Israel Larang Bahan Bakar Masuk Gaza


Arsip - Truk-truk pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Gaza dari titik penyeberangan pada perbatasan Gaza-Mesir di Rafah. (Foto: (ANTARA/Ahmed Gomaa/Xinhua/tm)
MerahPutih.com - PBB dan organisasi-organisasi internasional memperingatkan kekurangan bahan bakar bakal berdampak negatif, terutama di rumah sakit-rumah sakit, yang memerlukan bahan bakar untuk menjalankan generator setelah bulan lalu aliran listrik terputus.
Kekurangan bahan bakar membuat rumah sakit, toko kue dan mesin pompa air minum tidak dapat beroperasi, sehingga meningkatkan bencana kemanusiaan di kantung Palestina yang diblokade ini.
Baca Juga:
Obat Obatan di RS Indonesia Gaza Semakin Menipis
Para pejabat PBB berulang kali mendesak Israel agar membolehkan bahan bakar masuk Jalur Gaza dan menekankan bahwa "rumah sakit tidak bisa menjadi bagian dari peperangan."
Sekjen PBB Antonio Guterres berulang kali menekankan perlunya makanan, bahan bakar dan air dikirimkan segera dan cepat ke Jalur Gaza.
Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menegaskan, bahan bakar tidak boleh masuk Gaza apa pun keadaannya.
"Gaza akan berada dalam kendali Israel setelah perang," kata Smotrich seperti dikutip Channel 12 Israel, tanpa menjelaskan labih jauh.
Israel mencegah bahan bakar dan listrik masuk Gaza, selain membatasi dengan ketat pasokan air, makanan dan obat-obatan sejak mulai konflik pada 7 Oktober.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan awak-awaknya menerima 47 truk pada Jumat melalui pintu lintas batas Mesir-Jalur Gaza di Rafah
Truk-truk itu berisi bantuan, sementara bahan bakar masih tidak dibolehkan masuk ke kantong wilayah Palestina tersebut.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit (RS) Indonesia, Atef al-Kahlout, meminta Pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan penuh pada RS Indonesia di Jalur Gaza.
"Di sini, dari jantung Rumah Sakit Indonesia, meminta pemerintah agar memberikan perlindungan penuh kepada seluruh pekerja, seluruh pasien dan para pengungsi yang berada di dalam rumah sakit yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 5000 orang," kata Atef.
Direktur RS Indonesia di Gaza tersebut juga meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan kepada semua negara yang terlibat serangan ke Jalur Gaza agar segera menghentikan serangan.
"Kami memohon kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan terhadap semua, kepada Amerika, kepada Inggris, kepada Prancis, kepada PBB, agar segera menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza," katanya.
Baca Juga:
Menlu Arab Gelar Pertemuan Bahas Kondisi Gaza
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Pengakuan Bersyarat Indonesia Jika Akan Akui Negara Israel

Dubes Aljazair di PBB Minta Maaf ke Warga Palestina soal Genosida Israel

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Nyatakan Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina

Prabowo Pimpin Delegasi RI Standing Ovation saat Prancis Akui Palestina di PBB

Mikrofon Prabowo Mati Saat Pidato di PBB, Ini Penjelasan Kemenlu

Bentrok Pecah saat Warga Italia Mogok Tuntut Pemeritahan Tegaskan Sikap atas Gaza

Hadiri Sidang Umum PBB, Prabowo Diyakini Bisa 'Buka Pintu' Kemerdekaan Palestina

Pengakuan terhadap Negara Palestina Meluas, ini Maknanya bagi Rakyat Negeri itu dan Israel

PBB Sahkan Deklarasi New York, Indonesia Siap Gabung Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Ini Syarat Prabowo Buka Opsi Indonesia Akui Israel
