusat menyiapkan pompa mobile untuk menghadapi banjir.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Gulkarmat Jakpus Asril Rizal mengatakan, alat tersebut mampu menyedot seribu liter per menit.
Tak hanya itu, pihaknya telah menyiagakan petugas di pos-pos Gulkarmat yang ada di tiap kecamatan.
Baca Juga:
"Semua peralatan penanganan mulai dari perahu, tambang, dan ban kami sudah siapkan," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/11).
Terkait simulasi bencana, kata Asril, Gulkarmat Jakpus juga akan melatih masyarakat yang tergabung dalam Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk simulasi evakuasi korban banjir di wilayah Jakpus.
Nantinya warga akan diajarkan bagaimana mengunakan perahu karet, ban, pelampung saat musibah banjir terjadi.
"Nanti kita atur lagi jadwalnya kapan, karena perlu didiskusikan lebih lanjut," tandasnya.
Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Bayu Meghantara mengakui, ia tengah mengantisipasi penularan virus corona. Terutama di pengungsian.
Cara mengantisipasinya dengan menyiagakan petugas kesehatan dan melakukan rapid tes pada para pengungsi.
“Jadi nanti sebelum memasuki area pengungsian mereka akan di rapid test dan swab,” paparnya.
Ia juga mengimbau pada warga untuk tetap menjaga kesehatan di musim peralihan ini. Dan, turut mensosialisasikan persiapan penanganan banjir agar masyarakat memahami apa yang harus dilakukan saat banjir terjadi.
“Mudah-mudahan semuanya aman, kebutuhan logistik saat banjir pun sudah disiapkan Sudin Sosial Jakpus,” tandasnya.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Pusat (Jakpus) Erizon menegaskan, para pengungsi yang akan menempati lokasi pengungsian akan menjalani rapid dan swab test sebelum memasuki area pengungsian.
Menurutnya, rapid dan swab test ini dilakukan guna mencegah penularan COVID-19 di kluster pengungsian.
Selain itu, tes ini merupakan protokol normal yang dilakukan di semua pengungsian. Ini protokol normal bagi semua tempat pengungsian yang pasti berpotensi terjadi kerumunan.
"Kami harus lakukan screening (penyaringan) semuanya,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pengungsi Banjir di Jakpus Bakal Jalani Tes COVID-19 Sebelum Masuk Pengungsian
Terkait ketersediaan alat dan tenaga medis, menurutnya, alat untuk rapid maupun swab test sudah tercukupi. Tenaga medis nantinya dari tiap kecamatan masing-masing pengungsian.
Untuk tenaga medis yang tetap dilokasi pengungsian, ada dokter, perawat, sopir dan satu petugas sanitarian.
"Serta satu ambulan medis untuk kebutuhan evakuasi,” paparnya.
Ia menjelaskan, untuk hasil rapid maupun swab test jika pengungsi terbukti positif maka akan dirujuk ke rumah sakit.
Meski demikian, pihaknya masih belum menentukan ke mana pengungsi positif COVID-19 dibawa.
Menurutnya, pengungsi yang terjangkit bisa dirujuk ke RS terdekat sesuai urgensinya, atau di rumah sakit khusus penanganan corona.
“Pertimbangannya banyak, kita akan liat situasinya dahulu,” tandasnya. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Rekor Tercepat 6 Jam, Target Pramono Semua Banjir di Jakarta Harus Surut Kurang dari Sehari
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Tim Pelangi, Garda Terdepan Andalan Jakarta Hadapi Cuaca Ekstrem
Jakarta Siaga Banjir Akhir Tahun, Pramono Siapkan 5 Strategi
Jakarta Diguyur Hujan Deras, 4 RT dan 3 Ruas Jalan Kebanjiran
Jakarta Selatan Masih 'Terendam', Cek 33 RT yang Belum Kering dari Serangan Banjir 1,6 Meter
Daftar 20 RT di Jaktim dan Jaksel yang Berubah Jadi Kolam Dadakan Pagi Ini, Warga Diminta Waspada
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi