Hati-Hati, Solo Punya Klaster Baru COVID-19 Tahu Kupat


Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah melakukan rapid test pada driver ojol. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Solo, Jawa Tengah bertambah tujuh orang pada tanggal 14 Juli. Tambahan kasus ini di antaranya datang dari klaster baru pedagang tahu kupat yang berjualan di kawasan RS Kasih Ibu Solo.
Sebelumnya ini juga ada klaster RSUD dr Morwardi Solo yang menginfeksi 25 orang nakes yang merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Baca Juga:
Satu Pedagang Meninggal Positif COVID-19, Solo Tutup Pasar Harjodaksino
Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan, dari tujuh pasien terkonfirmasi positif tersebut, empat diantaranya merupakan tenaga kesehatan (nakes) yang masuk dalam daftar 25 nakes mahasiswa PPDS UNS Solo. Dengan tambaham kasus baru ini data kumulatif COVID-19 Solo mencapai 71 orang.
"Data kemarin dari 25 nakes mahasiswa PPDS UNS Solo, 15 orang warga Solo. Sekarang bertambag empat orang lagi sehingga total menjadi 19 orang," ujar Ahyani pada Merahputih.com, Rabu (15/7).
Sedangkan tiga kasus lainnya, lanjut dia, merupakan warga biasa. Dimana satu diantaranya merupakan balita usia 1 tahun yang awalnya berstatus pasien dengan pengawasan (PDP). Saat ini Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo tengah melakukan tracing termasuk swab kedua orang tua balita tersebut.
"Tambahan dua kasus lagi dari klaster pedagang tahu kupat yang dinyatakan positif dan kontak erat dengan pasien sebelumnya," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pasca adanya laporan adanya pedagang tahu kupat yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Sabtu (11/7), pihaknya pun langsung melakukan swab secara Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 48 kontak erat dan dekat pedagang yang bersangkutan. Hasilnya sembilan orang dinyatakan positif COVID-19.
"Dari jumlah itu, yang dua masuk Solo, sedangkan tujuh orang lainnya dari luar daerah, yakni Karanganyar, Sragen, Sukoharjo dan Boyolali. Mereka yang terpapar ini ada pembeli, pedagang, dan pengayuh becak," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius

Bikin WA Grup Khusus, 17 Orang Ditangkap Termasuk Anak Bawah Umur Terkait Demo Rusuh Solo

Warga Solo Digegerkan Penemuan Granat, Malah Dikira Barang Rongsokan

KA BIAS Stasiun Palur Jadi Primadona Mobilitas Masyarakat Solo Raya, Tembus 2.822 Penumpang

Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi

Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran

KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025

Kejari Solo Titipkan 3 Tersangka Kasus Korupsi Kredit Sritex ke Rutan Semarang

Banyak ASN Pensiun, Pemkot Solo Angkat 780 PPPK Masuk Jabatan Fungsional

Putri Akbar Tanjung Kembali Pimpin Golkar Solo, Targetkan 5 Kursi DPRD
