Indonesia Sudah Islami, Khilafah itu Nilai Bukan Sistem

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 28 Juli 2017
Indonesia Sudah Islami, Khilafah itu Nilai Bukan Sistem

Wakil Ketua PP Muhammadiyah Dr Hamim Ilyas (Foto: uin.suka.ac.id)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Indonesia dari segi kebinekaan sudah Islami, seluruh warga negara mendapat hak yang sama dan tidak ada diskriminasi, kata Wakil Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Dr Hamim Ilyas.

"Artinya, Indonesia dan kebinekaan dalam konsep Islam itu sudah tidak perlu diperdebatkan lagi," kata Dr Hamim Ilyas di Jakarta, Jumat (28/7).

Menurut dia kebinekaan bagi Islam bukan sesuatu yang asing karena faktanya dalam ayat-ayat Al Quran telah gamblang disebutkan tentang manusia dan perbedaan.

Ia menjelaskan bahwa Islam kaffah adalah integrasi sosial di mana seluruh masyarakat merasa menjadi bagian masyarakat tanpa ada diskriminasi dan integrasi politik di mana seluruh warga merasa menjadi bagian negara, tanpa terjadi diskriminasi.

"Jadi, jelas kebinekaan tidak perlu didebatkan karena kebinekaan itu Islam itu sendiri. Artinya seperti yang ada selama ini di Indonesia yang berbeda-beda itu telah diakui sebagai warga negara penuh yang sebagai 'al ballad al amin' sehingga hak-haknya harus dilindungi," jelas dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga ini.

Terkait dengan konsep khilafah, menurut dia khilafah dalam Al Quran memiliki dua pengertian. Pertama, khilafah dalam pengertian kedudukan manusia di bumi sebagai wakil Tuhan yang wajib menyelenggarakan kehidupan di bumi.

Kedua, khilafah dalam pengertian kepemimpinan politik yang ideal. Itu terdapat dalam sosok Nabi Daud yang sekaligus berkedudukan sebagai raja. Nabi Daud menggunakan kekuasaan untuk menyejahterakan rakyatnya.

"Jadi, kekuasaan tidak untuk kekuasaan itu sendiri, tapi untuk mengabdi pada Tuhan, menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk menciptakan kesejahteraan," kata Hamim Ilyas.

Di Indonesia, kata Hamim, presiden bisa jadi khalifah dalam pengertian menggunakan kekuasaan untuk mewujudkan kesejahteraaan rakyat Indonesia.

"Kalau dia kuasa tapi tidak untuk mewujudkan kesejahteraan, itu bukan khalifah. Intinya, khilafah itu nilai, bukan sistem," kata dia.(*)

Sumber: ANTARA

#Muhammadiyah #Khilafah #Bhinneka Tunggal Ika #Islam #Tokoh Islam
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Kemensos juga mengusulkan 40 nama lain, termasuk Gus Dur dan Marsinah.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 06 November 2025
Lupakan Dulu Sisi Kontroversialnya! PP Muhammadiyah Minta Masyarakat Fokus pada Jasa-Jasa Soeharto Demi Kepentingan Bangsa dan Negara
Indonesia
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
DMI mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas seluruh pelaku sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
Indonesia
Umrah Mandiri Dibolehkan, DPR Minta Pemerintah Terbitkan Panduan Khusus
Sistem pelaksanaan umrah kini harus melalui aplikasi Nusuk yang dikembangkan Pemerintah Arab Saudi, termasuk untuk pemesanan hotel yang wajib terdaftar dalam aplikasi tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Umrah Mandiri Dibolehkan, DPR Minta Pemerintah Terbitkan Panduan Khusus
Indonesia
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Perubahan status Pam Jaya bukan sekadar urusan tata kelola, melainkan langkah strategis untuk menyelamatkan Jakarta dari penurunan tanah.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Muhammadiyah Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Nilai Penting untuk Selamatkan Jakarta dari Penurunan Tanah
Indonesia
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Muhammadiyah DKI mendukung transformasi PAM Jaya menjadi Perseroda. Langkah ini dinilai menjadi strategi yang tepat.
Soffi Amira - Selasa, 07 Oktober 2025
Muhammadiyah DKI Dukung Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda, Dinilai Jadi Strategi yang Tepat
Indonesia
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Perubahan ini membuat perusahaan harus tumbuh lebih sehat secara kelembagaan dan finansial
Angga Yudha Pratama - Senin, 06 Oktober 2025
Didukung Muhammadiyah DKI, Transformasi PAM Jaya Jadi Perseroda Dinilai Perkuat Layanan Air dan Kepentingan Publik
Indonesia
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Sebagian besar wadah makanan masih dipasok dari luar negeri karena dianggap memiliki kualitas lebih baik.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Isu Dugaan Minyak Babi di Wadah Program MBG, BGN Minta Tinjauan Muhammadiyah
Indonesia
Abu Bakar Ba'asyir Nasihati Jokowi Supaya Kembali Mengamalkan Hukum Islam dengan Baik
Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyirberlangsung tertutup selama 30 menit.
Wisnu Cipto - Senin, 29 September 2025
Abu Bakar Ba'asyir Nasihati Jokowi Supaya Kembali Mengamalkan Hukum Islam dengan Baik
Indonesia
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Pelayanan publik harus tetap menjadi fokus utama PAM Jaya dalam perubahan statusnya menjadi perseroda.
Dwi Astarini - Selasa, 23 September 2025
PAM Jaya Berubah Jadi Perseroda, Muhammadiyah DKI Sebut Buka Ruang Tingkatkan Modal
Indonesia
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Tahun 2024 menjadi tahun bersejarah karena Rumah Hamka dapat dibeli lunas. Selain itu PCIM Malaysia pada tahun tersebut juga secara legal terdaftar di Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 14 September 2025
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
Bagikan